Télécharger l’application
26.08% Against Zombies & Monsters (INDONESIA) / Chapter 30: Sister

Chapitre 30: Sister

Bam. Bam. Bam.

Meskipun berjarak sekitar 50 meter, keributan yang terjadi karena pertarungan wanita itu dengan gerombolan zombie masih terdengar jelas untuk Yang Chen.

Wanita itu menggunakan tombak yang berlapis petir untuk melakukan serangan ke gerombolan zombie. Setiap serangan akan membuat beberapa zombie terlempar dan kepala zombie hancur karena disambar petir.

Yang Chen yang melihat wanita itu bertarung memperkirakan bahwa wanita itu mungkin masih di level 10, karena cara dia mengendalikan petir masih kasar, yang berarti keterampilan nya masih berada di tahap 1. .

Jika dia berada di level 11, pengendalian petir nya pasti lebih baik. .

Tapi saat Yang Chen terus melihat pertarungan, dia sangat terkejut.

Itu karena meskipun cara pengendalian petir wanita itu sangat kasar, tapi petir yang dia keluarkan sangat besar. Itu bukan sesuatu yang bisa dikeluarkan oleh seorang evolusioner level 10 biasa. .

"Apakah atribut roh nya berevolusi." Yang Chen hanya bisa berpikir seperti itu. Karena hanya dengan atribut roh yang berevolusi, baru mungkin seseorang di level 10 dapat mengeluarkan kekuatan petir sebesar itu. .

Karena gerombolan zombie hanya berada di level bawah, wanita itu dengan cepat membersihkan gerombolan zombie hingga tidak ada yang tersisa. Setelah mengambil semua item yang dijatuhkan gerombolan zombie, dia kemudian dengan cepat pergi lagi. .

Yang Chen juga mengikuti wanita itu kembali. Tapi Yang Chen memperlambat gerakannya sedikit sehingga memperlebar jarak mereka. Setelah semua, Yang Chen perlu menjaga jarak setidaknya 100 meter agar wanita itu tidak menyadari bahwa dia diikuti. .

Sekitar 20 menit lagi berlari, mereka sudah cukup jauh dari kantor polisi.

Saat itu di jalanan yang cukup luas, ada sebuah hotel yang cukup mewah. Bangunan hotel itu mungkin memiliki 15 lebih lantai, dan halaman hotel itu juga cukup luas.

Di halaman hotel ada cukup banyak gerombolan zombie yang terdiri dari berbagai level. Dan yang paling menarik adalah zombie K1 level 20.

Zombie itu memiliki tubuh yang sangat besar, tingginya sekitar 6 meter lebih.

Zombie itu juga membawa pedang besar yang bahkan lebih besar dari tubuhnya, panjang pedang mungkin lebih dari 8 meter.

Bahkan dari jauh, Yang Chen bisa dengan jelas melihat zombie tersebut.

Selain zombie K1 level 20, ada juga tiga zombie K1 level 17 yang memiliki tinggi tubuh hampir 5 meter, dan ada beberapa juga yang berada di level 16, dan juga ada banyak zombie K1 yang levelnya dibawah 16.

Yang Chen melihat wanita itu bersembunyi beberapa puluh meter dari area hotel sambil mengawasi gerombolan zombie.

Melihat wanita itu berdiam, Yang Chen mendekati wanita itu dengan sembunyi-sembunyi. Karena itu sedang tidak bergerak, Yang Chen mengira dia bisa melihat wajahnya dengan lebih jelas jika dia berada lebih dekat. .

Meskipun wanita itu mengenakan kacamata, dengan indera Yang Chen, dia yakin bisa mengenali wanita itu selama berada tidak terlalu jauh.

Dan setelah dengan hati-hati mendekati wanita itu, Yang Chen berhasil mendekati wanita itu dengan lebih dekat.

Yang Chen terus mendekati secara perlahan sehingga dia hanya berjarak sekitar 20 meter dari wanita itu.

"Untungnya dia sangat fokus pada gerombolan zombie, jadi dia tidak menyadari ada orang yang mendekatinya." Pikir Yang Chen. .

Dia berencana mencari tempat yang cocok untuk mengawasi wanita tersebut.

"Siapa itu..." Tapi berbeda dari harapan Yang Chen, saat dia ingin mencari tempat yang cocok untuk bersembunyi, tiba-tiba terdengar sebuah suara sedingin es dari wanita tersebut.

Suara itu membuat jantung Yang Chen langsung melompat karena kaget.

Tapi yang membuat jantung Yang Chen melompat kaget bukanlah karena dia ketahuan, tapi karena orang yang memiliki suara. Suara sedingin es itu sangat akrab di telinga Yang Chen.

Suara yang bahkan dapat menakuti para prajurit pemberani.

Dan itu adalah suara mantan komandannya, yaitu Shen Xi.

Yang Chen cukup terkejut pada awalnya bahwa itu adalah Shen Xi yang menyelinap pergi untuk membunuh zombie, tapi dengan cepat Yang Chen merasa bahwa itu tidak terlalu mengejutkan.

Setelah semua, Yang Chen tahu Shen Xi adalah seorang yang unggul dalam segala hal yang berkaitan dengan militer. Dia unggul dalam menebak, unggul dalam bela diri, dan unggul juga dalam berbagai strategi. .

Karena keunggulannya lah dia bisa berada pada posisi tinggi di militer. .

Sekarang dunia sudah berubah, orang-orang dapat berevolusi dan meningkatkan kekuatan mereka hanya dengan membunuh zombie dan monster. Jadi bagaimana mungkin Shen Xi melewatkan kesempatan seperti itu. Bagaimana mungkin juga dia bisa membiarkan beberapa Hooligan kecil bisa melampaui dirinya hanya karena mereka membunuh zombie. .

Jelas Shen Xi tidak akan membiarkan dia akan jatuh dari posisinya hanya karena sesuatu kecil yaitu tidak membunuh zombie dan monster. .

Dan melihat levelnya yang sudah mencapai level 10, Yang Chen mengira Shen Xi melakukan perburuan terhadap zombie di malam hari dan melakukan pekerjaannya sebagai komandan militer di siang hari. .

Memikirkan itu, Yang Chen tidak bisa untuk tidak mengagumi Shen Xi dengan lebih banyak.

"Sebaiknya kamu keluar." Melihat orang yang menguntitnya, tidak keluar dan masih bersembunyi, Shen Xi berbicara lagi dengan nada yang lebih dingin. .

Yang Chen tidak tahu harus bagaimana, dia ingin keluar tapi dia merasa takut juga karena kedapatan menguntit Shen Xi.

Tapi jika dia tidak keluar, Shen Xi mungkin masih akan pergi ke arahnya dan memaksanya keluar.

Karena tidak ada pilihan lain, Yang Chen hanya bisa pergi keluar.

"Jadi itu komandan Shen. Aku kira siapa itu yang menyelinap keluar dari kantor polisi, jadi aku hanya mengikuti untuk mencaritahu." Sambil berjalan keluar, Yang Chen tidak lupa untuk menjelaskan seluk-beluk kenapa dia ada disini. Jika tidak, Shen Xi mungkin mengira dia benar-benar seorang penguntit.

Dan setelah melihat bahwa itu adalah Yang Chen yang mengikutinya, Shen Xi melepaskan kewaspadaan nya. Dia kemudian melepaskan kacamata night vision nya dan memperlihatkan wajahnya yang cantik. .

Dia lalu berjalan ke arah Yang Chen. .

Dan hanya setelah berhadapan dengannya, Yang Chen bisa melihat Shen Xi dengan jelas. .

Ada beberapa perbedaan antara Shen Xi sekarang dan sebelumnya. Sebelumnya Yang Chen hanya pernah melihat Shen Xi mengenakan seragam militer. Tapi saat ini, dia menggunakan pakaian berbeda. .

Berusia hampir 30 tahun, Shen Xi tentu saja memiliki wajah seorang wanita dewasa. Tinggi badannya yang mencapai 175 cm juga dapat dianggap sangat tinggi untuk wanita. .

Dan yang terpenting, bentuk tubuhnya bisa dibilang sempurna. Memiliki kaki yang panjang, pinggang yang ramping, bokong dan dada yang sangat montok. Bahkan dengan seragam militer yang biasanya dia gunakan, setiap lekukan tubuhnya masih dapat terlihat dengan jelas. .

Sekarang dia hanya mengenakan tank top dan celana jeans. Kedua pakaian itu sangat ketat sehingga membuat setiap lekukan tubuhnya semakin terlihat. .

Yang Chen berpikir bahwa penampilan Shen Xi sekarang tampak seperti seorang ibu rumah tangga yang berolahraga yang memiliki tubuh seksi. Hanya saja Shen Xi belum menikah, jadi dia jelas bukan seorang ibu rumah tangga. Tapi dari segi usia, dia memang cocok untuk menjadi ibu rumah tangga. .

Teguk...

Melihat penampilan Shen Xi sekarang, Yang Chen hanya bisa menelan air liurnya.

Itu karena Shen Xi sekarang terlalu cantik, terlalu seksi, dan terlalu mempesona.

Bahkan tubuh Yang Chen mulai panas hanya dengan menatapnya sebentar. .

"Kamu benar-benar berani menguntit ku." Berdiri dihadapan Yang Chen, Shen Xi berkata dengan mata dingin.

Shen Xi tampak marah dengan kenyataan bahwa Yang Chen benar-benar berani mengikutinya. Dia paling tidak suka perasaan diawasi. .

"Tidak, tidak komandan Shen. Aku baru tahu kalau itu adalah kamu. Aku benar-benar tidak tahu sebelumnya." Melihat Shen Xi salah paham, Yang Chen dengan cepat menjelaskannya.

Mendengar penjelasan Yang Chen, Shen Xi menyipitkan mata dingin nya ke arah Yang Chen. Dan hanya setelah menyimpulkan bahwa Yang Chen tidak berbohong, dia baru menghilangkan amarahnya. .

"Apakah anda berburu zombie komandan Shen." Melihat Shen Xi tidak tampak marah lagi, Yang Chen lalu bertanya.

"Apa, apakah kamu berpikir aku hanya diam saja setelah mengetahui seseorang bisa berevolusi setelah membunuh zombie. Bahkan beberapa Hooligan kecil yang mengikutimu menjadi sangat kuat hanya karena membunuh zombie, bagaimana mungkin aku tidak." Dia berkata dengan terus terang. .

"Dan juga aku bukan komandan mu lagi, kamu tidak perlu memanggilku komandan. Dan karena kita saling mengenal, kamu bisa memanggilku saudari." Mengatakan itu, Shen Xi melirik Yang Chen. Meskipun kata-kata nya tetap dingin, tapi jelas itu menjadi lebih santai dari sebelumnya. .

Setelah semua, Yang Chen dulu adalah bawahan Shen Xi, dan mereka cukup dekat juga. Hanya karena menjaga martabatnya sebagai komandan, didepan orang lain dia bersikap acuh tak acuh bahkan kepada Yang Chen. .

Sekarang tidak ada orang lain dan hanya ada mereka berdua, karena itu Shen Xi dapat berbicara dengan Yang Chen dengan lebih santai layaknya teman dekat.

"Hehehe, kalau begitu saudari Shen, apakah kamu butuh bantuan."

Karena disuruh berhenti memanggilnya komandan, Yang Chen tidak terus memanggil Shen Xi komandan. .

"Baik." Shen Xi tidak menolak Yang Chen ingin membantunya memburu zombie. Dia bahkan sedikit tersenyum mendengar Yang Chen akan membantunya, jelas dia senang. Karena melawan zombie dengan tim jauh lebih aman daripada sendirian. .

"Berbicara tentang evolusi, kamu seharusnya baru level 10 kan saudari Shen. Dan harusnya kamu juga mendapatkan 'buah Surgawi' sehingga atribut roh mu berevolusi." Yang Chen berkata pada Shen Xi.

Mendengar pertanyaan Yang Chen, Shen Xi menatap ke arah Yang Chen.

"Kamu sepertinya tahu banyak.

Sekarang bisakah kamu memberitahu ku." Shen Xi bertanya balik pada Yang Chen.

Setelah mendengar beberapa hal yang dilakukan Yang Chen, dia tahu Yang Chen lebih kuat darinya dan lebih berpengetahuan, jadi dia bertanya balik pada Yang Chen. Dia ingin tahu lebih banyak tentang evolusi dari Yang Chen. .

"Hehehe." Yang Chen tersenyum mendapati Shen Xi bertanya kepadanya.

"Dari cara kamu mengendalikan petir, aku tahu saudari Shen belum berada di level 11. Karena mereka yang berada di level 11 mendapatkan poin keterampilan yang dapat meningkatkan keterampilan evolusioner." Kata Yang Chen.

"Jadi begitu." Mendengar penjelasan Yang Chen, Shen Xi tampak tercerahkan untuk pengendalian petir nya yang tidak membaik meski level nya meningkat. .

"Dan juga, untuk seseorang yang bahkan belum di level 11 untuk dapat mengeluarkan petir sebesar itu seharusnya tidak mungkin kecuali atribut roh nya berevolusi." Yang Chen lalu melanjutkan.

"Jadi kamu juga mendapatkan 'buah Surgawi'." Shen Xi bertanya pada Yang Chen.

"Ya, tapi atribut kekuatan ku yang berevolusi." Yang Chen menjawab.

Setelah itu mereka terus berbicara untuk berbagai pengetahuan mereka masing-masing.

"Baik sekarang mari kita musnahkan gerombolan zombie itu." Setelah mereka berbagai informasi, Shen Xi lalu mengajak Yang Chen memusnahkan gerombolan zombie di halaman hotel.


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C30
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous