Télécharger l’application
62.08% Kannoya Academy / Chapter 279: Gravity

Chapitre 279: Gravity

Asuka terjatuh ke atas langit dengan cepat.

"Maafkan aku... Alicia... pasti kamu tidak ingin aku menjadi pembunuh seperti ini kan?" Pikir Asuka.

Tetapi sesuatu menahannya dari jatuh ke langit.

"Ringan seringan kelopak bunga."

"Itu kamu, Takana?" Tanya Asuka.

Takana tersenyum.

"Berat seberat bantal." Kata Takana pada tongkat bambu yang ia bawa pada tangan kirinya.

Takana meletakkan tongkat itu di atas punggung Asuka, lalu mendorongnya kembali ke bawah.

"Hm... itu pasti bawahan Rei yang dulu." Pikir Gravi Boy.

Gravi Boy mengayunkan tangannya ke arah kiri. Asuka mulai terjatuh ke arah kiri, tetapi tidak cepat, karena Takana sudah meringankan berat tubuh Asuka.

"Begitu... kekuatan yang hebat." Kata Gravi Boy.

Takana terjatuh juga ke kiri, tetapi tidak cepat. Takana mengambil tongkatnya yang seberat bantal itu, dan dengan sekuat tenaga ia melemparkannya pada Asuka, sehingga Asuka tidak terjatuh ke kiri lebih dalam.

"Ice raiper!" Teriak Asuka.

Raiper es muncul. Asuka segera mengambilnya dan menancapkannya pada tanah.

"Hm... begitu." Kata Gravi Boy.

.

.

"Takana, aku ada ide." Kata Asuka.

Takana memperhatikan Asuka.

"Buatlah raiper es ini menjadi seberat... ya pokoknya yang berat." Kata Asuka.

"Kamu yakin?" Tanya Takana.

"Dan juga buat beratku kembali normal." Kata Asuka.

"Baiklah." Jawab Takana.

"Seberat manusia, seberat pedang emas." Kata Takana.

Maka berat Asuka kembali pada beratnya yang normal. Raiper es Asuka menjadi sangat berat.

Gravi Boy mengayunkan tangannya ke atas. Asuka mulai melompat ke atas.

"Asuka... kamu yakin?" Tanya Takana perlahan.

Asuka tersenyum dan memberikan jempol pada Takana.

"Terimakasih." Kata Asuka.

.

.

"Jika ia terus melayang ke atas, ia akan pergi ke luar angkasa dan meninggal di sana... tidak akan seru." Kata Gravi Boy.

Gravi Boy mengayunkan tangannya ke bawah. Maka Asuka terjatuh dengan sangat cepat.

Asuka hampir menusuk tubuh Gravi Boy dengan raiper es yang berat itu, tetapi karena Gravi Boy menghindari serangan Asuka, Asuka meleset.

Asuka membiarkan raiper es nya tertancap di tanah, dan Asuka mengambil pedang Alicia.

.

.

"Asuka... bagaimana kamu bisa memprediksi gerak-geriknya?" Pikir Takana.

Takana berdiri, ia mengambil tongkat bambunya itu. Takana menerjang ke arah Gravi Boy.

Karena Gravi Boy sering mengubah arah gravitasi, mereka berdua menjadi sedikit kesusahan.

.

.

Gravi Boy mengayunkan tangannya ke belakang. Maka Asuka dan Takana terjatuh ke belakang.

"Frozen!" Kata Asuka.

Dari raiper es yang menancap di atas tanah, muncullah gunungan es yang merambat ke sekeliling raiper es itu. Karena raiper es itu tertancap dekat dengan tubuh Gravi Boy, maka kaki Gravi Boy membeku. Tetapi Gravi Boy cepat tanggap, jadi ia segera mengayunkan tangannya ke atas, sehingga raiper es itu terlepas dari tanah, dan juga es yang merambat jadi hancur. Asuka dan Takan mulai terjatuh ke atas.

"Refleks nya sangat cepat, padahal ia memakai topeng yang membuatnya kesusahan untuk melihat." Kata Takana.

"Benarkah?" Tanya Asuka.

.

.

"Ice raiper!" Kata Asuka. Maka muncullah 4 raiper es. Asuka mengambil semua rapier itu.

Gravi Boy mengayunkan tangannya ke bawah, sehingga Takana dan Asuka terjatuh ke bawah.

"Berat seberat emas." Kata Takana pada tongkat bambunya. Maka Takana terjatuh dengan cepat, sambil memegang tangan Asuka agar mereka berdua jatuh dengan cepat.

Saat sudah dekat, Takana melemparkan tongkat bambunya ke bawah. Gravi Boy menghindar lagi, sehingga tongkat bambunya hanya terjatuh tepat 5cm di depannya. Tetapi itu tidak semuanya. Karena Gravi Boy terlalu fokus pada tongkat bambu Takana, maka Asuka berhasil menebas tubuh Gravi Boy. Saat tertebas, Gravi Boy kembali sadar bahwa ada 2 musuh yang sedang melawannya. Topeng Gravi Boy pada bagian mulut rusak.

Tanah retak akibat tongkat Takana.

Gravi Boy mengayunkan tangannya ke bawah, sehingga gravitasi semakin berat. Takana dan Asuka terjatuh dengan kuat ke tanah, sehingga tanah di bawah mereka retak.

"T-Takana.... siapkan.... ringan..." kata Asuka.

"Baiklah..." kata Takana.

"Gunakan itu.... pada.... sesuatu.... di... atas..." kata Asuka.

"Atas?" Kejut Takana.

Mendengar itu, Gravi Boy melihat ke atas. Rupanya pecahan es yang dibuat oleh Asuka mulai terjatuh dengan kuat dari atas, bagaikan meteor.

Gravi Boy menghindari beberapa dari es itu.

"Ringan, seringan kelopak bunga." Kata Takana pada es yang siap menghantam mereka dari atas. Karena ringan, semua pecahan es yang besar pun menjadi sangat ringan.

.

.

Karena terhantam oleh banyak es, topeng Gravi Boy hancur sepenuhnya, tubuhnya terluka parah.

Untuk mengurangi sakitnya, Gravi Boy mengembalikan keadaan gravitasi seperti semula.

Asuka menyingkirkan pecahan es yang berada di atas dirinya dan Takana.

"Kita menang." Kata Takana bahagia.

"Hm!" Kata Asuka sambil mengangguk.

"Kalian... pikir.... kalian menang?" Tanya Gravi Boy penuh amarah.

"Aah... sakit..." kata Gravi Boy.

Asuka dan Takana melihat Gravi Boy dengan heran.

Takana terkejut sendirinya, lalu ia mengambil sehelai kain dan ia membungkus Asuka dengan kain itu.

"H-Hoi! Kamu mau aku mati?" Tanya Asuka yang dibungkus itu.

"Sttt." Kata Takana.

"Hah?" Tanya Asuka kebingungan.

"Sudahlah.. diam." Bisik Takana.

Gravi Boy berdiri.

"Bungkusan apa itu?" Tanya Gravi Boy.

"Bukan apa-apa." Kata Takana.

"Hm... kau terlihat mencurigakan. Lagipula, mengapa kamu tidak mengikuti tuan Rei dengan baik, justru memberontak pada pertengahan pertempuran." Kata Gravi Boy.

"Kamu mengenalku ya? Pasti itu dari tuan Rei." Kata Takana.

"Sepertinya yang melawanku ada dua orang, mana yang satu?" Tanya Gravi Boy.

"Dia baru saja pergi." Kata Takana.

Gravi Boy mengayunkan tangannya ke atas, dan tangan lainnya ia ayunkan ke bawah. Jadi, Takana terjatuh ke atas, dan Asuka yang terbungkus kain terjatuh ke bawah.

Gravi Boy mendatangi Asuka.

"Aduh, gawat!" Pikir Takana


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C279
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous