Chapitre 112: NASI TELAH MENJADI BUBUR

Seperti yang sudah direncanakan. Pagi-pagi sekali Chaliya segera bersiap untuk ke taman kota menemui ibunya Axel.

Di sebuah taman kota, ia melihat seorang memakai celana training hitam dan atasan berwarna abu-abu tengah melakukan gerakan olahraga ringat. Namun seluruh tubuhnya sudah basah oleh keringat.

"Selamat pagi, Tante," sapa Chaliya dengan ramah.

"Oh, kamu?" Jawab wanita itu dengan raut wajah senang.

"Tante sudah berkeringat saja. Maaf jika sudah membuat anda menunggu lama."

"Kamu tidak perlu sesungkan itu. Aku baru saja sampai, kok," jawab Elizabeth. Ia menyudahi gerakanya. Mengusap peluh di sekitar wajah dan minum air putih yang dia bawa dari rumah.

"Bagaina bisa Anda baru tiba? Keringat tubuh anda sudah basah oleh keringat," jawab Chaliya tak percaya.

"Oh, itu karena tante berlari dari rumah. Rumah tante tidak jauh dari sini. Berjarak sekitar beberapa kilo saja. Yang jelas, dengan joging tante hanya membutuhkan waktu duapuluh lima menitan."