"Astaghfirullah, Kei." Arumi mengambil tisu dari dalam tasnya. Dan memberikan pada Keisha. Tubuh Keisha seperti mau tumbang. Tapi untung ada Pak Adi yang membantu menopang tubuh Keisha.
"Rum,"
"Sudah ayo masuk dulu. Kamu harus istirahat." ucap Arumi.
Arumi dan Pak Adi membantu Keisha hingga kini mereka sudah sampai di teras rumah Arsya. Arumi memencet bel dan keluarlah seorang asisten rumah tangga.
"Mbak Kei, kenapa?" tanya asisten rumah tangganya Arsya.
"Bik, ada kamar kosong untuk Keisha?" tanya Arumi.
"Ada Mbak, mari saya antar." Wanita paruh baya itu menunjukkan kamar yang bisa dipakai Keisha istirahat. Arumi meminta Pak Adi untuk menunggu di luar saja.
"Makasih ya, Bik. Kalau ada tolong air putih manis hangat ya, Bik," ucap Arumi.
"Iya, Mbak sebentar ya."
Arumi membantu Keisha merebahkan tubuhnya. Keisha terlihat sangat lemah. Mungkin karena dia habis muntah. Tak lama kemudian ART Arsya datang membawa minuman hangat untuk Keisha.