"Siapa kau!"
"…."Maria tak menjawab
"Jawab aku siapa kau! , kenapa kau datang ke makam nenekku"
("Nenek?!") Maria
"heh?!" Maria tertawa
"Kenapa kau tertawa!?"Suara orang itu terdengar kesal
"Jadi kau cucunya?" Maria berbalik
"!!!" Orang itu terkejut melihat Maria
"Hallo Adik"Maria tersenyum
"Kakak? Kakak Ma..Maria?" Di lihat dari ekspresinya , ia antara percaya dan tidak.
"Kau.. sungguh Kakak?"Ia bertanya untuk memastikan
"… Kau lupa dengan Kakakmu?"Maria
"kakak" Bryan langsung memeluk kakaknya , dengan tangis haru
"Aku percaya kakak tidak mati!, aku percaya kakak masih hidup!"
"….." Maria , ada rasa senang bertemu dengan adiknya tapi…
("Aku belum tau , dia ada di pihak mana") Maria masih menyimpan keraguan kepada adiknya ini , karna walau bagaimanapun bertahun-tahun ia ini tumbuh sebagai Keluarga Lou
"Kakak kemana saja ?! , "
"Hanya hidup biasa , menjauh dari keluarga lou" Jawab maria , sembari tersenyum.
"Kakak , nenek…." Ia terlihat sedih
"Aku tau , aku menyesal baru bisa datang sekarang"Maria menatap sayu , makam neneknya
"Kakak , sekarang tinggal di mana? Kenapa tidak menghubungiku"
"..."Maria melihatnya
"Apa tidak ada yang mencariku , setelah kecelakaan itu?" Tanya Maria dengan Serius
"…Penyelidikannya di tutup , dan tidak ada tersangka , mereka bilang itu kecelakaan murni"
("heh!,, kecelakaan murni ? yang benar saja , mulut mereka pasti sudah di suap") Maria , rasanya ingin tertawa
"Mereka bilang , kalau jasad kakak sudah hancur dan tidak di temukan , Tapi aku tak percaya , selagi aku belum melihat jasad kakak dengan mataku" Bryan menatap binary Kakaknya
"Kau ternyata tidak melupakan aku " Maria menyentuh kepala adiknya
"Kakak bicara apa , Hanya kakak satu-satunya yang menyayangiku"Bryan
Melihat adiknya Bryan yang sudah tumbuh menjadi pria Tampan , Terakhir mereka harus berpisah saat usia Bryan 12 tahun. Dan ini Sudah 10 Tahun Setelah perpisahan mereka.
"Andai kakak , datang kebih awal , semua akan baik-baik saja" Bryan
"Memangnya ada masalah apa?" Maria mulai bertanya
"Mama , sudah gila ! Dia akan menyerahkan perusahaan kepada Julius , Ia dan Sonata Sudah menikah" Terpancar kebencian Bryan saat bicara .
"…Aku tidak tahu itu " Maria sebenarnya tau , bagaimana keadaan keluarga Lou , karna ia sudah lama mengawasinya.
"Kakak , Sonata dan ibunya itu jahat , dia membohongi Mama , tapi mama tak pernah percaya aku"Bryan
"Kakak Harus kembali , jika tidak Sonata akan menghancurkan semuanya"
"…Aku tak bisa Bryan , aku bukan lagi anggota Keluarga Lou.. mereka akan mengusirku"Maria Menjawab sambil berbalik
"Kakak , bicara apa? Nenek mewariskan semuanya untuk kakak , kakaklah yang seharusnya mengambil alih perusahaan , dan bukannya Julius , Mama terlalu buta sehingga tidak bisa melihat Muslihat Mereka"Bryan
"Tidak Bryan ,aku tidak bisa , Ini saatnya aku pergi" Maria beranjak pergi
"Kakak! , aku mohon jangan pergi kakak! " Bryan menahannya
"Aku sudah cukup senang , Hidup seperti ini , jauh dari keluarga Lou "
"Kakak jangan tinggalkan aku lagi , Mereka takkan menindas kakak lagi , aku janji ."
"…Aku tidak mau , "Maria
("Bagus ,Teruslah memohon jadilah Alasan agar aku bisa masuk") Maria sengaja memancingnya untuk memohon agar ia bisa masuk ke rumah Lou
"Kakak ?"
"…Maaf Bryan" Maria Pergi
"KAKAK! Aku mohon kakak , Setidaknya , biarkan aku ikut dengan kakak"Bryan
"…."Maria menghentikan langkahnya
"Kau bisa temui aku Kapan saja , Aku biasa ada di Bar Losey, "Maria melanjutkan Langkahnya
"…Kakak Maria"Gumamnya
Maria Masuk ke mobil , ia bisa melihat wajah Bryan yang begitu merindukannya ,
"…." Air mata menetes , dulu ia sangat menyayangi adiknya Bryan ,Hanya nenek yang peduli pada mereka. Tapi sekarang Maria masih memiliki keraguan padanya.
"Maafkan aku…" Isak tangisnya tak bisa terbendung.
Esoknya , Sesuai Rencana Maria , Bryan datang Menemuinya di Bar.
"Kakak.."
"Kau datang menemuiku ? Ada apa?"
"Apa kakak , tak suka bertemu aku?"Tanya Bryan
"…Aku hanya trauma berurusan dengan Keluarga Lou"
"Kakak , juga Seorang Lou , bagaimana mungkin kakak bilang begitu? Dan…" Bryan tak menyelesaikan perkataanya
"? Kenapa?"Maria
"Kakak , nenek selalu bilang , kalau Kakaklah yang seharusnya mengambil alih perusahaan Lou , Nenek tak pernah setuju tentang keputusan Mama.. itulah sebabnya nenek terkena serangan jantung malam itu"
"!! Apa?!"Maria
"Nenek dan Mama , sempat cekcok , karena mama bilang agar menyerahkan perusahaan kepada Julius , tapi Nenek menolak untuk menyetujuinya , saat itu juga nenek terkena serangan jantung dan Di bawa ke rumah sakit"Bryan
"Begitu Rupanya , sampai akhirpun tetap Sonata Ya?"Maria menjawab dengan Enteng
"Kakak ?! Apa kakak tidak keberatan! "Bryan terlihat kesal melihat Maria yang terkesan santai
"Apa yang bisa ku lakukan , bahkan jika aku masuk ke sana , mereka pasti akan menelfon Polisi untuk menangkapku"Maria
"Tidak akan , Maka Dari itu aku membawa ini untuk Kakak" Bryan mengeluarkan sebuah Map
("!! Ini?!") maria melihat Isinya
("Ini kan surat Kuasa yang nenek buat atas namaku?!")
"Sampai akhir , nenek tak pernah mau mengubah isi surat ini , Semua asset keluarga Lou adalah Milik kakak , setelah nenek meninggal , Mama berencana akan mengubahnya atas nama Sonata"
("HEH! ") Maria
"Tapi , karna kakak di sini , Itu takkan bisa Di lakukan"Bryan
"….Aku tak yakin Bryan"
"Dengan ini mereka takkan bisa apa-apa dengan kakak"
"….."Maria melihatnya
"Demi Nenek Kak"Bryan memohon padanya
Bryan Akhirnya , membawa Kakaknya pulang ke rumah Keluarga Lou
"Jadi kakak , selamat dari kecelakaan itu?"
"… iya , Beruntung aku sempat melompat sebelum mobil masuk ke jurang"Maria
"Kakak pasti sangat menderita , maafkan aku yang tidak bisa menjaga kakak" Bryan menyesal
"Ini bukan salahmu , "Maria
Mereka sampai ke kediaman Lou
"….."Setelah 10 Tahun Ia menginjakkan kaki lagi di rumah Lou ,
("Haaa! , Menjijikan harus kembali ke rumah ini , …..") Maria tersenyum puas
("Kita lihat , bagaimana mereka melihatku")
"!!!" Penjaga dan pelayan yang mengenali Maria terlihat begitu terkejut , seperti melihat Hantu.
("hn! Lihat wajah mereka , ")
Maria ingat , Para pelayan bahkan tak menghormatinya sebagai Anak tertua keluarga Lou
"i..itu , Sungguh, sungguh dia"
"bukankah dia sudah…"
Mereka berbisik sambil melihat Maria
"Apa yang kalian bisikkan! Kembali bekerja!" Bryan terlihat Memarahi mereka
"ma.. maaf tuan muda" Mereka pergi
"Kalian merindukan aku?"Maria melihatnya dengan senyuman , Tapi tatapannya mengerikan
"!!!" Mereka bergegas pergi
("Dasar Bodoh!")
("Tak ku sangka , Bryan membuat pekerjaaku Lebih cepat")Maria
Setiap langkah yang berjalan memasuki kediaman Lou , semakin berkobar Dendam dan rasa ingin membunuh di dalam diri Maria.
"Tuan Muda , anda sudah kem…. A!" Kepala pelayan keluarga Lou , Gu feng .
Melihat Maria dengan ekspresi terkejut
"!!!" Ia tak bisa Bicara
("Pak tua ini , masih mengingatku Rupanya")
"Kau semakin tua saja ya , mo feng!" Ia berbisik dengan nada bicara yang mengerikan
"!!" Pria tua itu terdiam , bahkan melihat tatapan Maria.
"Mama!" Bryan
"Ada apa Bryan!"Jawab Diana , yang terlihat Duduk di Sofa sembari membaca Majalah
"Mama lihat , aku datang dengan siapa?" Bryan
"Siapa lagi , apa kau datang bersama Pacarmu.." Ia beranjak dan melihat
"!!.."
----BERSAMBUNG----
terus tunggu kelanjutannya