Télécharger l’application
99.77% Kannoya Academy / Chapter 449: Test and Retest

Chapitre 449: Test and Retest

"Berikutnya."

"Ah aku...." jawab Stormy.

"Baiklah, kita akan menunggu di ruangan di mana Yuka dirawat ya." Kata Kurosa.

"Tenang saja, akan kuselesaikan dengan sangat cepat!" Kata Stormy dengan nada kesal.

Stormy memasuki ruang ujian praktek.

"Halo."

"Halo." Jawab Stormy dengan dingin.

"Dia bisa menggunakan stamina manipulation..... baiklah." Pikir Stormy.

Dengan cepat Stormy mengaktifkan perisainya. Rupanya hujan api terjadi.

"Maaf, tapi aku harus cepat." Kata Stormy sambil mengangkat kedua tangannya tanpa membatalkan sihir perisainya.

Langit di luar ruangan menjadi gelap dan petir yang sangat keras mulai menyambar. Salah satu petir menyambar ruangan itu sehingga ruangannya konslet. Stormy mengambil kekuatan listrik dari kabel-kabel dari dalam tembok, ya Stormy menyerapnya. Tubuh Stormy menjadi sangat bercahaya. Lalu Stormy mulai mengisi energi sihirnya pada kedua tangannya. Pria itu bersiap untuk membelokkan sihirnya.

Stormy meluncurkan serangan pertama dan pria itu berhasil membelokkannya dengan sangat mudah.

"Kenapa sangat mudah? Tidak sesulit yang kupikirkan..." pikir pria itu.

Lalu saat pria itu selesai membelokkan sihirnya, rupanya sihir Stormy sudah berada di depannya. Pria itu terkejut sekali,

"Dia mengecoh!" Pikir pria itu.

Saat pria itu berusaha untuk membelokkannya, pria itu menyentuh sihir Stormy dan sihir Stormy meledak dan pria itu terlempar jauh. Listrik kembali stabil.

"Maaf, aku sedang tidak mood." Jawab Stormy.

"Ah.... baiklah, kamu sudah jelas lulus." Jawab pria itu. Tetapi Stormy tampaknya tidak peduli. Ia segera pergi menyusul teman-temannya.

.

.

"Yuka? Kamu baik-baik saja?" Kejut Stormy.

"Tenang saja. Nera sudah menyembuhkannya." Kata Kurosa sambil mengelus-elus kaki Yuka.

"Ooooh..." jawab Stormy.

"Sihir Nera memang hebat ya, selain bisa bertarung, dia bisa menyembuhkan juga. Kudengar dia bisa melawan kelemahannya tersendiri.." kata Toshiko.

"Oh benar! Kelemahannya adalah sihir api karena tumbuhan sangat mudah terbakar! Tapi dia berhasil membuat sihir untuk melawan api itu, sihir tumbuhan yang mengeluarkan air!" Kata Kurosa.

"Dan juga batangnya sangat kuat.." jawab Toshiko.

"Alvina tadi mengerikan hehe.... dia membuat seluruh ruangan praktek menjadi berasap!" Kata Kurosa sambil tertawa kecil.

"Yah, sepertinya aku sekarang mulai bisa memikirkan sesuatu untuk melawan sihir kelemahanku." Jawab Alvina dengan santai.

"Aaah.... besok adalah ujian lanjutan ya bagi yang tidak lolos?" Tanya Kurosa.

"Benar. Aku termasuk sih..." jawab Alvina.

Kurosa menyentuh kaki lemas Yuka sambil berpikir apakah ia bisa menyedot semua racunnya sendirian saat tidak ada orang lain yang bisa membantu.

"Teman-teman.... terimakasih karena sudah berbaik hati kepadaku.." kata Yuka secara tiba-tiba.

"Hoe? Kenapa tiba-tiba sekali? Apakah kamu mau meninggalkan kami?!" Kejut Kurosa yang sangat terkejut.

"..... aku rasa ada hal yang harus kuberitahukan pada kalian semua..... jika kalian mengetahui siapa diriku sebenarnya, kalian tidak akan membenciku kan?" Tanya Yuka.

"Kenapa kami harus membencimu?" Tanya Stormy.

"Begini.... sebenarnya...."

Yuka menceritakan semuanya yang telah ia lakukan.

"Jadi begitu...." jawab Toshiko.

"Benar.... penyebab Yukina lepas kendali adalah diriku." Jawab Yuka.

Tiba-tiba Yukina berdiri dan berkata,

"Karena kalian sudah tahu siapa dirinya sebenarnya, bukankah itu keterlaluan?"

Semuanya terkejut, meskipun begitu tetapi Yuka merasa pantas menerimanya.

"Ia tidak pantas menjadi teman kita. Lebih baik kita pergi dari sini." Jawab Yukina.

"Yukina.... ada apa?" Kejut Kurosa.

"Ini waktunya untuk membuktikan, apakah kalian masih mau berteman denganku?" Tanya Yukina.

"Oh-aaaaah...." kata Kurosa.

"Kenapa?! Kita berdua akan selalu berteman kan?!" Bentak Alvina.

"Oh, begitu.... kalian memihaknya kan? Penyebab kesengsaraanku semuanya ini..." kata Yukina.

"Tidak apa-apa teman-teman, aku sudah membuat kalian susah juga..." kata Yuka.

"Apa maksudmu? Membuat susah apanya?!" Tanya Stormy.

"Yukina, kamu yang keterlaluan!" Kata Toshiko.

"Dia sudah meminta maaf kan? Dia sudah berubah, aku tidak percaya ia masih sama!" Kata Stormy.

Yukina tersenyum, lalu,

"DASAR KALIAN! KENAPA KALIAN TIDAK MENGGUNAKAN SIHIR PEMBACA PIKIRAN YANG SUDAH AKU AJARKAN? HANYA KUROSA YANG MENYADARI BAHWA AKU HANYA AKTING!"

"Eh?"

"Eeeh?!"

"Eh?!"

"Yahaa.... aku berpikir bahwa Yukina tidak mungkin seperti ini, lalu aku penasaran dan ternyata ia hanya berakting. Yukina juga bisa akting ternyata, hehehe." Kata Kurosa sambil tertawa kecil.

"Dan Yuka..." kata Yukina sambil melihat ke arah Yuka.

"Lihatlah, teman-temanmu berpihak padamu, itu artinya mereka akan selalu bersamamu sampai selamanya. Mereka tidak menganggapmu bersalah, mereka juga sudah mengakui bahwa kamu bukanlah orang yang sama seperti dahulu. Kamu sudah menggunakan kesempatan kedua itu dan sekarang kamu mendapatkan teman-teman yang hebat. Kata-kata siapapun itu yang berkata bahwa kamu hanya akan menerima kesakitan dan kepahitan hidup, sepertinya dia salah, bukan.... dia sangat salah. Jika kamu hanya melihat pahitnya hidup, kamu tidak akan menyadari hal-hal manis yang terjadi di sekitarmu." Kata Yukina.

"Yukina benar!" Jawab Toshiko.

".... t-terimakasih...." jawab Yuka terharu.

"Baiklah, aku akan kembali ke kelas dan pulang." Kata Yukina.

"Semangat untuk ujian besok, Yukina." Kata Kurosa dari jauh.

Yukina berjalan keluar dari ruangan itu. Banyak orang mengelilingi Yukina.

"Apa yang kaulakukan dengan Yuka itu?"

"Membantunya, apa lagi?" Jawab Yukina.

"Kenapa kamu membantunya? Bukankah kamu yang paling disakitinya?"

"Dia sudah berbuat sangat jahat dan ia memang terkenal paling jahat."

"Diam! Kamu tidak tahu apapun! Kalian kurang menyadari banyak hal!" Kata Yukina kesal.

"A-Apa maksudmu?"

"...."

"Setiap manusia berhak untuk diampuni, karena kita juga manusia, kita pasti juga ingin diampuni." Jawab Yukina.

Lalu Yukina melihat ke arah mereka dan berkata,

"Sebaiknya yang menginjak kaki Yuka dengan sepatu beracun segera meminta maaf padanya."

Lalu Yukina pergi meninggalkan mereka.

.

.

.

Keesokan harinya, ujian terakhir mereka bagi yang belum lolos dimulai.

"Yuka sudah bisa berjalan kan?" Tanya Toshiko.

"Ya, sudah lumayan bisa!" Jawab Yuka.

"Yuka, ingat ya, lihatlah sekelilingmu." Kata Yukina.

"Ah, baik." Jawab Yuka.

"Lebih baik kalau aku temani deh!" Kata Kurosa sambil berdiri di samping Yuka sambil memakan jeli stroberi dari Alvina.

"Semangat ya!" Kata Toshiko.

Mereka berdua berjalan ke ruang ujian praktek, sesampainya, Kurosa menunggu di depan pintu dan Yuka masuk ke dalam.

.

.

"Itu adalah guru pembelok. Ini pasti akan mudah!" Kata Alvina.

Hujan api menghujani seluruh ruangan itu, tapi Yuka membuat perisai dari benda-benda yang ia ubah menjadi magnet yang memutari tubuhnya.

Yuka melayang ke udara. Ia memerintahkan agar beberapa batu reruntuhan menjadi magnet selatan dan tubuh guru pembelok menjadi magnet utara sehingga mereka saling menarik.

Perlahan-lahan, Yuka turun ke atas permukaan tanah. Tiba-tiba guru pembelok itu melancarkan serangan api pada Yuka, tetapi Yuka tetap terlindungi dengan pasti.

"Perisainya tidak hanya pada benda-benda melayang ini, tapi pada kekuatan magnet mereka di sekitar benda-benda ini yang membentuk sebuah lapisan perisai." Pikir Yukina yang menyaksikan ujian mereka sebentar karena pada saat itu adalah jam istirahat untuk jurusan perguruan.

"Baik, Yuka, kamu lolos!"

Semuanya menyambut Yuka dengan tepuk tangan yang meriah.

.

.

"Berikutnya."

"Oh, itu aku." Jawab Alvina.

Lalu Alvina segera memasuki ruang ujian praktek.

"Lawannya tidak sama kan?" Tanya Kurosa.

"Entahlah.... semoga saja tidak.... terakhir kali mereka berdua membahayakan diri mereka sendiri." Jawab Toshiko.

"Omong-omong.... kenapa setiap kali Alvina hendak melakukan ujiannya, chapternya pasti di cut?" Tanya Yuka.

"Benar juga ya..." jawab Stormy.

"Aaaaah..... author ga jelas!" Keluh Kurosa.

"Tenanglah, bukan dirimu yang sebagai korban." Kata Yukina.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C449
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous