"Qianyu!" Xiao Qi memotong perkataan Lan Qianyu dan berkata dengan tidak sabar, "Aku tahu kamu memikirkan kebaikanku, aku pun setuju dengan pemikiranmu itu, tapi sekarang sudah bukan saatnya berkata seperti itu. Perusahaan ini adalah usaha keluarga kami selama ratusan tahun, aku tidak bisa membiarkannya hancur di tanganku. Bagaimanapun juga, perusahaan ini harus terus berlanjut. Bantulah aku sekali ini saja, setelah kesulitan ini telah berhasil dilewati, aku akan pergi bersamamu ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan. Bukankah kamu dulu ingin belajar desain perhiasan? Kita sama-sama belajar saja."
Lan Qianyu tidak menghiraukannya. Mempelajari desain perhiasan adalah impiannya di masa kecil dulu, tetapi seiring dengan hancurnya usaha keluarga mereka, dia pun telah menyerah dengan impian itu. Kemudian dia memilih belajar musik karena sejak kecil dia telah belajar piano, dan sedikit banyak dia juga mendapat pengaruh dari Leng Ruobing. Dia juga semakin menyukai bidang yang dipelajarinya itu dan benar-benar telah melepaskan keinginannya untuk belajar desain perhiasan.
Walaupun Xiao Qi sangat menyayangi dan memperhatikannya, dia selamanya tidak mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh Lan Qianyu.
"Qianyu…" Xiao Qi memanggil namanya dengan gelisah.
Lan Qianyu mendongak dan menatapnya, "Xiao Qi, kamu tahu seumur hidup ini aku tidak mungkin memaafkan Leng Ruobing. Terlebih lagi aku tidak mungkin memohon kepadanya. Jadi maaf, aku tidak bisa membantumu."
"Aku tahu bagaimana pandanganmu terhadap Tante Leng, aku tidak bermaksud memintamu untuk menemuinya." Xiao Qi segera berkata, "Masih ada satu orang lagi. Masih ada satu orang lagi yang bisa membantuku, asal kamu mau bertemu dan berbicara sedikit dengannya, dia bersedia mempertimbangkan untuk membantu perusahaanku."
Lan Qianyu mengerutkan keningnya dan menatap Xiao Qi dengan kesal, "Jangan bilang kalau dia itu Xiao Han, aku lebih tidak mungkin lagi melakukannya…"
"Mana mungkin aku menyuruhmu untuk mencari dia???" Xiao Qi berkata dengan tidak sabar, "Yang kumaksud adalah Ye Yan!"
Mendengar nama itu disebut, Lan Qianyu merasa kepalanya menjadi mati rasa, lalu semacam rasa panik yang sangat kuat pun menyelubungi dirinya. Dia menunduk, tidak ingin Xiao Qi melihat kepanikan di wajahnya. Dia lalu bertanya sambil berpura-pura tenang, "Apa maksudmu? Bagaimana dia bisa membantu kita?"
"Dia bisa." Xiao Qi menarik tangan Lan Qianyu dan berkata dengan nada mendesak, "Waktu itu kamu telah tanpa sengaja menyelamatkannya. Dia memiliki hutang budi yang besar kepada kita. Saat aku menemuinya waktu itu, dia berkata kalau kamu sendiri yang meminta kepadanya, dia akan mempertimbangkan untuk memberikan dana kepada kita."
"Mengapa kamu menemuinya?" Lan Qianyu mengangkat kepalanya dan menatapnya tajam.
"Aku…" Xiao Qi terdiam sejenak, lalu dia bergegas menjelaskan, "Jangan salah paham, aku bukan mencarinya untuk menggunakanmu sebagai alat tawar menawar dengannya. Sebenarnya dari dulu aku sudah ingin memintanya untuk menyuntikkan modal. Ketika aku tahu dia datang ke Kota Hong Kong, aku menggunakan berbagai cara untuk mendekati dan mengambil hatinya. Waktu itu dia datang ke bar, ruangan VIP semua sudah penuh, jadi aku berinisiatif memberikan ruangan yang telah kupesan untuknya. Dia agak ingat kepadaku sehingga kemudian aku pun pergi menemuinya. Awalnya aku sama sekali tidak ingat kalau kamu telah menjadi tameng peluru baginya, tapi dia sendiri yang lebih dulu membicarakannya. Aku tahu kalau kamu tidak suka memohon kepada orang lain, dan juga tidak suka berhubungan dengan orang di dunia bisnis, oleh karena itu aku tidak mengatakan hal itu kepadamu. Sekarang ini memang, memang aku sudah tidak punya cara lain sehingga mengatakannya kepadamu."
Lan Qianyu mengerutkan keningnya, penjelasan Xiao Qi itu masuk akal, tetapi dia merasa sedikit kecewa terhadap Xiao Qi. Setelah bertahun-tahun, dia masih saja seperti ini. Begitu Xiao Han pulang dia langsung menjadi kacau dan bertindak sembarangan dalam melakukan sesuatu. Bahkan dia sampai melupakan harga dirinya dan memohon kepada Lan Qianyu untuk melakukan hal yang tidak diinginkannya.
Sesungguhnya dulu di sekolah, Xiao Qi adalah siswa yang berpengaruh. Dia pandai dalam pelajaran, pandai dalam berolahraga dan juga bisa memainkan alat musik. Banyak siswi yang menyukainya, dan Bai Lu pun mengejar-ngejarnya dengan sangat tergila-gila. Biasanya Xiao Qi sangat percaya diri, sayangnya begitu bertemu dengan Xiao Han, dia pun berubah…
Karena selama ada Xiao Han, semua kelebihannya itu pun tertutupi.
Seberapapun hebatnya Xiao Qi, di hadapan Xiao Han dia selalu berubah menjadi bayangannya.