"aduh.." jerit lirih maria,bukunya terjatuh dari tangannya akibat benturan tubuhnya pada tubuh tinggi dhadapannya.lalu pandangannya naik untuk melihat sosok tinggi dihadapannya.
"maaf.." ucap verto pada maria dengan mimik cemas.
"sakit ?" lanjut verto sambil mnunjukkan jari telunjuknya pada kening maria dengan wajah bersalah.
"tidak.." balas maria cepat sembari mengambil buku yg terjatuh lalu dengan cepat beranjak pergi dari hadapan verto..
"nona...." panggil verto cepat lepas dari keterkejutannya menyaksikan maria pergi dengan sikap acuh.
langkah maria tertahan mendengar panggilan verto.
verto bergegas menghampiri maria.
semua mata didalam resto tertuju pada verto yang menghampiri maria
"namamu ? " tanya verto kaku.
"harus aku jawab " jawab maria ketus menatap verto tajam.
"ya.." lanjut verto tegas.
"siapa kamu ?" jawab maria lg ketus sambil berlalu pergi.
"....." verto.
wajahnya merah padam karena malu mendapat perlakuan acuh dari maria.pandangannya tajamnya menyapu keseluruh ruangan resto dan smua mata tiba tiba menyibukkan diri seolah olah mereka tidak menyaksikan verto.
gerald dan mizaki terpana menyaksikan wajah verto menegang dan merah karena marah lalu detik kemudian gerald dan mizaki tertawa terbahak bahak....
"Hahahahaha.... !!!"....
"luar biasa.... akhirnya jatuh juga ....hahaha..." seru gerald masih dengan gelak tawanya.
"akhirnya telur membusuk....hahaha" lanjut mizaki tertawa sembari menahan sakit diperutnya.
"....." verto terdiam dengan wajah semakin merah padam berjalan ke meja lalu duduk menuang anggur hingga penuh pada gelasnya lalu meminum sekali habis.
"sialan.."runtuk verto mendesis.
"fian !!!" panggilnya dengan suara agak tinggi pandangannya melayang ke laut.
fian yang duduk tidak jauh dari verto bergegas menghampiri verto.
"tuan..." jawab fian
"cari tau siapa kucing kecil tadi...secepatnya laporkan padaku" perintah verto pada fian.
"baik tuan,secepatnya akan saya laporkan" jawab fian cepat dengan suara ditekan.
tangan verto melambai meminta verto pergi dari hadapannya.
**
maria melepas bajunya lalu mengganti dengan baju tidur sutra berwarna hitam ,celana pendek dengan atasan tampa lengan,kekamar mandi untuk mencuci muka gosok gigi...lalu naik ke tempat tidur.
verto minum banyak anggur,wajahnya merah,kesadarannya mulai berkurang begitupun dengan gerald dan mizaki.
lisa menghampiri verto mlingkarkan tangannya pada verto lalu berusaha menyentuh bibir verto dengan bibirnya.
"sayang...kamu mabuk ayo kita kekamar" bisik lisa manja dtelinga verto.
"hmmm..." jawab verto dengan wajah dingin.
"kesempatan emas,aku akan buat verto menjadi milikku sepenuhnya" bathin lisa licik.
"ayo...aku akan menuntunmu ke cotegamu" lanjut lisa dengan lembut.
"nona lisa...sebaiknya saya saja yang menuntun tuan muda " ucap fian sambil menaikkan satu lengan verto dan menyampirkan pada pundaknya.
"tidak perlu fian...,aku cukup mampu memapah verto"jawab lisa cepat enggan untuk melepas tangan dari pinggang verto.
verto terlihat kehilangan kesadarannya,fian memapah verto dan tangan lisa masih menggenggam erat tangan verto.berjalan keluar resto menuju cotage..