Kamar itu kini menjadi sebuah kamar yang begitu berantakan. Sandara telah ditinggalkan oleh Sean dalam kepiluan, kesepian dan kedinginan.
Sean meninggalkan Sandara begitu saja, padahal Sandara sudah sangat berharap Sean bisa tergoda oleh kemolekan tubuhnya, dia bersusah payah untuk bisa mempercantik diri, padahal memang dia sudah cantik dari awal, dan tujuannya hanya satu yaitu untuk menggoda Sean.
Tapi walau sudah secantik itu, Sandara memang masih belum bisa membuat Sean tegugah.
Wanita itu kini membanting semua barang yang ada di kamarnya, dia mengamuk dengan tangisannya, merasa sedih dan tersakiti oleh keadaan yang membuat dia terluka. Bahkan dia sudah melepas pakaiannya tetapi Sean sama sekali tidak memperdulikannya dan pergi begitu saja.