Selamat.
Tetapi dalam satu kata yang sederhana ini tersembunyi sarkasme yang tanpa batas.
Saat mendengar satu kata ini, tiba-tiba dalam benak Mu Donglin teringat akan malam pertunangannya dengan Li Beinian.
Gaun mewah pada malam itu masih tercetak jelas di ingatannya dan tumpang tindih dengan wanita di hadapannya tanpa bisa dicegah.
Pada malam itu, Li Beinian terlihat cantik dan mempesona.
Dengan mudah dia mengalahkan kecantikan para wanita cantik disana dan merebut perhatian semua orang.
Hari ini, dia juga terlihat sama seperti saat itu.
Hanya saja ia membawa duri.
Durinya lebih menusuk dari malam itu, tetapi membuat orang semakin enggan untuk melepaskannya.
Tidak perlu diragukan lagi bahwa dia itu cantik.
Hari ini dia lebih cantik dari malam itu.
Ada gelombang yang diam-diam melonjak di mata Mu Donglin dan wajahnya masih terlihat dingin dan datar seperti biasanya.