Télécharger l’application
81.92% LOL perceptions / Chapter 68: Muntah

Chapitre 68: Muntah

Kalian tahu bagaimana rasanya es krim? Ya, pasti rasanya lembut di lidah dan segar di hati ketika makanan lembut itu masuk ke dalam mulut kita, apalagi ketika yang saat itu es krim yang kita makan memiliki rasa yang kita sukai seperti coklat, vanilla, strawberry, dan lainnya, hmmmmm rasanya pasti hoooooeek breeeeeee ebebebebeb ohok ohok ohok ...

...

...

...

Yup, tidak peduli seenak apapun makanan yang kau makan, jika perutmu sudah berisi mie 2 bungkus, sayur sop, nasi krawu, dan jus jambu ditambah kau yang belum BAB selama 3 hari dan kencing seharian, tubuhmu yang kelebihan muatan itu secara alami pasti akan mengeluarkan caira tubuh berwarna pelangi yang indah dipandang dari sudut pandang orang pertama. Dan jika salah satu keluarga kita tertimpa bencana yang secara tidak langsung menghina orang-orang di luar negeri yang sedang krisi makanan ini, maka respons kita sebagai manusia adalah ...

HOOOEEEK

Aisyah :

"Uhuk-uhuk.... duh, sepertinya aku kebanyakan makan dan ....ukkkh....HOOEEEK!!" *sambil membungkuk mengeluarkan semua isi perutnya di kamar mandi.

Abdullah :

"A..apa sudah enak an Aisyah? Apa perlu kakak bawa ke RS?" *tanya Abdullah yang selesai menepuk-nepuk pundak adiknya itu sambil merasa khawatir.

Aisyah :

"Ah, ti..tidak apa-apa kok kak, aku su..uhuk... sudah merasa mendingan, ya walaupun masih agak mual dikit sih hehehe."

Abdullah :

"Baiklah, kalau begitu kamu rebahan dulu di kamar biar kakak buatkan dulu air hangat dul ... ah benar juga, obat sakit perutnya juga lagi kosong ya di kotak obat? Setelah ini aku akan belanja keluar sekalian deh."

Aisyah :

"Yaelah kak, enggak usah repot-repot begitu, aku tidur semalaman saja pasti besoknya sudah ... "

Abdullah :

"Ssttt diam, tugas orang sakit cuma istirahat, jadi cepat tidur di kamarmu sana, biar kakak melakukan tugas kakak sebagai kakak yang baik," *sambil menyirami bekas muntahan adiknya di kamar mandi.

Aisyah :

"Ah, ma..maaf ya kak kalau aku jadi merepotkan, aku sayang kakak deh," *sambil memeluk erat kakaknya.

Abdullah :

"Iya sama-sama, sekarang cepat istirahat sana," *sambil mengelus kepala adik kesayangannya itu.

[POSITIVE]

------------------

HOOOEEEK

Lathina :

"Uhuk-uhuk.... duh cok, sepertinya aku kebanyakan makan dan ....ukkkh....HOOEEEK!!" *sambil membungkuk mengeluarkan semua isi perutnya di kamar mandi.

Lucien :

"Bangsat!! Busuk banget baunya kaya takdir hidup lu, habis makan apa lu sampai bisa bau begitu ha? Dana BANSOS Covid?" *sambil menutup hidungnya.

Lathina :

"Anjing, orang sakit bukannya dibantu malah dibacotin, ibumu pasti mantan PKI...uh...uhuk-uhuk." *sambil memegang dadanya yang sesak.

Lucien :

"Oh, lu mau gue bantu ya, ok...nih bantuan gue."

Dan sebagai toko Antagonis kesayangan kita di cerita ini, Lucienpun melakukan tugas sucinya dengan perasaan bahagia, yang dimana saat ini dia segera menunjukan bokongnya ke arah adiknya yang sedang dalam posisi jongkok itu, dan kemudian ...

BROOOOOOOOOOOOOOT!!!!!

...

...

!!!

Lathina :

"OHOK-OHOK!! JA..JANCOK!! DASAR ANAK HARAM BANGS... UUU..UU...UU...UHUEEEEEEEEEEEKKK!! HOOEEEEEEEEEEK!!! HOEEEEEEK!!!" *sambil mengeluarkan semua isi perutnya.

Sambil melihat adiknya yang tersiksa itu, sambil menahan tawa dan tersenyum jahat, dengan santainya si Lucien menghina adiknya lagi.

Lucien :

"Naaah, gimana? Sekarang perutmu gak mual lagikan? Makanya cerdas dikit dong kalau mau menyelesaikan masalah, massa ngatasi sakit perut kaya gini aja gak becus, cuih," *sambil meludahi adiknya yang sekarat karena krisis O2 itu.

Lathina :

"OHOOOK-OHOOOK!! BA....BANGSAT KAU LUC!! GUE BAKAL...BAKAL BUNUH LU SETELAH IN ...OO...OOOEK... HOEEEEK ...BWOEEEEEK!! PFFEEEEEEH!!" *sambil mengeluarkan mie dari hidungnya.

[NEGATIVE]

-------------------

HOOOEEEK

Siti :

"Uhuk-uhuk.... aduh duh, sakit banget sumpah, sepertinya ini ga..gara-gara aku kebanyakan makan dan ....ukkkh....HOOEEEK!!" *sambil membungkuk mengeluarkan semua isi perutnya di kamar mandi.

Budi :

"Haaaish, makannya kalau mau makan itu lihat kondisi perut dulu, sudah tahu kapasitas perutmu kecil masih saja nekat makan banyak," *sambil melihat dari kejauhan pemandangan "memualkan" itu.

Siti :

"Uhuk uhuk...ayolaah, uhuk.. bukannya itu manusiawi ka..kalau kita tetap makan kalau yang ada di depan kita itu ada makanan kesukaan kita walaupun sudah kenyang?" *sambil menyiram bekas muntahannya.

Budi :

"Kalau sikap manusiawi manusia malah membuat kita gak tahu batasan, terus apa bedanya kita sama binatang ha? Jadi mending sekarang kau mulai saja belajar gimana caranya bersikap bijaksana Sit, btw nih kayu putih, setelah ngolesi itu ke perutmu, istirahat ke kamarmu sana." *sambil melemparkan botol kayu putih ke adiknya.

Siti :

"Orang sakit bukannya di manja-manjain tapi malah diceramahi, hebat sekali anda wahai tuan Mario Teguh junior." *sambil menangkap botol kayu putih itu.

Budi :

"Enggak semua ceramah itu menunjukan rasa benci tahu, kalaupun memang iya, berarti semua guru dan penceramah Jumatan pasti dapat jalur prestasi buat masuk ke Neraka Sit." *sambil berjalan meninggalkan adiknya.

[REALISTIS]

-------------------

HOOOEEEK

Suzumi :

"Uhuk-uhuk.... duh kampret, ke..kenapa aku mual begini? Pa..padahal akukan cuma makan sayur dan ....ukkkh....HOOEEEK!!" *sambil membungkuk mengeluarkan semua isi perutnya di kamar mandi.

Izami :

"Ooooh, ternyata beneran langsung muntah ya? Aku kira butuh waktu lama sampai kau sakit perut gara-gara makan sayur basi pagi ini lho." *sambil memandang takjub adiknya yang kesakitan itu.

?

Suzumi :

"Haaaa? Tu..tunggu dulu keparat! Apa maksudmu sayur basi itu tadi?! Kalaupun itu basi, kenapa rasanya tidak kecut atau pahit ha?"

Izami :

"Tentu saja aku samarkan rasanya pakai kecap Suz, kau pikir kecap hanya digunakan untuk bahan masak dapur atau penganti oli apa? Jangan meremehkan tingkat imajinasi para penggaguran yang masih jadi beban orang tua dan masyarakat ya!! Dengan akun palsu dan solidaritas, kami bisa membuat orang penting atau perusahaan besar jadi trauma hidup lho!!" *sambil merasa bangga dengan tittle "Netizen Indonesia" nya.

Suzumi :

"Ba..bangsat, kau pasti balas dendam karena aku mencuri uangmu kan? Bagaimana caranya kau bisa tahu ha? Padahal aku kan saat itu mengambil kartu ATM mu diam-diam saat kau sedang tidur!! U..uu....hueeeeek!!" *sambil mengeluarkan sayur berbau amis.

...

...

...

!!!

Mendengar fakta tidak terduga dari adiknya barusan, sebagai seorang kakak jahanam, Izami pun menghampiri sang adik yang sedang mengeluarkan cairan yang tidak akan pernah muncul di sinetron Indonesia, dan setelah dia sudah berada disampingnya...

Izami :

"Oooooh, jadi ternyata kau yang mengambilnya ya?" *sambil tersenyum manis.

Suzumi :

"U..uhuk uhuk..a..apa maksud ucapan .... "

?

SRAAAAK

...

...

Suzumi :

"EH!! A..APAAN INI?! APA YANG INGIN KAU ... "

BRAAAAAAAK!!!

!!!!!

Setelah Izami memegang erat rambut adiknya itu, dia pun segera mendorongnya keras-keras ke arah lantai lantai.... atau lebih tepatnya ke arah muntahannya.

Izami :

"Bangsat, aku pikir uangku hilang karena diambil oleh pihak bank yang saat itu ngasih alasan gaje kalau dari riwayat tabunganku ada orang yang menarik uangku saat tengah malam, ternyata lu pelakunya ya dasar setan," *sambil mengosok-gosok kepala adiknya ke.... ke...y...ya kalian tahulah ke apa.

Suzumi :

"Bre bre bre bree breee!!"

Izami :

"Ha? Kau pikir aku meracunimu karena aku tahu kau mengambil uangku? Ya enggaklah, aku cuma mau menjahilimu seperti biasa, kaunya saja yang terlalu goblok sampai ke ceplosan ngomong hal yang gak perlu," *sambil membanting-banting kepala adiknya berkali-kali ke lantai yang berlumuran dengan...dengan... ya tahulah kalian.

Suzumi :

"Ugh ugh ugh ugh!!"

Izami :

"Berhenti katamu? Ahahahaha! Jangan ngelawak walaupun itu lucu, kau pikir gampang apa ngambil kotak amal jariyah di warung makan yang enggak pernah diambil sampai berdebu itu? Susah banget tahu, apalagi ngambil kotak yang isinya banyak recehan woi, lagian buat apa sih semua uangku yang kau ambil itu?" *sambil menekan kepala adiknya ke lantai dengan kakinya, dan mulai menyiram kepalanya dengan air dari bak kamar mandi.

Suzumi :

"Breeeeeeeeeeeeeee."

!!!

Izami :

"Haaaaaa? Nyewer Hololive? LAGII?!! SUDAH BERAPA KALI AKU BILANG KALAU CINTAMU GAK BAKAL TERWUJUD DASAR TOLOL!! GAK PEDULI SEBESAR APA UANG YANG KAU KIRIMKAN!! ITU ENGGAK AKAN MERUBAH MEREKA JADI 3D OI!! MEREKA ITU CUMA HOLOGRAM!! SADARLAH KE KENYATAAN DAN MULAILAH INGAT TUHAN DASAR KAUM MILLENIAL SAKIT MENTAL!!" *sambil mengangkat adiknya dan memasukannya ke dalam bak mandi, dan tentu saja bagian kepala terlebih dahulu.

BYUURRR!!

Izami :

"Jujur saja, aku enggak peduli dengan kelainanmu itu karena aku tipikal kakak pengertian yang terbuka dengan berbagai perbedaan pendapat soal suatu masalah, tapi kalau masalah uang itu sudah beda lagi, jadi kalau kau mau nyewer istri hologrammu yang entah om-om atau orang tua di balik layarnya itu, pastikan kau pakai uangmu sendiri atau infak dari Masjid atau Gereja!! Ngerti?!" *sambil menunjuk-nunjuk adiknya yang menyelam bebas dengan gaya "batu" itu.

Suzumi :

"Bububububu." *sambil menunjukan jari tengahnya.

Izami :

"Bagus, kali ini kau kumaafkan karena aku adalah kakak yang baik hati, tapi laptop dan HP mu akan aku gadaikan buat ganti rugi dari kelakuanmu, byeee."

BLAAAM

Dan akhirnya, setelah mengunci pintu kamar mandi dengan kunci kamar mandi (yang jarang dimiliki orang lain sampai sering dibilang benda useless langka) yang sudah dia buat sejak dulu untuk momen seperti ini, si Izami pun mulai melakukan kegiatan ekonomi untuk memulihkan uangnya kembali.

[NGAWUR/GAK JELAS]


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C68
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous