Monika mengeluarkan tiga kaleng minuman soda dalam kulkas, disertai aneka cemilan dalam toples.
Duduk kembali tapi sekarang dia berpindah tempat duduk disamping Jenny alias Joon jin.
Meminta Monika dan Alfando untuk memanggilnya Jenny bukan Joon Jin.
"Kau tahu? Aku percaya Yamada tak memiliki orang lain karena dia begitu mencintaimu. Jenny." Penuh kelembutan Monika mencoba memberikan pengertian, berharap Jenny meyakini apa yang diyakini olehnya.
Jenny menggelengkan kepala. "Dia mencintai Joon Jin bukan Jenny. Aku tahu itu dan aku harus merelakan dia pergi karena ini merupakan konsekuensi dari pilihanku." Senyuman getir kini tercipta pada bibir Jenny.
Meskipun tak mengatakan betapa hancurnya dia saat ini tapi Alfando dan Monika bisa merasakan kesedihan yang dirasakan Jenny.
"Dengarkan aku baik-baik, aku yakin tak peduli kau menjadi Joon Jin atau Jenny tapi jika Yamada tulus mencintaimu dia akan menerimamu apa adanya."
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!
Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!
Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!
Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius