*** *** *** *** ***
(PERINGATAN!!! Bab ini mengandung adegan sensual dan tindakan kekerasan. Pembaca diharapkan bijak. Silahkan lewati bab ini jika tak merasa nyaman. Terima kasih).
*** *** *** *** ***
"Yang benar mainnya!" Hardik Ray lagi, rasa-rasanya ia ingin menjambak rambut wanita si*alan itu andai saja kedua tangannya tidak digips seperti ini.
"Y-ya.. tuan.." Wanita seksi itu mulai ketakutan karena pada saat ini ia memiliki perasaan yang tidak enak yang mulai menjalari seluruh tubuhnya.
Dengan tangan yang gemetar, ia memegang terong milik Ray dan menaik turunkan tangannya sementara mulut dan lidahnya tak henti-hentinya menghisap dan menari-nari untuk membangkitkan gairah 'adik kecil' Ray.
"Tu-tuan…" wanita seksi itu berkata dengan takut-takut. "Ti-tidak bisa bangun…" tambahnya lagi, dengan seluruh tubuh yang gemetaran.
"Apa kau bilang?!!" Ray sungguh murka ketika ia mendengar wanita seksi itu berkata demikian.
Aseli, b*jingan banget tuh si Ray!!!
Belum ada kapok-kapoknya meskipun udah dikasih pelajaran sampai kayak gitu!!!
Ish!!! Kesel!!!