Arumi hanya bisa memejamkan matanya. Karena kedua tangannya membawa nampan. Praktis, dia tidak bisa menutup mata dengan kedua telapak tangannya. Dia begitu terkejut saat membuka pintu dan melihat Rayyan yang hanya memakai handuk dan bertelanjang dada.
"Astagfirullah. Ray.. Pakai dulu bajumu." Teriak Arumi.
"Iya iya, Rum. Kamu juga ngapain ke sini?" Rayyan tertawa geli melihat mantan istrinya yang sikapnya seperti melihat setan.
"Aku bawain kamu makan. Kata bu Fatma, kamu sakit, habis muntah tadi. Udah aku ketuk berulang kali tapi tidak ada jawaban. Aku kan khawatir."
"Iya, dari semalem aku tidak makan. Hanya minum susu saja tadi pagi sebelum berangkat kantor. Makanya aku mandi soalnya kaosku yang tadi bau muntahan." ucap Rayyan sambil memakai kaos hitam yang memang dia bawa di dalam tasnya.
"Sudah belum pakai bajunya?" tanya Arumi yang masih memejamkan matanya.
"Sudah.. Makanya jadi istriku aja. Biar tidak perlu malu lihat aku yang shirtless. " ucap Rayyan menggoda Arumi.