Télécharger l’application
28.38% Kannoya Academy / Chapter 127: Ilution or reality

Chapitre 127: Ilution or reality

Zen pun amat ketakutan, karena sekarang Shinoka sudah bisa keluar dari gelembungnya itu.

"Lihat. Kau sangat ketakutan." Kata Shinoka.

"Tamatlah aku.." pikir Zen.

"Land mountain!"

Shinoka pun terjebak di dalam gunungan tanah.

"Siapa?" Kejut Zen.

"Ini aku, Zen. Ardolph, murid Kannoya Academy." Kata Ardolph.

"Dan siapa mereka?" Tanya Zen.

"Mereka?" Tanya Ardolph.

"Mereka berdua?" Tanya Zen.

Ardolph pun melihat ke belakangnya.

"MENGAPA? MENGAPA KALIAN MENGIKUTIKU?" Kejut Ardolph.

"K-kami ingin membantu.." kata Name.

"Aa.. begitu.." kata Shinoka secara tiba-tiba.

Zen pun panik.

"Mengapa kau sangat panik?" Tanya Ardolph.

Shinoka berjalan ke arah mereka sambil bertanya,

"Kalian tahu? Sudah ada berapa orang yang kubunuh?"

Zen pun mulai gemetar. Name dan Nomu sangat ketakutan. Ardolph menjadi waspada.

"Mau lihat? Mungkin salah satunya kalian kenal~" kata Shinoka.

Mereka pun melihat siapa yang Shinoka bawa kepada mereka.

"A.. AA.. AA. AAA. AAA.... AA.." Kejut Name.

Name sangat ketakutan hingga ia tidak bisa berkata apa-apa. Begitu juga dengan Nomu.

Zen pun sangat syok. Begitu juga dengan Ardolph.

"Ooh.. kalian mengenalnya ya?" Tanya Shinoka.

Shinoka mulai mengangkat tubuh itu.

"Rambut merah nan indah. Muka cantik. Kekuatan hebat. Tetapi mati di tanganku." Kata Shinoka.

"Masakah..?" Kata Ardolph dalam hati.

"Namanya Yukina kan?" Tanya Shinoka.

"Tidak mungkin!" Kejut Ardolph dalam hati.

"Masakah aku tidak merasakan Yukina karena ia.. ia sudah mati?" Pikir Ardolph.

"Oh.. aku lupa ini." Kata Shinoka sambil mengangkat tubuh ke dua.

"Aerum?" Kejut Ardolph.

"Ooh.. kau mengenalnya juga.. aku menemukan mereka berdua berterbangan di udara. Maka aku mencegat mereka berdua dan bermain sedikit dengan mereka. Inilah hasilnya.." kata Shinoka.

Zen ketakutan, hingga ia susah bernafas.

"Mungkin aku akan bermain dokter-dokteran? Mau ikut?" Tanya Shinoka.

"A-apa yang hendak kau lakukan pada mereka?" Tanya Ardolph ketakutan.

"Hm.. mungkin.. belajar tentang organ dalam.." kata Shinoka.

Ia mengeluarkan pisaunya dan mulai membelah tubuh Yukina.

"Wah.. lihat ini.. ini adalah jantung." Kata Shinoka sambil menunjukkan jantung Yukina pada mereka semua.

Mereka semua mulai gemetaran.

"Aku ingin lihat isinya.." kata Shinoka.

"H-hentikan!" Teriak Name ketakutan.

"Aa.. kau takut melihat jantung kakakmu sendiri?" Tanya Shinoka.

Ardolph pun mulai sedikit emosi, tetapi ia juga ketakutan. Jadi, ia hanya bisa berdiri saja.

"Hm.. rupanya isinya adalah darah semua.. hm..." kata Shinoka setelah membelah jantung Yukina.

"Tetapi.. aku juga ingin lihat organ lelaki.." kata Shinoka.

Shinoka pun menghilang dalam sekejap.

Name ketakutan, ia bersembunyi di belakang Nomu.

Lalu, Ardolph terlihat sudah tercabik-cabik.

"K-k-kakak?" Kejut Nomu.

"Hm.. lemah sekali.. sekalian dibelah juga saja.." kata Shinoka.

Shinoka mulai membelah tubuh Ardolph.

Name sangat ketakutan.

"Hm.. aku ingin.. melihat organ anak-anak.." kata Shinoka.

Name pun ketakutan, ia memejamkan matanya.

Saat ia membuka matanya, Nomu sudah tercabik-cabik.

"N-Nomu!" Jeritnya.

"Hm.. kecil sekali.." kata Shinoka setelah membelah tubuh Nomu.

"HENTIKAN!" Jerit Name.

"Oh? Kau minta giliran berikutnya? Baiklah." Kata Shinoka.

Name pun tak bisa berkata apa-apa. Ia merasa bahwa ia sudah tamat.

Tetapi,

"Sebentar... ini... ILUSI!" Kata Name.

"Wind blow!" Teriak Name.

Setelah sihir itu mengenai Shinoka. Semua ilusi itu menghilang. Nomu dan Ardolph hanya sekedar pingsan saja. Yukina dan Aerum memang tidak ada di sana.

Shinoka pun terkejut.

"Kau menyadarinya." Kata Shinoka.

"Ya, karena hawa angin yang berada di dalam ilusimu berasa sangat berbeda dengan hawa asli." Kata Name.

"Hm.. kau pintar nak." Kata Shinoka.

"Kakak juga seram." Kata Name.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C127
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous