"Ibu, aku tahu, Ibu pasti akan menyukai Xiao Yue. Apakah dia sangat cantik dan lembut?"
Li Liunian sangat mengharapkan jawaban dari Ibunya.
Nyonya Li menjawabnya sambil melihat Tong Yue dan tersenyum, "Iya, dia memang sangat cantik, matanya besar, dan memiliki kulit yang putih bersih. Bagi ibu, yang penting dia cocok dengan anakku yang tampan."
Li Liunian merasa senang sekali setelah mendengarnya. Ia lanjut berkata-kata, "Ibu, aku jadi tidak sabar ingin melihat wajahnya."
Mendengar kata-kata dari anaknya, Nyonya Li malah menjadi gusar dan kata-kata balasannya juga tampak sinis: "Mengapa yang pertama harus melihat calon istrimu ketimbang ibumu sendiri?"
"Iya… Aku juga ingin sekali melihat ibu."
Kemudian Nyonya Li berjalan meninggalkan kamar Ah Nian dan tersenyum pada Tong Yue dan mengeluarkan kata-kata dengan pelan, "Operasi Ah Nian sudah berhasil. Kamu sudah bisa segera pergi sekarang."
Tong Yue terdiam sejenak, lalu membalas perkataan itu dengan tajam, "Ternyata selama ini Anda selalu berpura-pura di depan Ah Nian?"
Nyonya Li menarik nafas panjang, lalu membalas, "Apakah kamu kira aku suka berpura-pura? Aku melakukan ini semua hanya karena anakku menyukaimu. Ayo pergi! Jangan sampai aku mengusirmu!"
Tong Yue menggeleng, tanda tidak mau. Dia telah berjanji pada Ah Nian.
"Saya tidak akan berpisah dengan Ah Nian. Ini janji saya padanya waktu itu. Saya harus menunggunya sampai dia bisa melihat, karena orang pertama yang pertama kali ingin dia lihat adalah saya."
"Apakah kamu tidak mau melihat adik laki-lakimu lagi?" tatapan tajam Nyonya Li menyertai ancaman itu. Dan Tong Yue terkejut bukan main.
"Oh, jadi hilangnya adik saya adalah ulah Anda?"
"Iya!" Jawab Nyonya Li singkat.
"Dia masih kecil dan masih membutuhkan banyak perawatan! Nyonya Li, Anda telah melakukan tindakan kriminal!"
Nyonya Li tidak gentar mendengar sebutan kriminal yang ditujukan pada dirinya. Dia malah membalas kata-kata itu dengan pelan: "Tenang saja…. Aku tidak akan menyakiti anak-anak. Aku melakukan sesuatu yang di luar dugaanmu: membiayai pengobatan dan operasi adikmu."
Tong Yue lagi-lagi terkejut bukan main. Tanyanya gelisah, "Kalau begitu, di mana dia berada sekarang?"
Nyonya Li menatap Tong Yue, lalu menjawabnya, "Kalau memang ingin segera melihat adikmu itu, maka cepat pergi dari sini. Biar nanti semua biayanya aku yang bayar."
Jawaban itu sungguh membuat Yong Yue tak bergeming. Dia heran dan kembali bertanya, "Nyonya Li, kenapa Anda harus bersikap seperti ini?"
"Aku melakukan ini hanya demi anakku, Ah Nian."
Nyonya Li lanjut mengucapkan kalimat yang agak panjang, "Kamu pasti tahu bahwa aku adalah istri kedua dari Keluarga Li. Ah Nian sudah buta sejak lahir, dan ini membuat ayahnya kurang menyukainya. Di samping itu, Tuan Li juga memiliki anak yang lebih tua dari Li Liunian. Ini pasti membuat Ah Nian semakin tertekan, apalagi dua matanya nanti bisa menyaksikan banyak hal. Karena itu, kupikir-pikir, dia harus menikah dengan wanita yang memiliki latar belakang yang sama dengan keluarga kami. Sungguh, ini semua kulakukan demi mempertahankan posisi Ah Nian di Keluarga Li!"
Tak selesai di situ, Nyonya Li maju selangkah dan menatap Tong Yue dan melanjutkan kata-katanya: "Kalau kamu sungguh-sungguh mencintai Ah Nian, segeralah pergi. Berpikirlah bahwa ini adalah yang terbaik untuk Ah Nian."
Mendengar ucapan itu, rasa sakit di hati Tong Yue mendadak muncul. Sementara itu, Nyonya Li melihat Tong Yue hampir menangis, dan juga bicara lagi, "Aku sebenarnya tidak ingin memisahkan kalian berdua, tetapi harus kulakukan demi kebaikan Ah Nian."
Nyonya Li masuk ke dalam mobilnya, lalu segera meninggalkan Rumah Sakit, dan Tong Yue sendiri berdiri sambil menangis.
Selesai menangis, ia kembali masuk ke dalam kamar Ah Nian. Saat ini ia benar-benar bingung, sebab ia sadar kalau dirinya tidak bisa menepati janji pada Li Liunian.