Fruit 924: Kencan Malam
Wajah Jovano sudah mulai mendekat ke Nadin, jarak kian terpangkas di antara mereka berdua. Semakin dekat dan semakin dekat. Deburan jantung Jovano terus bergemuruh menggila di dalam dada, susah ditenangkan.
Sedangkan Nadin masih juga terpaku di tempatnya tidak bergerak sedikitpun dan terus menatap Jovano dengan pandangan sayu.
Jarak semakin ditiadakan oleh Jovano, dan tinggal dua inci lagi ....
"Umh, ayo kita pulang ke apato aku sekarang, Jov." Nadin lekas melengos ke arah lain, mengakibatkan momentum yang sudah tercipta mendadak rusak begitu rupa dan ciuman itu pun gagal terlaksana. "Aku sudah merasa gatal, he he ..." Nadin meringis tanpa dosa sambil menjauhkan sedikit kepala dia dari Jovano.
Melihat sinyal penolakan dari Nadin, Jovano tau diri dan memaksa senyumnya terburai. "Oke, ayo." Jovano pun menjalankan mobil untuk ke apartemen Nadin.