Chapitre 23: HATI TERSIKSA DAN MERINDU (2)

"Benarkah bang? bang Abi akan mencari pekerjaan yang lain? aaahhh pasti Bu dokter senang mendengarnya." ucap Jhonny tanpa sadar.

"Apa yang kamu bilang Jhon?" tanya Abimanyu menatap tajam ke mata Jhonny.

"Aku tidak mengatakan apa-apa bang." ucap Jhonny dengan mengalihkan perhatiannya pada selang infus Abimanyu yang darahnya naik.

"Bang, darahnya naik...aku panggilkan suster dulu." ucap Jhonny bergerak cepat keluar dari kamar Abi mengalihkan pertanyaan dari Abimanyu yang pasti tidak akan berhenti begitu saja.

"Jhonny!!! aku belum selesai bicara!!" teriak Abimanyu sambil mencoba untuk berdiri dari tempatnya.

***

"Bagaimana Kasih? kamu sudah tahu kan bagaimana temanmu itu banyak berkedok di balik wajahnya yang terlihat polos, padahal pekerjaan sungguh bejat." ucap Gilang di rumah Kasih setelah pulang dari kantor.