"Kamu sudah pulang!"
Di luar dugaan, Qin Xiya anehnya terlihat sangat tenang, tidak menangis, tidak marah, juga tidak ada keraguan dan pertanyaan. Dia hanya dengan tenangnya menatap Xiao Han dalam-dalam.
Xiao Han memalingkan wajahnya, tidak berani menatap mata Qin Xiya. Setelah menggigit-gigit bibirnya, dia pun berkata pelan, "Xiya, mari kita bicara."
"Baik." Qin Xiya mengangguk cepat, "Aku memang menunggu kata-kata ini darimu."
Xiao Han mendongak dan meliriknya sekilas. Tampangnya sangat kuyu, wajahnya pucat, matanya pun merah. Lingkaran hitam di bawah matanya sangat tebal dan menakutkan, dan sorot matanya yang datar bagaikan air itu membuat Xiao Han merasa sangat malu.
"Kamu tidak tidur semalaman?" Dia bertanya pelan.
"Menurutmu?" Qin Xiya mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum dengan sangat dingin.
"Maaf…" Xiao Han menunduk, "Aku akan menyiapkan air. Mandilah dulu, makan sedikit, lalu tidur sebentar. Setelah itu baru kita bicara."