Télécharger l’application
10.08% Perjuangan cinta yang suci / Chapter 12: Aku tau kamu tak menyukaiku

Chapitre 12: Aku tau kamu tak menyukaiku

Kiran sudah selesai menyiapkan semua makan siang dengan di bantu mba ayu dan pelayan lainya.

Semua makanan sudah tertata rapi di atas meja makan.Dan pada saat kiran menyiapkan makanan di atas meja makan,Arjun sudah sampai,namun tak sendiri melainkan bersama seorang wanita.Kiran dapat melihat wanita itu yang begitu mesra dengan suaminya,merangkul lengan Arjun.

Arjun menatap kiran yang sedang melihatnya dengan tak perduli.

sedangkan kiran sudah sangat merasa sesak di dadanya.Air matanya sudah menggenang di kelopak matanya dan mengalir begitu saja.Kiran buru-buru melap air matanya dan memalingkan wajahnya,tak mau melihat Arjun dan wanita itu.

Mba Ayu yang juga melihat itu merasah kasihan kepada kiran.

"Ternyata makan siangnya sudah siap.kata arjun santai dan tak menghiraukan kiran yang berada di situ.

"Sayang,,,mami kamu kemana? tanya wanita itu yang sudah duduk di kursi meja makan.

"Di rumah utama.jawab Arjun.

Wanita itu hanya menganggukan kepalanya dan melirik kiran dengan pandangan merendahkan.

"Siapa dia sayang? tanya wanita itu yang tak lain kekasih Arjun.Rena.

"Pelayan di rumah ini.jawab Arjun datar tak melihat pada kiran.

"Oohh,,,,Rena menatap tak suka pada kiran."Ngapain kamu masih di sini? pergi sana,,,dasar pelayan.Usir rena dengan kasar.

Arjun hanya bersikap cuek tak peduli,dan mengambil makanan untuk di taruh di piringnya.

Kiran yang merasa memang sudah tak tahan,akhirnya meninggalkan ruang makan dengan perasaan hancur.

Mba ayu juga tak bisa menahan kesedihannya melihat kiran yang di katakan sebagai pelayan oleh suaminya sendiri."pikirannya selama ini benar,hubungan majikannya tak baik.batin mba ayu.

Kiran masuk kekamarnya dan mengunci diri di kamar,Dia menangis sejadi-jadinya.Batinnya begitu tersiksa,suaminya memperkenalkan dirinya sebagai pelayan."Kamu tega mas Arjun,,,Aku tau kamu tak menyukaiku,tapi sebegitu bencinya kah kamu padaku.Air mata kiran mengalir begitu deras,dia terduduk di lantai bersandar di tempat tidurnya sambil memegang kedua lututnya.

"Kenapa,,,,kenapa TUHAN,,,,begitu berat cobaan yang engkau berikan padaku ini.Hatiku sakit,,,sangat sakit,,,tapi mengapa aku begitu mencintainya? Apakah engkau mau mengujiku memperjuangkan cinta SUCIKU ini? gumam kiran sambil menangis tersedu-sedu.

"Andai saja aku mengetahui bahwa mas Arjun sama sekali tak menyukai perjodohan ini,aku akan menolak pernikahan ini.Ternyata mas Arjun menerima hanya karena demi mami saja.

Kiran terus menangis sejadi-jadinya di dalam kamarnya,sampai matanya bengkak.

Sedangkan Arjun dan Rena menikmati makan siang mereka.

Tapi perasaan Arjun menjadi gelisa sedari tadi memikirkan kiran."Apa aku sudah keterlaluan memperlakukannya? Sebenarnya ini bukan salahnya,bukan keinginannya untuk pernikahan ini.

Lamunan Arjun terbuyarkan saat Rena memanggilnya."Sayang,,,,Arjun melihat pada Rena."Kenapa,,,? tanya arjun melanjutkan makannya.

"Apa kamu hanya tinggal bersama pelayan di rumah ini? aku ko baru mengetahui kamu memiliki rumah yang begitu mewah dan besar ini,dan baru kali ini kamu mengajaku kemari.ucap rena sambil menyantap makanannya.

"Aku baru dua hari tinggal di sini,,,ini hadia dari pamanku.jawab Arjun datar tanpa melihat Rena.

"Oohhh,,,,Rena manggut-manggut."Ternyata keluarga Arjun begitu kaya.Pamannya aja memberikan hadia rumah mewah yang tak kalah mewah dari rumah mami Arjun.Begitu beruntungnya aku kalau sampai aku menjadi istri Arjun.Aku pasti akan bergelimang harta.Pikir Rena dangan wajah antusiasnya.

Rena tak tau saja kalau ternyata rumah itu hadia pernikahan Arjun dan Kiran.

"Kamu uda selesai makan? tanya Arjun.

"Iya sudah,,,jawab Rena.

"Ayo aku akan mengantarmu.kata Arjun.namun Rena tak menjawab,dia malah berdiri dan langsung duduk di pangkuan Arjun yang memang masih duduk di kursi meja makan.Rena melingkarkan kedua tangannya di leher arjun.

"Kamu buru-buru sekali,,,kita bersenang-senang dulu di kamarmu.ucap rena dengan wajah menggoda.

Arjun menatap datar pada rena,kemudian mengurut pelipisnya.

Mba ayu hanya terpaku tak percaya melihat kelakuan majikannya dan perempuan itu yang sudah sangat keterlaluan,kemudian mba ayu langsung segera masuk kedapur,tak ingin berdosa melihat itu semua.

"Jangan di sini Rena,,,,kalau mami aku tau dia akan membunuhku.Sekarang aku harus balik lagi kekantor,karena aku ada pertemuan penting.Sekarang aku akan mengantarmu,,oke.Jawab Arjun yang sudah menyingkirkan Rena dari pangkuannya karena dia sudah berdiri dari duduknya.

Rena bersedekapkan kedua tangannya di dadanya dengan mengerucutkan bibirnya kesal.

Arjun menarik napas kasar melihat tingkah Rena."Entar malam aku akan tidur di apartemenmu.kata arjun sambil memegang pundak rena.

Wajah Rena kembali senang dan langsung memeluk Arjun.Arjun sama sekali tak menampakan ekspresi apapun,pikirannya entah kemana.

"Aku antarin kamu pulang,,,

merekapun pergi meniggalkan rumah itu.Arjun mengantar Rena ke apartemennya dan kembali lagi kekantornya.

*****

Jam sudah menunjukan jam 12 malam,namun Arjun masih setia duduk di ruangan di kantornya.Dia melupakan janjinya untuk bermalam di apartemen Rena.

Arjun menyandarkan kepalanya kesandaran kursi sambil memejamkan matanya.Pikirannya terus saja memikirkan tentang kejadian makan siang di rumahnya.Ada persaan menyesal dihatinya karena sudah mengatakan kiran sebagai pelayan.

😊😊😊😊😊

Suka ya,,,,,,,😘😘😘


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C12
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous