Rizal terpaksa memutar balik mobilnya dan mencari jalan alternatif lain setelah menelpon Rayyan. Masih ada waktu setengah jam lagi untuk mereka sampai di lokasi. Rizal yang belum terlalu paham dengan jalanan di Bandung, hanya bisa mengikuti arahan Fadhil.
"Depan belok kiri Pah." ucap Fadhil.
"Benar apa tidak ini, Dhil? koq kayaknya muter ke sini lagi? kayaknya tadi kita habis lewat jalan ini.
"Sudah Papa ikuti saja apa kataku. Aku tahu koq jalannya." jawab Fadhil.
"Fadhil-Fadhil kamu ini bikin Mama stres pagi-pagi. Kalau kita telat sampai sana bagaimana?" Keisha rasanya ingin menangis. Dia sampai tidak bisa lagi marah pada Fadhil saking sesak dadanya merasakan sikap Fadhil yang super santai.
"Mama tenang aja. Orang pinter itu kalah sama orang beruntung Ma. Mama berdoa aja semoga Aku ini selalu beruntung sekaligus pinter. Semoga tidak telat sampai di sana." ucap Fadhil dengan wajah tenangnya.