"Bantu aku berdiri." Ye Yan berkeras untuk bangun.
"Tuan, luka Anda sangat parah, Anda harus berbaring dan beristirahat, tidak boleh sembarangan bergerak." Zhao Jun menahannya dengan cemas.
"Cepat!" Ye Yan berseru dengan tidak sabar.
Zhao Jun tidak bisa apa-apa dan hanya bisa memegangi Ye Yan dengan hati-hati lalu membantunya bangun. Untung saja infusnya sudah selesai sehingga tidak perlu mencabut jarum suntik. Tetapi sebelumnya waktu di Hong Kong, Ye Yan telah terluka dan belum sepenuhnya pulih. Ditambah lagi dengan tusukan pisau itu, saat ini kondisi tubuhnya sangat lemah, langkahnya tidak stabil dan terhuyung-huyung.
Beberapa dokter mengikuti di belakangnya dengan cemas, mereka takut terjadi apa-apa dengan Ye Yan.
"Dia dimana?" Ye Yan baru saja menaiki satu pijakan tangga, tetapi nafasnya sudah terengah-engah. Namun dia tidak mau beristirahat, hatinya tidak sabar untuk bertemu dengan Lan Qianyu.