"Aduh.. teman-teman, kalian dimana?" keluh Nera.
"Mengapa aku terpisah dari yang lain? Ini sungguh menjengkelkan." kata Nera kesal.
Lalu tampaklah seorang laki-laki berambut orange yang mendekatinya.
"Siapa ya?" pikir Nera.
Nera pun terkejut. Itu adalah musuh yang telah bekerja sama dengan Junko, dia adalah Masashi.
"Mengapa aku harus bertarung sendirian? Ini du luar kemampuanku." pikir Nera.
Tetapi kelakuan Masashi berbeda dengan yabg tadi. Dia terlihat gugup.
"Mengapa dia gugup ya?" pikir Nera.
"A-Astaga... mengapa ini harus begini... M-Mira? Ka-kamu tahu bahwa a-aku tidak suka bertarung se-sendirian... " kata Masashi kesal, tetapi gugup.
"Mungkin dia bisa aku kalahkan?" pikir Nera.
"Ah! Ada mu-musuh.." kata Masashi terkejut.
"Hoi, kenapa kamu gagap begitu?" tanya Nera.
"Ah? Uh? Begitu ya? Aku g-gagap lagi y-a?" tanya Masashi.
"Dia lucu.." pikir Nera sambil tersenyum kecil.
"Ah.. anu.. kamu adalah mu-musuh... a-aku harus melawanmu..." kata Masashi.
"Baiklah.." jawab Nera.
"Duuuuuuuuuuuhh... dimana sih?" kata Kurosa sebal.
"Dia ini... dasar serigala muda..." kesal Kurosa.
"Disana kau rupanya." tiba-tiba ada seseorang yang berkata demikian.
"Siapa kau?" tanya Kurosa.
"Sebelah sini, kau pasti mengenalku." katanya.
Saat Kurosa berusaha untuk melihatnya, ia pun terkejut.
"Kakak Maiko?" kejut Kurosa.
Sambil menampar Kurosa, Maiko berkata,
"Jangan panggil aku kakak!"
Kurosa pun terjatuh ke tanah.
"Ada apa?" tanyanya.
"Dasar!" kata Maiko memendam amarahnya.
"Ada apa?" tanya Kurosa lagi.
"Kamu ini.. sama sekali tidak layak untuk menjadi saudaraku." kata Maiko.
"Eh?" tanya Kurosa.
"Di mana ini?" tanya Yukina dalam hati.
Yukina pun melihat ke sekelilingnya.
"Aneh, aku belum pernah ke sini." kata Yukina.
Yukina melihat ke arah lengannya yang luka.
"Ah, ternyata daritadi darahku bertetesan selama aku berjalan-jalan." kata Yukina.
Tetapi saat ia melihat ke belakang, tidak ada jejak tetesan darah yang telah ia buat.
"Sepertinya aku telah dipindahkan." kata Yukina.
Yukina pun berjalan ke sana kemari.
"Tidak ada siapapun disini." kata Yukina.
"Apa yang harus aku perbuat? Aku harus segera menemukan teman-teman." pikir Yukina.