Chapitre 88: Kejujuran Andika

Sesaat akupun merasa semua sudah tenang dan pandangan ku menjadi gelap, aku merasa tubuhku sudah tidak mampu lagi melihat dan ingin tertidur lelap.

*****

Aku merasa hidungku mencium aroma minyak yang sangat lembut sekali dan begitu familiar membuat mata ini mulai terbuka perlahan lahan, lalu aku melihat Jo dan Andika ada di samping kanan dan kiri ku.

" Jo.. dimana kita ? jam berapa sekarang?"

Begitu aku membuka mata dengan jelas aku langsung bertanya kepada Jo, karena aku tidak tahu dimana aku berada sekarang dan Andika juga masih bersama dengan ku saat ini. Ku tatap wajah Andika penuh rasa keheranan karena masih penuh isi kepalaku ini dengan semua pertanyaan pertanyaan ku tentang keluarga ku yang lainnya.

"Minumlah air ini dulu, dan tenangkan dulu diri mu, ingatlah keadaan mu juga baru sembuh dari sakit.

jangan lagi kamu beratkan dengan pikiran yang membuat kamu lupa diri seperti tadi, yang ada nanti dirimu sendiri yang jadi sakit lagi nanti.."