Chapitre 3: Bertukar
Saat di perjalanan, aku dikurung di sebuah mansion. Aku mengunakan sihirku untuk melepaskan diri dengan mudah.
Lalu entah kenapa..pikiranku kosong..
Bruk
_
Aku terjatuh, oh sekarang aku sama sekali tidak berada didalam ruangan tanpa matahari itu.
Tubuhku menua aku melihat diriku yang melarikan diri dari mansion itu, entah aku tidak tau apa yang dilakukan tubuh gadisku itu.
Iblis begitu menguasai nya, bisa dibilang kepribadian nya yang jahat itu dipengaruhi kekuatan iblisnya.
Aku hanya meraba raba jalanan. Penglihatan ku kembali pudar.
_
Tap
Bruk, aku terjatuh oh ..lemah sekali tubuhku. Aku terjatuh dan bisa mendengar suara tertawaan anak kecil ketika melihat ku.
Aku tersenyum, dan oh tubuhku sangat lemah. aku mengulurkan tangan berharap anak itu menolongku.
Ia kelihatan ragu, dan tidak lama ibunya menarik anaknya dan menatapku sinis.
Begitu pun yang lain...
_
Aku ditinggalkan di sebuah tempat, tanpa seorang pun peduli. Mereka menjauhiku dan menghindariku seolah aku ini Monster..
Bukan aku memanglah monster, Siapa lagi yang memiliki tubuh abadi dan memiliki kekuatan iblis.
Dengan segenap kekuatan aku berusaha berdiri, tetapi tidak berhasil. Aku tertidur karena lelahnya.
Tiba tiba ada seseorang yang mengangkat ku , aku ingin berterima kasih ternyata ia berhati emas.
Ia meletakan ku pada suatu tempat kemudian meninggalkan ku,
"Terima kasih.." ucapku pelan..
_
"Ugh..baunya" seruku terbangun , aku melihat sekitar ternyata aku ada di pembuangan sampah.
Orang orang belum melihatku , emang masih pagi buta belum saatnya manusia bangun.
Aku segera mengambil posisi berdiri, bajuku satu satunya mendadak sangat bau.
Tetapi.. syukurlah..aku bisa berdiri.
Setidaknya hanya itu yang bisa kulakukan, saat ini dimana semua orang begitu membenciku.
_
Disepanjang aku berjalan, mereka menutup pintu. Terkadang mereka melemparkan batu hingga tubuhku berlumuran darah.
Tetapi karena tubuhku abadi, tentu saja akan mudah tersembuhkan dengan sihirku.
Bruk
Tanganku lemas sekali , sudah lama sejak aku memakan makanan enak, segera aku mengambil posisi di pojokan. Mereka menutup hidung mereka dan langsung menutup pintu.
Aku hanya menatap mereka, tatapan kebencian mereka itu. Aku tau diriku salah.
Tapi... Bisakah kalian menolongku?
_
Perutku sangat lapar, tiba tiba ada sebuah sup yang terlempar . aku langsung bersyukur.
Tetapi dengan segera aku mendengar tawa canda dari atas. Mereka menatap sup itu dengan puas.
Mataku sontak melihat nya, kurasa aku tidak akan pernah bisa disukai.
Mereka memberikan sup yang sudah berulat. Kemudian tidak lama barang barang mulai dilemparkan.
Telur telur busuk semakin menghujani diriku, aku segara mengangkat kaki dan berusaha pergi dari sana.
Perjalanan ku sangat jauh, disepanjang perjalanan sama sekali tidak ada makanan hanya ada rerumputan. Aku terjatuh saat matahari bersinar dengan ganasnya.
Membakar setiap kulit tuaku..
_
"Gadis yang malang" seru seorang wanita bertopi. Ia melihat ku dengan kasihan dan memberikan makanan berupa roti.
Aku segera memakan roti itu dan hanya melihat dirinya tersenyum ramah.
Tes
"Maaf..anda sangat baik" seru ku ketika wanita itu hendak memberikan roti lagi.
"Tidak ..juga" serunya ia memaksa ku membawa semua bekalnya dan ia berjalan lagi.
Aku melihat nya dari kejauhan, hatiku menjadi sakit. Akhirnya ada yang baik padaku.
Seperti burung yang terluka, mengharapkan pertolongan dari siapapun.
_
Esoknya saat aku berjalan lagi aku melihat wanita itu dipukuli hingga mati.
Aku terkejut dan segera menuju ke tempatnya, orang orang yang memukuli nya menyalahkan ku.
A..apa salahku??
Mereka menuduhku , bahwa wanita itu telah mengotori tangannya karena telah menolongku. Dan ia harus dibunuh karena itu.
Aku tidak percaya, mereka membunuhnya hanya karena itu. Aku terduduk dan perlahan menangis.
Rotinya terasa sangat enak,..
Sangat enak..
_
_
État de l’alimentation hebdomadaire
-- Classement
Power Stone 
-- Power
stone