Pada saat pemotretan foto pernikahan, baik Lan Qianyu maupun Xiao Qi sama-sama tidak bisa tertawa. Fotografer sangat gelisah dan mencoba segala macam cara untuk mencerahkan suasana hati mereka, tetapi pada akhirnya dia pun terpaksa memotret mereka dengan kondisi Qianyu dan Xiaoqi yang terlihat suram. Xiao Qi menyuruhnya untuk segera mengerjakan foto-foto itu agar besok malam dia bisa segera mengambilnya.
Fotografer itu berkata dengan sopan, "Aku akan mengusahakan yang terbaik, seharusnya tidak ada masalah." Namun saat dia membalikkan badannya, dia menggerutu dengan suara pelan, "Belum pernah kulihat pasangan seperti ini. Orang yang mau menikah seharusnya gembira, tapi mereka terlihat sangat sedih. Kalau memang tidak mau menikah ya tidak usah menikah saja."
"Apa kau bilang?" Xiao Qi seketika menjadi marah, dia lalu menerjang dan mencengkeram kerah baju fotografer itu dan meraung keras, "Coba bilang sekali lagi! Percaya tidak kalau aku bisa membuatmu dipecat?"
"Maaf, Tuan Xiao, saya terlalu banyak mulut." Fotografer itu bergegas meminta maaf.
"Xiao Qi, sudahlah, ayo kita pergi." Lan Qianyu menarik Xiao Qi.
"Kenapa hari ini kamu emosional sekali? Sudah dua kali kamu berlaku kasar." Qiao Qing selalu tidak bisa mengontrol perkataannya.
"Kalau tahu suasana hatiku sedang tidak baik, jangan membuatku marah." Xiao Qi berkata dengan kesal.
"Kenapa kau marah-marah denganku? Qiao Qing pun ikut marah, "Memangnya aku membuatmu marah? Kalau kau berani, marah-marah saja di depan adikmu itu."
"Kau…"
"Kalian jangan ribut lagi!" Lan Qianyu berkata dengan tidak sabar.
Qiao Qing dan Xiao Qi pun berhenti bertengkar. Xiao Qi terdiam selama beberapa detik, lalu dia berbicara dengan suara pelan, "Qianyu, aku pulang dulu. Nanti aku akan menemuimu lagi."
"Pergilah." Baru saja Lan Qianyu selesai mengatakannya, Xiao Qi langsung pergi dengan terburu-buru. Lan Qianyu melihat punggung Xiaoqi sambil mengerutkan dahinya. Kembalinya Xiao Han akan membuat situasi keluarga Xiao menjadi semakin kacau. Pernikahan ini benar-benar penuh rintangan…
**
Telepon Xiao Qi berbunyi saat dia sedang mengendarai mobilnya. Dia menjawab telepon dan mendengar suara Zhu Min yang bertanya dengan cemas, "Xiao Qi, kudengar anak haram itu sudah kembali?"
"Mami, cepat sekali mami mendengar beritanya." Xiao Qi berkata lesu.
"Kenapa kamu lemas begitu?" Zhu Min berkata dingin, "Kalau dia memang sudah kembali, lalu kamu menjadi putus asa? Apa yang kamu takutkan? Ada Mami di sini. Apa anak haram itu sudah merasa hebat hanya karena dia bisa mendirikan bisnis kecil dengan memakai harta keluarga ibunya yang cuma sedikit itu? Aku tidak percaya dia bisa melakukan lebih lagi dari itu."
"Huh…" Xiao Qi menghembuskan nafas panjang, "Bagaimana sekarang? Masalah dana perusahaan saja masih belum terselesaikan, tapi dia pun sudah kembali."
"Mengapa kamu tidak menerima usul yang diberikan oleh Bai Lu?" Zhu Min mengatakannya dengan kesal, "Jelas-jelas itu adalah kesempatan yang sangat bagus, tapi kamu malah tidak memanfaatkannya. Apa mau menunggu sampai kita sudah tidak ada harapan lagi baru kamu akan sadar???"
"Aku bukannya tidak menerima usulnya, aku sudah menemui Ye Yan tapi dia mengatakan kalau dia ingin Qianyu sendiri yang datang dan berbicara kepadanya."
"Lalu apa masalahnya? Kamu jelaskan saja kondisinya kepada Qianyu, lalu biarkan Qianyu yang berbicara dengan Ye Yan. Kan kamu juga bukan memintanya untuk melakukan pekerjaan yang berat, apa susahnya dia membantumu sedikit? Qi, bukannya Mami mau memarahimu, tapi bagaimana bisa kamu selalu tidak tegas seperti ini? Waktu itu aku menyuruhmu untuk meminta bantuan Leng Ruobing, tapi kamu tidak mau. Sekarang datang sebuah kesempatan baik, kamu masih tetap tidak mau memanfaatkannya. Kamu selalu ceroboh sehingga akhirnya tidak ada satu masalah pun yang berhasil diselesaikan. Sekarang setelah anak haram itu sudah kembali, kamu baru merasa khawatir? Mami beritahu ya, sekarang ini hanya ada satu jalan keluar, yaitu menyuruh Lan Qianyu untuk turun tangan. Baik berbicara dengan Leng Ruobing maupun dengan Ye Yan, intinya harus ada orang yang mau memberikan suntikan dana kepada perusahaan keluarga Xiao. Kalau tidak, pernikahan ini benar-benar tidak usah diteruskan. Aku tidak akan mengurusnya untukmu, kamu urus saja sendiri."
Setelah selesai mengatakannya, Zhu Min pun langsung menutup telepon.
Xiao Qi mencengkeram teleponnya dan sejenak merasa ragu, namun dia akhirnya mengendarai mobilnya dan kembali menuju ke rumah Lan Qianyu…