Chapitre 220: Catatan Sipil

"Lea untuk apa kita ke sini?" tanya Zio dengan kening yang mengerut.

"Tadi kamu sudah janji kepadaku," kata Alea.

"Tapi--" ucapan Zio terhenti karena Alea langsung mengecup bibir Zio dengan manis.

Cup.

Mata mereka saling bertatapan. Baik Zio dan Alea memperlihatkan mata cinta di sana, cuman bedanya mata sendu Alea sangat berbinar, sedang Zio tidak terlalu menggebu-gebu.

"Alea, apa keinginan kamu?" tanya Zio.

"Mudah sekali," kata Alea.

"Apa itu?" tanya Zio dengan penuh tanda tanya.

"Nikahi aku sekarang," pinta Alea.

Deg.

Zio terkejut mendengar permintaan wanita di hadapan dia.

"Lea kamu pikir pernikahan itu main-main?" kata Zio.

Kakinya melangkah mundur menghindari Alea.

"Kamu sudah berjanji kepadaku, kalau memang kamu pria gentleman, maka kamu harus menepati janji kamu," lirih Alea.