Chapitre 149: Seratus Empat Puluh Sembilan

Anala menghembuskan napas lega sambil tersenyum lebar saat take terakhir selesai. Cukup melelahkan namun ia senang karena pemotretan selesai sebelum waktu yang ditargetkan karena semua berjalan dengan baik dan lancar. 

"Udah semua kan Dion?" tanya Anala pada pria putih bermata sipit yang fokus pada layar laptop dihadapannya memperhatikan beberapa foto-foto yang telah diambil sebelumnya. 

"Ya, aku senang hari ini berjalan dengan sangat lancar. Kita bisa balik lebih cepat."

"Syukurlah..," Anala beralih melihat ponselnya yang tadi ia charge karena daya ponselnya habis. 

"Astaga.., ceroboh banget sih aku? Ngecharge dari tadi tapi ga kecolok." Anala geram menyadari kecerobohan dirinya sendiri. 

Dion yang melihat itu ikut tertawa, "itu yang namanya sakit tapi ga berdarah."

"Haduuh.." Anala hanya bisa pasrah sambil mencolokkan lagi charger ke colokan agar daya ponselnya bisa terisi walaupun sedikit.