Udah seminggu gue ga ketemu mereka secara langsung dan gue tahu kok kalau mereka cuma 3 hari dirumah sakit dan sekarang udah pulang ke rumah mertua gue.
Dari mana gue tahu? karena gue mengawasi dan memantau mereka dari kejauhan. Gue masih disekitaran mereka kok, saat dirumah sakit gue mengintip mereka dari kaca pintu. Sesekali gue ikut terkekeh lihat dia mencoba ajak anak gue ketawa, padahal si baby mah mana ngerti ya kan.
Gue juga berterima kasih sama james, julia, josh dan sera, mereka melakukan permintaan gue untuk menjaga mereka sebentar. Bersyukur banget gue memiliki sahabat kayak mereka.
Lanjut cerita, dan disaat mereka diantar sahabat pulang kerumah pun gue ikut mantau mereka dari belakang mobil mereka, hanya aja gue menjaga jarak agar tidak ketahuan oleh mereka.
Begitu mereka pulang setelah antar istri dan anak gue, gue masih aja setia dipersembunyian gue dalam mobil lalu gue pun mengintip lewat kaca mobil mencari mereka dikamar biasanya dilantai satu, tapi kok sosok mereka belum nampak ya? lampu kamar juga belum nyala.
Gue sedikit kebingungan, namun selang beberapa menit menit mata gue menangkap cahaya lampu dilantai dua, ternyata mereka dikamar khristal dulu.
"duh sayang, kenapa kalian harus dikamar atas sih? kan lo baru siap melahirkan apa ga capek sayang bolak-balik tangga nanti. Keras kepala banget sih sayang..." gemes gue.
Masih dalam setianya mengawasi mereka dan kali ini gue ga sembunyi dalam mobil lagi melainkan dibawah pohon gede depan halaman taman rumahnya. Bersembunyi dibelakang pohon sesekali memanjat pohonnya dan kepala keluar mengintip mereka dari kaca jendela meski ga semua dapat terlihat sosok mereka.
Namun dapat setengah terlihat saat khristal menggendong anak kita kalau membawa kearah jendela. Disitulah senyum gue terpancar, betapa indahnya pemandangan itu. Setelah semua tak terlihat lagi barulah gue turun dari panjatan pohon kemudian pulang.
Dan itu terus gue lakukan sampai sekarang ini, manjat pohon dan mengintip mereka melalui kaca jendela. Udah dua hari ini mereka ditemani mama dirumah, mungkin mama membantu khristal mengurus anak kita.
Sebenarnya hari ini badan gue kurang fit, tampak mulai dilanda rasa demam namun gue memaksa untuk tetap melihat mereka. Sekarang mereka kembali kekamar, tadi gue sempat ga melihat dia dikamar. Gue pun semangat lagi saat melihat dia kembali ke kamar.
Namun baru beberapa menit, suara petir yang kuat dibarengi hujan deras langsung membasahi tubuh gue, karena gue ga sempat berlindung. Gue pun memutuskan untuk pulang, tapi sebelum pulang gue pamit dulu pad mereka meski mereka ga mendengarnya.
"i love you sayang...i love you anak papa.." barulah gue melompat dari pohon dan berlari ke mobil.
"sial..., kunci mobilnya kemana lagi?? aisshhhh.., pasti pas lompat tadi jatuh dari kantong." kesel gue lalu berlari lagi ke pohon tadi.
****
Betapa terkejutnya gue saat melihat dirles berlari keluar halaman dengan tubuh yang basah kunyup. Ya Tuhan.., dia disini? suami khristal disini?
"nak, kenapa hordennya belum ditutup hem?" suara mama menyadarkan gue.
"khristal...nak..?" tanya mama lagi dan gue menoleh ke arah mama dengan mata yang berlinang.
"kamu kenapa nak?" terlihat mama mulai panik, tanpa menjawab ucapan mama gue langsung berlari keluar, lagi-lagi gue mengabaikan teriakan mama dan lagi-lagi gue melupakan sakitnya perut gue bekas operasi kemarin. Gue ga mau kehilangan dia lagi.
****
"hadehhh, dasar kunci sialan, untung ketemu." lagi-lagi gue kesel ditengah deras hujan ini.
Dan baru aja gue menekan tombol on dan baru juga membuka pintu mobil, gue dikejutkan dengan sebuah pelukan. Tangan ini? gue mengenal tangan halus ini, suara ini? gue juga mengenal suara ini. Jantung gue berdetak ga karuan, gue takut ini cuma khayalan gue. Dan gue mencoba menghilangkan pikiran halu gue, namun pelukan ini semakin kuat.
"jangan pergi lagi..." ya Tuhan jadi ini bukan halusinasi gue.
"hiks...hiks..jangan pergi lagi papa.." gue langsung membalikkan badan dan air mata gue langsung jatuh meskipun dibarengi sama derasnya air hujan.
"sayang...?" lirih gue pelan lalu mengapit wajahnya untuk meyakinkan dan dia mengangguk.
"kamu ngapain disini sayang? ini hujan deras, kamu masuk ke dalam sayang. Anak kita menunggu mamanya disana." ucap gue mulai panik, gimana ga panik ini hujan deras dia malah keluar tanpa payung, apalagi dia baru siap lahiran. astagaaaa...!!
"ga mau..., mau sama kamu.., kamu harus sama kita..hiks...hiks.." tolaknya namun masih kuat meluk gue.
"sayang.."
"maaf dir..maafin gue..., jangan pergi lagi hiks...hiks..." dan gue langsung membalas erat pelukannya.
"sayang tapi ini beneran kamu? sayang..ini kamu..?" dia pun mengangguk antusias.
"hiks...hiks..maaf dir..maafin keegoisan gue."
"ga sayang...ini bukan salah kamu, dan gue memang pantas menerima hukuman ini."
"hiks....hiks..." tangisnya.
"sayang terima kasih...terima kasih mau ketemu sama gue." gue semakin erat meluk dia dengan sedikit mengangkat dia dan kami pun menangis bersama.
"i love you dirles..." ya Tuhan, akhirnya dia mengucapkan kata cinta pada gue.
"i love you too sayang....i love you...." saking bahagianya, gue langsung mencium bibirnya lembut lalu menurunkan dia.
"sayang..., lihatlah aku yang mencintaimu.." ucap gue kembali lebih tulus sambil menatap lembut matanya.
"dan lihatlah juga aku yang mencintaimu sayang.." jawab khristal dan kami pun terkekeh.
"ayo kita masuk, anak kita merindukan papanya loh..." lanjutnya lagi.
"tentu sayang.." dan gue langsung menggendong dia ala bridal.
"ihhh sayang.., gue udah berat nih sekarang, nanti lo ga kuat." ocehnya namun gue terus berjalan hingga sampai rumah.
"suaminya masih kuat sayang.." dan kita kembali tertawa.
"mama.." kaget kita berdua ketika melihat mama berdiri didepan pintu sambil gendong anak kita.
"hem...., sementang hujan dan udah baikan sekarang romantis-romantisan ya.." ledek mama.
"sayang turunin, malu sama mama." bisik khristal.
"ga usah gitu nak, mama ngerti kok."
"eh," sontak khristal dengan wajah malu.
"welcome papa dirles.., yeahhh sekarang baby udah bersama papa lagi di rumah.." ucap mama meniru suara anak kecil.
"mama.."
"iya nak?"
"terima kasih ya udah membantu, menjaga istri dan anak dirles." ucap gue tulus.
"he em.., sekali selamat ya sayang. Perjuangan kamu ga sia-sia." balas mama.
"yaudah, kita kekamar dulu ya ma, ganti baju dulu. Ntar khristal masuk angin." izin gue sama mama
"iya sayang.., pelan-pelan nanti terpleset." tegur mama, gue pun mengangguk namun baru 4 langkah gue mundur lagi kearah mama.
"loh, kenapa balek.." tanya mama heran.
"tunggu papa ya anak cantik., ummachh..." ucap gue sambil mencium dia dari kejauhan, lalu gue kembali ke atas disusul sama ketawa mama dan khristal.
Hari ini merupakan hari lebih paling bahagia buat kita berdua. Kembali mengungkap kata cinta. Dan sekarang gue dan khristal berada dikamar mandi, kita harus membersihkan diri bukan?😜
"ekh, dir..., lo mau ngapain sih?" tanyanya kaget karena gue mencoba membuka bajunya.
"lah, kita harus mandi donk sayang.., jadi buka baju donk.." jawab gue.
"ihhh..., gue duluan mandi, lo sana nunggu di luar aja." hahaha gue tahu dia malu.
"kelamaan sayang.." langsung deh gue buka bajunya dan baju gue. Nah tahu kan gimana keadaan kami sekarang..😜.
Nah, dia malah mendadak jadi patung gitu, malah dia melipatkan tangannya lagi yang berusaha menutup bagian depannya. Gue mah enjoy aja menghidupkan shower sesekali tersenyum melihat ekspresinya.
"sayang..." ucap gue lembut sambil melepaskan tangannya pelan.
"eh." kagetnya.
"jangan malu gitu donk., kan udah pernah lihat sayang.." goda gue, langsung donk wajahnya kayak gini 😠. Tanpa babibu gue langsung mencium bibirnya, wkwkwk...
Awalnya masih diam, mungkin dia kaget kali ya dan gue semakin mendalami ciumannya, terlihat juga dia mulai merespon bahkan membalas bibirku. Begitu jahilnya gue, sebelum dia membalas ciuman gue, gue langsung menghentikannya, gue tahu dia kayak kesel dan akhirnya kita sama-sama menikmati ciuman ini.
Kemudian gue berlutut meyamakan tinggi perutnya, gue menatap haru bekas operasi diperutnya. Disini pisau telah menbelahnya dan disini juga anak gue dikeluarkan. Gue meneteskan air mata gimana dia harus rela melukai perutnya demi menghadirkan bayi kita.
Dengan penuh kasih sayang gue mengelus bekas operasi itu, dan gue juga mencium bekas itu. Setidaknya ini sebagai tanda ucapan terima kasih gue pada khristal.
"dirles..." panggilnya tapi gue masih diam.
"dir, jangan kayak gini...ayo berdiri." ucapnya lagi sambil membantu gue berdiri, dan gue pun berdiri.
"terima kasih sayang.., terima kasih udah rela terluka demi bayi kita." ucap gue tulus namun ada rasa bersalah padanya, dia malah tersenyum.
"ini udah kewajiban gue sebagai ibu.., lo jangan merasa bersalah ya.," balas khristal sambil mengusap kedua pipi gue dan gue pun mengangguk tersenyum.
"mandiinn donk..., mamanya udah mulai kedinginan nih papa.." ucap khristal mencoba godain gue.
"hahahha.., oke mama...sini papa mandikan.." balas gue genit.
"hahahahahahaha.." tawa kita bersama lalu melanjutkan mandinya sampai selesai.
"sayang masasih gue harus pakai baju daster hamil lo? ih..." ngambek gue.
"hahaha, harus donk sayang. Cuma ini yang muat, lagian sexy kok." ledek khristal.
"hadehhh.., malah ngepas lagi dibadan gue, nih perut kotak-kotak gue kelihatan jadinya, dan apa iya gue ga pakai dalaman? hadoohhh..."
"uhmm..., biar aja sayang, kan cuma gue yang lihat." ledeknya lagi.
Tok...tok...✊
Tok...tok..✊
"nak, udah siap belum? nih anaknya udah mulai gelisah loh.." ucap mama dari luar, khristal pun membuka pintunya.
Ceklekk....!!
"aduh ma, maaf ya kita agak lama. Sini baby sha sama kita ya, mama istirahat aja ya.." jawab khristal sambil menggendong baby sha.
"iya gapapa kok sayang, dan mana dirles? kok ga nampak?" cari mama.
"dirles disini mama.." sahut gue baru keluar dari kamar mandi. Namun gue lupa sesuatu yang buat mata mama melotot.
"astagaa dirles...!!" teriak mama spontan.
"aaaahkk..., mama sana..sana..." usir gue lalu kembali berlari ke kamar mandi.
"aduhh, tuh anak beneran khris? dia ga pakai dalaman? jelas banget dibalik dasternya." syok mama.
"hihiihi.." nyengir khristal.
"udah akh..., mama ke kamar dulu. Gilak tuh anak.." omel mama sambil keluar.
setelah mama beneran pergi, barulah gue keluar dari kamar mandi, gue kesal
saat khristal masih terus tertawa. Dan sekarang kita bertiga lagi berbaring diatas kasur.
"hai cantiknya papa.." ucap gue sambil memandang si baby yang terbaring dikasur kita.
"hay juga papa ganteng.." balas khristal seolah jadi anak kita.
"hem.., nama anak kita siapa ya sayang?"
"Shalona Khriles Swidgjer." tegasnya dan itu membuat aku syok.
"sayang...kamu..kamu menyetujui nama dari gue?" tanya gue terharu.
"iya donk papa, namanya cantik kok.., baby shalona suka kok papa..." gue semakin tak bisa menahan rasa haru dan terima kasih pada istri gue.
"terima kasih sayang..., gue pikir ga akan dipakai nama itu. Terima kasih telah menyetujuinya.." khristal pun mengangguk senyum.
"dan terima kasih udah memberikan nama indah itu dirles.." gue pun mengangguk.
"baby sha, terima kasih nak udah mau menerima nama dari papa ya.." gue kembali menatap dan mengelus pipi mbulnya baby sha.
"yaudah, dia-nya udah bobo nyenyak. Gue pindahkan ke boxnya dulu ya." pintanya dan gue pun mengangguk.
Dan malam ini untuk pertama kalinya kita tidur bersama setelah kita dipertemukan kembali.
"selamat malam istri sayang.., i love you..." ucap gue mencium keningnya.
"selamat malam juga suami sayang.., i love you too.." lah dia malah kecup bibir gue, dan kita pun akhirnya tertidur.
~•~•~•
(Cie...cie...khristal dan dirles bersatu lagi nih..😝😋😜😍😘)