"Kau masih bisa melindunginya? Kau benar-benar hebat." Xiao Qi tertawa mencemooh, lalu dia sekali lagi mengayunkan kursi ke kepala Ye Yan.
"Berhenti!" Xiao Han melesat masuk bagaikan anak panah lalu menendang Xiao Qi. Kemudian dia meraih kerah bajunya dan langsung memukulinya.
Xiao Qi sama sekali bukan lawannya. Dia terus menerima pukulan dari Xiao Han tanpa sedikit pun kesempatan untuk membalas.
"Jangan pukul lagi, cepat cari pertolongan, Ye Yan hampir mati! Cepat tolong dia!" Lan Qianyu berseru dengan tidak sabar.
Xiao Han menoleh, saat itu dia baru melihat dada Ye Yan yang tertusuk gunting. Hampir seluruh bagian depan gunting itu tertancap masuk ke dalam tubuhnya. Bajunya basah oleh darah. Ye Yan sudah tidak sadarkan diri, dia sama sekali tidak bergerak…
Wajah Lan Qianyu telah basah oleh air mata. Xiao Han bagaikan disiram seembar air es, seluruh organ tubuhnya terasa membeku. Mendadak dia menyadari bahwa dia sepertinya telah kehilangan sesuatu…
Tepat pada saat itu, Zhao Jun dan Si Hui menerobos masuk. Melihat kondisi Ye Yan yang cukup parah, wajah mereka berdua langsung berubah panik. Zhao Jun bergegas keluar dan berseru, "Qing! Qing!"
Seseorang yang penampilannya tampak seperti dokter segera datang dan secepatnya menghentikan pendarahan di tubuh Ye Yan, "Tidak bisa, harus cepat dibawa ke rumah sakit."
Sekelompok orang pun bergegas membawa pergi Ye Yan. Lan Qianyu mengikuti gerakan mereka dengan panik, bahkan ketika mereka semua telah pergi dari sana, dia masih saja tidak dapat mengalihkan pandangannya.
"Dia akan baik-baik saja." Terdengar suara Xiao Han yang sedang berbicara kepadanya. Saat itu dia baru menyadari bahwa Xiao Han telah melepaskan ikatan tali pada tangannya. Xiao Han membuka jaketnya dan menggunakannya untuk menutupi tubuh Lan Qianyu, "Kamu tidak apa-apa? Apa ada yang terluka?"
Lan Qianyu menggeleng dengan pandangan kosong.
"Aku akan mengantarmu ke rumah sakit." Xiao Han membungkuk lalu menggendongnya. Dia berkata kepada Si Hui, "Serahkan Xiao Qi kepada polisi."
"Baik!"
Xiao Han menggendong Lan Qianyu dan membawanya keluar dari hotel. Langkahnya stabil, lengannya yang memeluk Lan Qianyu pun terasa hangat. Dia menunduk dan berbicara ke telinga Lan Qianyu, "Maaf telah membuatmu jadi terguncang. Lain kali tidak akan terjadi lagi. Lain kali aku akan melindungimu dan tidak akan membiarkanmu disakiti lagi…"
Lan Qianyu memejamkan matanya. Pikirannya dipenuhi oleh peristiwa tadi, saat Ye Yan menyelamatkannya tanpa memedulikan nyawanya sendiri. Dia yang awalnya begitu keras hati pun perlahan-lahan mulai goyah.
Bukankah selama ini yang selalu dibutuhkannya adalah rasa aman seperti itu? Setiap kali dia berada dalam bahaya, orang itu selalu melindunginya. Mungkin Ye Yan tidak mencintainya, tetapi dia telah melindunginya mati-matian. Perbuatannya itu telah menyentuh hati Lan Qianyu, serta memberinya rasa aman yang diinginkannya. Mungkin Xiao Han mencintainya, tetapi dia tidak bisa melakukannya, bahkan dia tidak bersedia menerima bayi yang ada dalam kandungannya…
"Qianyu!" Xiao Han dapat melihat kebimbangan Lan Qianyu. Dia berkata dengan muram, "Ada hal-hal yang hanyalah ilusi belaka. Ye Yan tidak sebaik yang kamu bayangkan. Dia rela mengorbankan apapun demi mencapai tujuannya…"
"Lalu bagaimana denganmu?" Lan Qianyu membuka mata dan menatapnya, "Bukankah kamu mengatakan kalau kamu mencintaiku? Demi memiliki diriku, pengorbanan seperti apa yang akan kamu lakukan?"
"Semua yang dapat dilakukan Ye Yan untukmu, aku juga bisa melakukannya." Xiao Han segera berkata, "Kalau saja tadi aku yang datang duluan, aku juga akan merelakan diriku tertusuk demi dirimu, aku juga bisa…"
"Kalau begitu apa kamu bisa menerima anakku?" Lan Qianyu menatapnya dalam-dalam.
Mata Xiao Han sejenak berkilat. Mulutnya bergerak-gerak, namun dia tidak tahu harus mengatakan apa.
"Kau tidak bisa." Lan Qianyu tersenyum pahit, "Kau bisa memberikan nyawamu untukku, tapi kau tidak bisa membuang harga dirimu demi aku!!"
"Tapi Ye Yan…"
"Aku tahu dia tidak mencintaiku." Lan Qianyu memotong perkataan Xiao Han, dia lalu menghela nafas dan berkata, "Tidak apa-apa, asal dia mencintai anakku saja sudah cukup."