"Walaupun tidak mau juga tetap harus menurut." Qin Wei'er berseru marah, "Xiao Han adalah musuh keluarga kita, Xiya tidak boleh melahirkan bibit jahat darinya."
"Ini adalah urusannya, kita tidak bisa ikut campur." Han Xiucheng pura-pura menasihatinya, "Aku khawatir daddy akan marah sampai sakit, makanya aku bicara denganmu agar kamu menenangkannya, bukan menyuruhmu untuk mengurusi hal itu."
"Kamu tidak usah bicara lagi, aku sendiri tahu harus melakukan apa. Pergilah bekerja, sudah ya."
Setelah itu Qin Wei'er langsung memutuskan sambungan telepon.
Han Xiucheng tersenyum dingin. Memang pikiran Qin Wei'er lebih sederhana. Hanya beberapa kata saja sudah cukup untuk menghasutnya. Ada banyak sekali hal yang dia tidak perlu turun tangan, Qin Wei'er sudah bisa membantu untuk membereskannya.
…..