Télécharger l’application
71.23% Isi Kontrak Pernikahan / Chapter 52: Isi Kontrak Pernikahan

Chapitre 52: Isi Kontrak Pernikahan

Sekitar pukul dua belas malam Reno dan Lina memutuskan untuk kembali ke villa. Lina menolak untuk bermalam di pondok karena terasa merepotkan jika ia ingin mandi dan masak.

"Kemarilah..."Reno menarik Lina untuk duduk disampingnya. Lina yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya menurut.

"Udah malem kak..."protes Lina begitu Reno kembali meraih laptopnya.

"Iya aku hanya ingin menunjukkan bukti kejahatanku padamu..."Reno membuka laptopnya dan mencari file yang ingin ia tunjukkan kepada Lina.

"Kejahatan...."Lina mengerutkan dahinya karena bingung akan maksud ucapan suaminya.

"Nih...."Reno memperlihatkan tiga buah video yang terpampang dilayar laptopnya.

"Ini bukan video yang macam macamkan..."Kini Lina merasa bingung dan takut. Ada hal yang belum ia tau tentang Reno.

"Buka saja. Aku menunjukkan ini agar kamu tau bagaimana aku bersikap kepada wanita wanita diluar sana..."Jujur Reno hanya ingin Lina tau jika tidak ada satu halpun yang ingin ia tutupi darinya.

Mendengar itu akhirnya Lina menurut. Selain karena penasaran sikap Reno yang sekarang sangat ingin ia masuk lebih dalam kedalam kehidupannya membuat Lina tak bisa menolak setiap perkataan Reno.

Dibukanya video pertama yang diambil dari sebuah kamera cctv disebuah butik. Terlihat disana Reno tengah menemani seorang wanita cantik yang tengah memilih baju yang ada. Sedangkan Reno terlihat tengah sibuk memainkan handphonenya. Disatu sudut yang sepi wanita itu memperlihatkan sebuah baju yang cukup seksi kepada Reno. Reno terlihat tak memberi respon dan wanita itu terlihat mendekati Reno dengan centilnya. Bahkan tak sungkan sungkan mencium bibir Reno dan menggerayangi tubuh Reno yang terlihat masih tak merespon. Dan beberapa detik kemudian entah pembicaraan apa yang terjadi diantara Reno dan wanita itu, yang terlihat Reno mendorong tubuh wanita itu menjauhkannya dari tubuhnya dan tidak lama kemudian terlihat wanita itu menampar wajah Reno sebanyak dua kali.

"Itu pasti sakit kan..."tanya Lina pada Reno begitu dapat terlihat dengan jelas betapa kerasnya tamparan yang Reno terima.

"Ya sedikit...."Reno mengulas senyum diwajahnya mendapatkan perhatian dari sang istri.

"Coba lihat lah video yang kedua..."Reno membuka file video yang kedua.

Video yang kedua ini terlihat diambil dari sebuah kamera handphone dari sisi yang berbeda dari cctv. Video ini membuat Lina tau pembicaraan apa yang terjadi diantara Reno dan wanita itu.

"Aku mau cari baju paling bagus disini..."ucap wanita itu sambil terus memilih baju. Sedangkan Reno hanya cuek.

"Yang ini gimana seksi kan.Kalo aku pakai baju ini pasti kamu gak bisa nolak..."ucap wanita itu dengan nada merayu. Bahkan dia dengan berani mencium bibir Reno dan menggerayangi tubuh Reno yang masih terlihat cuek tak menanggapi.

Sampai tangan itu berada tepat dialat vital Reno barulah Reno bereaksi. Reno mendorong tubuh wanita itu untuk menjauh darinya.

"Oh ayolah kamu ini lelaki normalkan, tubuhmu itu sangat seksi sayang..."kata wanita itu dengan nada menggoda.

"Tapi sayangnya tubuhku jauh lebih berharga dari tubuh lacur mu itu. Kamu itu sungguh wanita tak tau malu ya..."Reno mulai berbicara dengan nada jahatnya.

"Apa uangku masih kurang untukmu sampai sampai kau masih menginginkan tubuhku. Cukuplah jadi wanita matre saat bersamaku tapi jangan jadi wanita jalang. Aku tidak tertarik dengan tubuh kotormu itu..." ucap Reno dengan nada merendahkan.

Plak...

Satu tamparan mendarat dipipi kanan Reno begitu ia menyelesaikan kata-katanya.

"Ouh apa ada yang salah dengan ucapanku nona..." Reno memprotes tindakan wanita itu yang seakan tak terima dengan kata katanya.

"Aku bukan jalang Reno..."ucap wanita itu dengan kencang.

"Ouh bukan lalu apa. Mata duitan atau wanita yang bisa dibeli dengan uang. Kamu pikir wanita sepertimu ada harganya dimata ku hah. Bahkan untuk berjalan di sampingku kamu itu tidak layak..."

Plak...

Satu tamparan kembali mendarat dipipi Reno sebelah kiri.

"Oh anda ini sombong sekali ya. Uang yang ada keluarkan untuk saya bahkan belum seberapa dengan mereka,tapi anda sudah berani menghina saya...."bela wanita itu yang disambut dengan senyuman licik diwajah Reno.

"Uangku jauh lebih berharga dari kamu dan aku tak sebodoh laki laki diluar sana yang rela menghamburkan uangnya hanya untuk menikmati tubuh bekasmu itu. Seharusnya kamu berterimakasih,aku memberimu uang tanpa pernah meminta apa apa darimu...."ucap Reno penuh kemenangan. Lagi lagi dia berhasil membuktikan jika wanita itu matre.

Melihat video itu memunculkan berbagai pertanyaan dibenak Lina. Tapi sebelum Lina bertanya Reno dengan cepat memberikan penjelasan.

"Kejadian divideo ini yang membuat ibu dan bapak memaksaku untuk segera menikah..."Reno merangkul tubuh Lina untuk menjadi lebih dekat dengannya.

"Lalu video yang ke tiga ini..."Lina masih penasaran apa isi dari video itu.

"Video ini aku simpan. Karena wanita divideo ini menuntut ku ya lebih tepatnya memfitnahku..."

"Video yang ketiga ini berisi video yang sudah diedit sedemikian rupa oleh dia untuk menjatuhkan aku. Dan yang merekam video itu sendiri ternyata temannya. Awalnya wanita itu merekam kegiatannya bersamaku hanya untuk pamer kepada temannya yang lain. Tapi karena tindakanku yang tak terduga membuatnya berpikir untuk balas dendam..."Reno menceritakan semuanya.

"Video itu ia kirimkan kesebuah kantor berita tapi untungnya kantor berita itu ternyata milik salah satu teman bapak. Jadi sebelum berita itu diangkat teman bapak itu mencegahnya dengan alasan ini anak teman saya..."

"Jadilah video itu jatuh ketangan ibu dan bapak. Yang membuat semua keburukanku terpampang jelas karena Leo yang ikut di interogasi oleh ibu. Pengeluaran uangku yang selama ini dimanipulasi oleh Leo terbuka semuanya.Ya karena selama ini ibu selalu memantau keuanganku tapi karena kecerdikan Leo memanipulasi data aku berhasil membohongi ibu. Tapi begitu terbongkar ukhh udah kayak bom atom pecah..."Reno kini bisa menceritakan kejadian ini sekarang dengan tersenyum karena berkat kejadian itu pula membawanya bertemu Lina.

"Lalu wanita itu gimana..."tanya Lina.

"Ibu memintaku minta maaf tapi aku gak mau, jadi akhirnya aku mencari bukti jika video yang wanita buat itu sudah diedit dan jadilah aku punya video ini. Awalnya wanita itu tetap keukeh akan menyebar luaskan video itu tapi begitu aku mempunyai bukti yang lebih kuat akhirnya dia mundur dan dia yang meminta maaf..."

"Apa kakak selalu bersikap seperti itu kepada semua wanita yang kakak kencani.."tanya Lina ingin tahu lebih jelas.

"Ya kurang lebih seperti itu.Aku hanya mencari kepastian jika pemikiranku selama ini akan wanita itu benar. Wanita itu hanya mahluk yang penuh kepura-puraan, banyak tipu dan menyembunyikan rasa serakahnya dibalik pipi yang selalu tersipu malu jika ditanya kamu mau apa..."

"Tapi itu dulu, sebelum aku tau jika kamu berbeda..."Reno mengusap rambut Lina lembut.

"Aku tak pernah menyentuh mereka lebih dari sebuah pelukan dan ciuman. Walaupun mereka dengan suka rela menyuguhkan tubuhnya untukku tapi aku lebih senang memuaskan hasratku dengan tangan ku sendiri dibanding harus dengan tubuh mereka..."Reno tak memberi banyak Lina berbicara karena ia hanya ingin Lina mengetahui semua tentang dirinya.

"Aku tak percaya jika kakak tak tergoda dengan tubuh mereka..."Lina mengerti bagaimana pun Reno itu seorang laki laki normal yang pasti memiliki nafsu birahi.

"Siapa yang bilang aku tak tergoda. Bagaimanapun aku ini laki laki normal pasti merasa terangsang disaat lawan jenisku begitu dengan jelasnya menampakkan bentuk tubuh mereka. Tapi aku tak pernah mau menjamah tubuh orang yang tidak aku cintai, aku tidak mau hanya karena aku mengikuti nafsu,aku meniduri wanita sana sini dan memberi istriku tubuh bekas jamahan wanita lain. karena akupun tak mau memiliki istri yang bisa dengan mudahnya memberikan tubuhnya ke laki laki lain..."

Ya itulah salah satu alasan Reno yang sampai saat ini belum menggauli Lina. Reno ingin memastikan terlebih dahulu jika perasaannya tak bertepuk sebelah tangan. Dan sekarang disaat perasaannya sudah mendapat jawaban, hanya satu hal lagi yang belum Reno lakukan sebelum dia bisa memiliki Lina sepenuhnya. Hal yang akan menebus semua rasa sakit dan rasa kesepian yang Lina rasakan selama setahun kebelakang.

Reno cukup tau diri untuk tidak melakukan yang lebih dari ciuman kepada Lina, ya bagaimana bisa dia langsung meminta haknya kepada Lina disaat sudah begitu banyak kesalahan yang sudah ia perbuat kepada istrinya.

"Hanya kamu yang akan aku sentuh dan dengan senang hati menerima setiap godaanmu, sentuhanmu,dan rengekan manjamu..."Reno mengatakan itu tulus bukan hanya sebuah gombalan atau kata kata pemanis.

"Gimana kalo nanti aku jadi lebih matre dari mereka. Aku bukan hanya meminta uang tapi juga waktu, perhatian, dan kasih sayang dari kakak..."Lina sudah terlihat menguap menahan kantuk.

"Kamu itu bukan hanya wanitaku Lina tapi kamu itu istriku. Tentu kamu tau jika semua yang suami miliki itu menjadi milik istrinya juga..."Reno memeluk Lina erat. Bagaimanapun juga mendapatkan Lina dihidupnya itu adalah kado paling berharga setelah apa yang ia perbuat dimasa lalu.

"Tidur yuk..."ajak Lina yang mulai tak tahan menahan kantuknya.

"Yuk,besok aku punya kejutan besar..."Reno menggendong Lina kekamar. begitu ia sadar sudah terlalu banyak bicara dan waktu yang sudah menjelang pagi.

"Malam ini aku masih bisa membiarkanmu tidur nyenyak tapi tidak untuk besok..."ancam Reno yang melihat Lina sudah terlelap digendongnya bahkan sebelum mereka sampai dikamar.


L’AVIS DES CRÉATEURS
audyamira_2217 audyamira_2217

momen manisnya masih berlanjut sampai satu chapter lagi besok...

Konfliknya kedepannya gk bakal dibikin ribet karena aku gak mau bikin cerita yang berkepanjangan dan penuh drama...

Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C52
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous