" terima kasih sudah membantuku, hm, eto... " setelah mengalahkan semua bandit yang menyerang kami, aku berterima kasih ke.... Siapa ya namanya??
" Ken. Namaku Ken. " katanya
" oh ya, terima kasih Ken. Perkenalkan namaku Izuna dan dia Synd. " kataku memperkenalkan diri.
Setelah mengumpulkan semua barang jarahan, Synd mendekatiku. Tapi langkahnya terhenti karena suatu hal.
" kau!!! " teriaknya sambil menunjuk Ken. Jelas aku terkejut dengan hal itu, kenapa ia memperlakukan Ken seperti itu, apa salahnya??. "kenapa seorang half-demon sepertimu bisa ada disini!! "
Eh, half-demon??? Apa maksudnya. Aku segera membuka kerudung yang lengkap pakai. Terlihat dua buah tanduk, sepasang mata hitam ditambah kulit berwarna gelap, itu sudah jelas ciri seorang half-demon.
" kau... " aku terkejut, ternyata ia adalah half-demon, tapi.. " oh, pemain rupanya!!! "
" ... " ia hanya diam saja. Synd masih saja waspada dengan keberadaan Ken, pastinya Ken cukup merepotkan jika kita tak hati-hati.
" Synd tenanglah. Dia pemain, sama seperti kita!! " kataku mencoba menenangkan Synd.
" baiklah. " dia berusaha menenangkan dirinya dan menyarungkan kembali pedangnya. " jadi kenapa kau memilih ras itu?? "
" ada alasannya. Dan tak bisa kukatakan, tapi yang jelas aku bukan pemuja kegelapan. Dan tak pernah mengikutinya!! " ucapnya dengan lantang. Yah, sebenarnya hanya mengetahui jika ia pemain sama seperti ku saja, aku sudah lega.
" job?? " Synd masih saja menyelidiki Ken. Hhh, akan lama..
" job?? Ehmm,.... Cursemancer! " katanya dengan lirih.
" Cursemancer bukannya itu job berbahaya. Pasti sulit mencari tempat yang mau menerima makhluk sejenismu " kataku. Memilih ras demon saja sudah membuat kita sangat sulit mendapat tempat yang mau menerima kita, apalagi jika memilih job cursemancer, tak busa kubayangkan penderitaannya selama ini.
" oke, perkenalkan namaku Synd, seorang assasin!! " katanya sambil mendekati Ken dan mengulurkan tangannya.
" Ken " dia menyambut uluran tangan itu.
"sekarang, kau mau kemana?? " tanyaku, jelas tak mungkin jika dia mengikuti kami sejak lama, pastinya dia juga menuju tempat yang searah dengan kami.
" Hmm, aku mau ke midgard tengah!! "
Dia ternyata memiliki tujuan yang sama dengan kami, tapi...apa yang akan dilakukannya setelah sampai disana!! Kan midgard tengah sangat sulit menerima ras sejenisnya, apa lagi dengan job cursemancer.
*****
Saat dalam perjalanan, kamu sesekali membunuh beberapa binatang dan kujadikan masakan, ini juga untuk menaikkan skill memasakku. Perlu diketahui jika menaikkan skill produksi lebih sulit dari skill pertarungan. Karena itu tak banyak yang mau mempelajarinya.
Kami sesekali juga mampir ke desa-desa, selain mengisi persediaan, tapi juga istirahat sebentar.
Saat sedang istirahat, aku merasakan tanah di bawahku bergetar, semakin lama getarannya semakin kuat. Apa lagi dengan ditambah hawa panas yang tiba-tiba muncul.
" hey, Izuna, kau menyadarinya?? " kata Synd. Dia terlihat sangat serius, bahkan selama berburu goblin, dia tak pernah terlihat seserius ini.
" ya. Kelihatannya ada yang mendekat!! " aku merasakan sesuatu mendekati kami. Kelihatannya berkuran cukup besar dan panas.
Aku hanya punya satu perkiraan untuk hal ini, kemungkinan ini adalah infero, atau lava golem.
" disana!! " aku menunjuk arah sekatan desa.
Terlihat disana sebuah makhluk dengan tinggi yang melebihi rumah dan dengan tubuh berwarna coklat kehitaman yang bercampur dengan warna oranye yang tersebar di seluruh tubuhnya.
Setiap langkahnya membuat tumbuhan disekitarnya layu dan mengering, orang-orang pun berlarian menjauh darinya. Bahkan kolam yang tadinya penuh air sekarang sudah mengering hanya karena pijakannya.
Dia tak membawa senjata apapun tapi kalau dia sama dengan golem lainnya, maka ini akan lebih merepotkan. Kalau benar ia bisa mengendalikan lava, maka kemungkinan besar, desa ini akan menerima kerugian yang sangat besar.
" petualang!!! " seseorang meneriaki kami dari kejauhan. " kalau bisa, pancing dia agar keluar dari desa ini duku. Setelah itu kalian bisa mengalahkannya!! "
Ide bagus. Memang harus memancingnya keluar desa, tapi... Bagaimana??
" hey, apa kalian ada ide. Kita harus mengeluarkan nya dari desa ini dulu, sebelum mengalahkannya!! " kataku sambil menatap kedua rekanku.
" tak!! " kata Synd. Singkat, jelas, padat dan seperti tak mau tau.
" bagaimana kalau kita kendalikan bayangannya!? "ucap Ken. Dia memang cerdas, tapi....
" mengendalikan bayangannya?? Bagaimana?? "
" eto, akhir sebenarnya punya skill uang membuat kita bisa mengendalikan bayangan seseorang, tapi..." ucapannya terhenti tanpa sebab. " tapi akan butuh banyak mana untuk melakukannya, dan aku sekarang hanya punya dua botol mp potion. Ini tak akan cukup untuk mengeluarkan nya dari sini!! "
" masalahmu ternyata simpel. Kukira ada apa!? " kataku menghela nafas, segera kukeluarkan duapuluh botol mp potion dan kuberikan padanya. "sekarang gunakan ini."
Ia menerima pemberianku dan mulai melantunkan mantra. " wahai dewa kegelapan. Dewa yang menguasai kegelapan, aku mohon pinjamkan diriku kekuatan untuk mengendalikan musuh-musuhku.. Shadow Control!! "
Bertepatan dengan selesainya mantra yang ia ucapkan, muncullah sebuah bayangan hitam gelap dibawa Ken. Bayangan itu sangat kenang sampai menuju bayangan infero tadi.
Setiap gerakan yang Ken lakukan, maka infero tadi akan melakukan hal yang sama. Ken segera menuju keluar desa sambil terus meminum potion yang sudah kuberikan.
Kami semua berlari mengikuti Ken dan juga infero tadi, setelah dirasa cukup jauh dari desa, Ken melepaskan sihirnya. Ia terlihat sangat kelelahan setelahnya.
" sekarang tinggal mengalahkannya!! " kataku.
" hey, kamu pikir mudah mengalahkan nya?? "
" Yah, selama kita hanya memakai sihir, harusnya tak sulit menghadapinya. Dan yang paling penting, Ken harus mengucilkanku pergerakannya sekali lagi!! "
Kami segera melakukan seperti itu, Ken memulihkan diri dahulu da aku serta Synd menyerangnya dengan skill yang kami miliki.
" teman-teman aku sudah siap, menyingkirlah.!! " teriak Ken.
Segera sebuah bayangan hitam menuju ke bawah golem itu dan membuatnya tak bergerak.
" sekarang!! "
" wave Slash!! "
" hundred sword!! "
" black hole!! "
"hundred stab !? "
Berbagai skill menghujani golem itu, tapi.....dia masih terlihat teknik terluka. Berbagai kerusakan yang sebelumnya ada, menjadi pulih Perlahan-lahan.
Aku sampai lupa jika ia punya regenerasi yang tinggi. Aku mejikuhibiniu mendekati nya, Synd secara spontan juga ikut dibelakangku. " Dark room!! "
" armament!!"
Kami menyerang golem itu dari dekat dan masih didalam Dark room. Setiap serangan yang kami berikan berhasil mengenai golem itu. Itu karena ia bercahaya di Dark room ku, membuat kami mudah melihat posisinya.
Tusukan demi tusukan, sabetan demi sabetan berhasil mengenai golem itu, bahkan kemampuan regenerasi nya tak sanggup menyembuhkan dirinya. Semua karena kekuatan kami bertambah jika berada di dalam sini.
Bahkan itu sampai mengejutkan Synd, tapi ia tetap menyerangnya dan mencoba menghilangkan rasa penasarannya sebentar. Setelah cukup lama, akhirnya terlihat sebuah bola kecil di dalam perut golem itu. Tanpa basa-basi kami menyerang bagian itu.
Bertepatan dengan hancurnya bola kecil di tubuhnya, ia juga ikut terjatuh ke tanah. Ternyata bola itu adalah inti golem.
*****
Jangan lupa tinggalkan like dan comment :-)