Télécharger l’application
15.78% GADIS DESA LUAR BIASA / Chapter 3: Pertemuan

Chapitre 3: Pertemuan

Ufhhh

Naumi tersadar dari lamunannya dan kembali fokus pada baksonya, "ya ampun Naumi diajak ngomong dari tadi malah ngelamun, ngingat apasih?" "aku ingat lucunya kamu waktu minta maaf dulu" ucap Naumi datar. "oh ya, jadi kamu masih sering ingat tentang hal kita? sebenarnya dulu aku mengira kamu beneran menganggap kita jadian lho?" ungkap elang. Naumi diam dengan pertanyaan itu.

"ohya lang kata mu tadi mau pindah sekolah, kemana?" tanya Naumi "mmm sepertinya kita bakal 1 sekolah karena aku ingin kita seperti dulu, apa kamu nggak senang? Atau kamu sudah punya kekasih? Sehingga itu akan membuatmu terganggu" ucap elang. Naumi tanpa ekspresi menjawab "lang, kamu tau antara kita dulu hanya ada pertemanan, walaupun ada cinta tapi itukan cuma cinta monyet anak ABG" elang memandang Naumi dengan serius dan memegang tangannya "Naumi, buat aku walau di matamu hanya cinta monyet tapi itulah cinta pertama dan cinta sejatiku, kau tau selama di kota dan selama kita berpisah aku tak pernah melupakan mu, bahkan nggak ada nama gadis yang bisa tertanam dalam hatiku malah cintaku tambah besar dan.... Dan aku selalu merindukan Naumi"

Naumi melepaskan genggaman tangan elang "sudahlah lang, itu tak mungkin kamu tau sendiri perbedaan kita" jawab Naumi sambil berdiri. "ini pak" Naumi membayar baksonya tetapi pak somad menjawab "sudah dibayar sama teman non Naumi tadi" "oooh trimakasih lang, aku harus pulang" Naumi melangkah ke arah motornya namun terhenti karna ucapan elang "Naumi, jika perbedaan yang kamu maksud karna aku anak yang bodoh tanpa prestasi sepertimu, atau aku hanya menganggap sekolah sebagai tempat bermain kamu salah Naumi, agar kita sejajar aku selama ini sudah berubah dan kamu boleh melihat hasil belajar ku nanti" Naumi menstater metiknya dan berlalu tanpa memalingkan mukanya karena sebenarnya ada air mata yang berusaha ditahan gadis itu agar tak nampak oleh elang.

Sementara elang masih terdiam melongo melihat kepergian Naumi yang makin lama yang dipandangpun menghilang. Elang menggerutu sendiri "aku mencintai mu Naumi dan aku tau dari serly kalau sebenarnya kamupun tak bisa melupakan ku, tapi kenapa kau keras kepala?? Akh..." elang kembali ke mobilnya dan memacu mobilnya dengan kencang, hanya butuh 15 menit elang pun sampai ditempat neneknya.

"assalamualaikum nek" elang sambil mencium tangan neneknya "wa'alaykumussalam warohmatullah, elang kamu dari mana sayang kok baru pulang jam segini, kamukan baru sampai tapi langsung menghilang entang kemana, nenek saja masih kangen tau" sambil mencubit pipi cucu kesayangannya itu. "aw aw sakit nek, aku cuma ketempat sekolah tempatku belajar besok nek" elang mencari alasan padahal dia memang sengaja membuntuti Naumi dan dia tau kalau Naumi suka makan bakso di warungnya pak somad.

Di tempat lain Naumi pun sampai dirumahnya "assalamualaikum" tanpa ada yang menjawab Naumi langsung ke dapur dan duduk sambil minum nyampe habis 2 gelas, entah kenapa kerongkongan nya terasa kering mengingat pertemuannya dengan elang tadi. Dia mengeluarkan belanjaan dan menyimpannya di kulkas. "eee Naumi sudah pulang nak" sambil mencium tangan ibunya "udah bu tapi ibu tadi ndak ada, kemana tadi bu? Rasyid mana?" "tadi ibu ke warung sebelah, garam kita habis, Rasyid lagi main ke tetangga"

Malam ini mata Naumi susah sekali diajak untuk tidur pikiran nya masih mengingat pertemuan tadi siang "elang... Kenapa kau kembali padahal aku sudah susah payah untuk melupakanmu, aku juga merindukanmu lang...

Di kamar elang pun hal yang sama terjadi, elang senyum senyum sendiri sambil menatap atas kamarnya" oooh kenapa ini, kenapa aku malah tambah parah sehabis melihat Naumi, aduuuh" sambil menelan ludah elang mengingat wajah cantik Naumi dan membayangkan wajah itu berada dalam pelukannya, mengelus pipi halusnya dan membelai rambutnya sampai tertidur dengan mimpi indah nya.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C3
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous