Setelah menghubungi keluargaku di London, aku memutuskan untuk berjalan – jalan keluar kamar mendinginkan pikiranku. Aku mengeratkan jacketku, ternyata cuaca di sini berbeda dengan di Jakarta, di sini sangat dingin, namun sejuk. Setelah berkeliling sambil memandangi ligkungan pesantren, aku memilih duduk di salah satu bangku.
"Belum tidur Dis?" sebuah suara menyapaku, aku menoleh dan langsung tersenyum menatapnya.
"Gak bisa tidur," jawabku.
"Kenapa? Kamar lo gak nyaman? Lo mau pindah kamar?" tawarnya.
"Gak kok, nyaman banget malah, gue takut aja sangking nyamannya malah jadi betah tinggal di sini," ujarku bercanda sembari tertawa kecil, Raza ikut tertawa juga.
"Bagus dong," ucapnya. "Mana tau lo dapat hidayah buat nyantri di sini."
"Hahaha …." Aku tertawa garing. "Jangan deh, gue tinggal di Indonesia cuma untuk menuruti kemauan my parents, setelah itu gue udah bertekad buat balik ke London."
Terima kasih kepada kalian yang masih bersedia membaca sampai ke part ini, maafkan aku yang hampir tidak pernah update dalam beberapa minggu ini. Namun, aku berjanji cerita ini akan tamat pada akhir bulan maret ini.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
dan terakhir karena sedang ada wabah di dunia tercinta kita ini, dimohon untuk kalian semua tetap jaga kesehatan, dan jangan keluar rumah jika bukan keadaan yang penting. Semoga kita terlindungi dari wabah yang sedang terjadi dan semoga wabah virus corona ini akan segera berakhir agar kita semua bisa beraktifitas seperti semula....