Chapitre 231: KEBAHAGIAAN

Beberapa hari kemudian, Jihan akhirnya dibawa pulang ke Jakarta. Kodisi kesehatan Jihan memang belum membaik. Malah semakin hari semakin memburuk. Tapi dia tetap bersikeras untuk pulang. Orangtuanya sudah tidak bisa menolaknya lagi. Karena mereka tahu Jihan sangat menderita dengan kemotrapi yang selama ini dijalani. Kedua orangtua Jihan merasa bersalah dengan keputusan mereka yang tadinya menginginkan pengobatan ini. Karena pilihan pengobatan kedua sepertinya akan sulita untuk dijalankan. Yaitu transplanti sumsum tulang belakang. Yang efeknya sudah Jihan jelaskan waktu itu pada Arsya.

Sekarang mereka hanya bisa pasrah dengan takdir. Hanya berharap Jihan masih punya waktu lebih lama lagi untuk bersama mereka. Rosa setiap hari hanya bisa menangis. Berkali kali dia menyalahkan dirinya sendiri karena selama ini tidak pernah mendengar keinginan Jihan. Sejak kecil dia selalu memaksakan kehendaknya pada Jihan.