Télécharger l’application
4.21% Kannoya Academy / Chapter 18: On fire

Chapitre 18: On fire

"Aduh... dia kuat.." pikir Nera.

Api sudah membakar sekeliling Nera. Ia tidak bisa kabur lagi. Beberapa bagian tubuh Nera terbakar.

"Aku bukan lawan yang cocok untuknya." Pikir Nera.

"Ka-kamu sudah lelah?" Tanya Masashi.

"T-tidak.." jawab Nera spontan.

"B-baguslah ka-kalau begitu." Kata Masashi sambil melemparkan bola api ke arah Nera.

Bola api itu mengenai lengan Nera, dengan cepat tangan Nera terbakar.

"I-ini sangat susah..." pikir Nera.

"Aku sudah tidak kuat lagi rasanya.." pikir Nera.

"Kamu sudah mau menyerah?" Tanya Masashi.

"Ya.. aku me-"

Kata-kata Nera pun terpotong. Ia mengingat pesannya yang ia pernah sampaikan kepada saudaranya.

*flashback

"Ardolph, apakah kamu yakin akan menyerah?" Tanya Nera sambil cemberut.

"Kak Nera, aku sudah tidak kuat lagi. Aku ini hanya anak lelaki yang lemah. Aku tidak mempunyai sihir apapun. Aku tidak akan bisa menjalankan test ini." Balas Ardolph.

"Duuh.. kamu ini! Kalau kamu menyerah, sama saja kamu tidak akan mendapatkan apapun! Kalau kamu tetap berusaha, kamu pasti mendapatkan sesuatu." Balas Nera kesal.

"Tapi kak.." kata Ardolph.

"Aku tak peduli dengan alasan yang membuatmu menyerah. Pikirkan kamu ini selama ini berusaha untuk siapa?" Kata Nera.

"Pasti untuk diriku sendiri dan orangtua ku!" Jawab Ardolph.

"Baiklah kalau begitu. Berusahalah demi mereka." Kata Nera.

*kembali kepada Nera

"Selama ini aku berusaha demi siapa?" Nera pun mulai berpikir.

"Aku ini bertarung.. demi teman-teman agar aku segera bisa membantu mereka. Meskipun dia bukanlah lawan yang cocok untukku, tetapi kalau berusaha sedikit lagi bisa kan?" Kata Nera.

"Aku tidak paham kamu berbicara dengan siapa." Jawab Masashi kebingungan.

"Pasti sekarang ini teman-teman sedang berjuang juga. Aku juga akan berjuang! Selama aku masih bisa berdiri, aku akan tetap bertarung!" Kata Nera.

Masashi hanya melihat ke arah Nera dengan enteng.

"Meskipun sihirku ini lebih cocok untuk memulihkan luka, tetapi sihurku ini juga bisa untuk bertarung!" Kata Nera.

Nera mulai memadamkan api yang membakar tangannya dengan mengibaskannya.

"Bodoh, kamu bisa mati jika terus bertarung denganku! Sihirmu adalah tumbuhan dan tumbuhan itu mudah terbakar." Kata Masashi.

"Aku tidak peduli! Aku akan tetap berjuang!" Kata Nera.

"Rose torns!" Teriak Nera.

Lalu muncullah akar mawar yang berduri, akar itu mulai membelit Masashi.

"Sudah kubilang ini sia-sia. Fire burn!"

Dengan segera akar mawar itu terbakar habis.

"Water Lotus!" Kata Nera.

Mulailah bermuncullan bunga teratai yang indah, bunga teratai itu mengeluarkan air yang memadamkan api-api di tempat itu.

"Bunga teratai yang mengeluarkan air?" Kata Masashi kebingungan.

"Belum! Belum! Waterfountain tree!" Kata Nera.

Muncullah pohon- pohon besar di sekitar Masashi.

Saat Masashi hendak membakar pohon-pohon itu, pohon-pohon itu mengeluarkan air layaknya sebuah pancuran air yang besar sehingga memadamkan api Masashi.

"Tree roots!" Kata Nera.

Lalu akar itu membelit Masashi dengab erat. Masashi tidak bisa membakar apapun karena tempat itu dipenuhi air.

"Benar-benar asli, jika aku tidak menyerah, ini membuahkan hasil yang hebat. Aku baru menyangka bahwa aku bisa mengalahkan seorang musuh!" Pikir Nera, ada rasa sedikit bangga di dalam dirinya.

"Aku kalah.. aku pasti telah melakukan kesalahan... biarkan sesekali saja aku melakukan hal yang benar.." kata Masashi.

"Eh..?" Tanya Nera.

"Apakah aku ini selalu salah? Apakah aku ini selalu bersalah? Apakah semua hal yang kulakukan ini salah?" Kata Masashi, suaranya menunjukkan bahwa dia akan menangis dan juga akan marah.

Tiba-tiba api kecil membara di tubuh Masashi.

"Apinya menyala meskipun dia sudah terkena air?" Kejut Nera.

"Aku sudah muak! BIARKAN SESEKALI AKU BENAR!" Kata Masashi.

Lalu api itu menyala, makin lama makin besar sehingga api itu membakar akar pengikat Nera.

Nera pun terkejut.

"KENAPA AKU SELALU SALAH?" Kata Masashi sambil melemparkan bola api yang besar ke arah Nera. Nera pun terbakar.

"Apinya tahan terhadap air.." pikir Nera.

"AKU BENCI DUNIA YANG TIDAK ADIL INI!" Kata Masashi sambil memukul Nera dengan kepalan api di tangannya.

"Jika aku kalah, berarti aku bersalah." Kata Masashi.

"Ada apa dengannya?" Tanya Nera.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C18
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous