Malam ini seperti biasa disaat Lina tengah menidurkan Angga,Reno menunggunya dengan setia di halaman belakang rumah.
"Ren,besok kamu mau ikut gak..."Riki menghampiri sang adik yang tengah asik bermain handphone nya.
"Kemana..."Reno menjawab sang kakak dengan jutek, membuat Riki bertanya tanya heran karna sudah sua hari ini adiknya terlihat tengah badmood.
"Bandung,besok kan aku mau pemotretan sama Evan.Bapak sama ibu juga ikut kok..."sebenarnya Riki sudah menyampaikan ini beberapa kali pada Reno tapi ia tak memberi jawaban yang pasti.
"Tau lah gimana besok..."Reno masih terus fokus pada handphone nya.
"Kalo gitu aku ajak Lina ya..."Riki meminta ijin Reno untuk mengajak adik iparnya ikut besok.Karna sampai saat ini Riki belum mengajak Lina karna Reno yang belum memberi keputusan.Apakah dia boleh mengajak Lina atau tidak.
"Kalo diem aja berarti itu tandanya iya..."Riki merasa heran entah apa yang tengah dirasakan adiknya dua hari ini.
Riki sudah bertanya tapi Reno tetap keukeh tak mau bercerita.Ingin ia bertanya pada Lina tapi ia sungkan.Karna Lina yang selalu nampak ceria seperti biasa, berbanding terbalik dengan sang adik yang sangat jelas terlihat tengah bermasalah dengan suasana hatinya.
"Sunguh kamu gak mau cerita..."bujuk Riki lagi.
Terlihat Reno tengah mengambil nafas dalam sebelum ia menyimpan handphonenya kekantong jas kerjanya.Riki terlihat senang karna sang adik yang mulai terlihat mau bercerita.
"Aku gak tau kak kenapa aku bisa begitu marah ketika aku tau diluar sana ada orang yang begitu mencintai Lina,tau semua tentang dia sedangkan aku tak tau apapun tentang istriku.."Reno bercerita dengan mengalihkan pandangannya keatas langit,dia tak berani menatap wajah sang kakak yang bisa ia pastikan tengah mengejeknya sekarang.
Seperti apa yang Leo lakukan ketika ia bercerita tentang perasaannya saat ini.Dan itulah alasan kenapa Reno tak mau bercerita kepada sang kakak karna takut diberi respon yang sama.
"Kenapa kamu marah,ya hanya kamu yang tau alasannya kenapa.Kalo orang yang mencintai Lina sudah jelas ada Evan ya walaupun kita belum tau cinta seperti apa yang Evan miliki untuk Lina.Dan tentang hal yang menyangkut Lina kenapa kamu gak coba sendiri untuk mencari tau,itu bukan hal yang sulit karna kalian hidup bersama..."saran Riki dengan berkata penuh kehati-hatian,padahal sebenarnya ia ingin tertawa keras karna Reno yang disebut playboy itu sebenarnya tak tau apapun tentang perasaan yang disebut cinta.
"Lagi pula Reno seharusnya kamu sudah tau,mau dibawa kemana hubungan kalian selanjutnya.Pernikahan kalian tinggal beberapa bulan lagi dan seharusnya kamu sudah tau akan apa tindakan yang kamu ambil kedepannya..."sambung Riki dengan mencoba memberi Reno pencerahan.
"Kalo kamu mau hubungan diantara kalian berakhir diwaktu yang sudah ditentukan,kamu sudah harus memikirkan alasan yang tepat untuk itu.Terutama alasan untuk ibu dan bapak,kamu harus memberikan alasan yang tepat begitu kamu memutuskan untuk berpisah dari Lina.Kamu tau hubungan diantara mereka bagaimana bukan..."Riki mencoba mengingatkan jika Lina adalah orang yang penting untuk orang tua mereka.
"Tapi jika kamu memilih untuk mempertahankannya.Kamu harus sudah berjuang dari sekarang untuk mendapatkan hatinya karna jika tidak ya seperti yang kamu tau, diluar sana ada orang yang sangat siap untuk mengambil hatinya.Sekarang susah loh nyari perempuan baik seperti Lina, apalagi dia sangat disayang oleh ibu dan bapak,tanpa kamu memberitahu pun kaka sudah bisa menebak jika Lina sudah menjadi istri yang baik untukmu.Coba kamu ingat kebelakang bagaimana sikap Lina padamu selama ini,aku yakin selama ini dia sudah berusaha melakukan yang terbaik untukmu,dia sudah menjalani tugasnya menjadi seorang istri dengan baik..."Reno mendengarkan Riki dengan serius karna memang benar dia sudah harus mempunyai keputusan untuk kedepannya.
"Kakak yakin dia sudah banyak menderita menjalani hubungan ini,jangan kamu kira dengan Lina yang selalu diam dan menuruti semua kemauanmu melakukan itu tanpa beban.Lepaskan dia jika memang kamu tak bisa membuatnya bahagia tapi cobalah untuk berusaha jika kamu memang ingin memilikinya karna perasaan hati..."Riki tau walaupun Lina selalu terlihat baik baik saja,tapi dibalik itu pasti dia menyimpan rasa sakitnya sendiri.Apalagi mengingat sikap adiknya yang begitu dingin setahun kebelakang.
"Menderita..."Reno sedikit tak percaya akan apa yang sudah kakaknya katakan.Apa benar Lina menderita dengan pernikahan ini.
"Ya coba cari taulah sendiri.Lina itu tipe orang yang sadar akan siapa dirinya,jika saat ini ia sedang berperan sebagai istri yang amat dicintai suaminya.Lina akan melakukan itu dengan sungguh sungguh ketika berakting dan itu terbukti dengan sikap nya selalu terlihat bahagia didepan semua orang yang tahu jika dia adalah istrimu..."memang Riki seorang analis yang begitu peka,dia tau orang itu serius atau tidak hanya dengan melihat setiap tingkah lakunya.
* * *
Kata kata kakaknya sangat menusuk hatinya ketika Reno sadar apa yang diucapkan sang kakak selalu benar.
"Apa benar dia menderita dengan hidupnya saat ini..."tanya Reno pada dirinya sendiri sambil melihat Lina yang tengah menikmati pemandangan kota disampingnya.
Sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang menuju apartemen mereka.Tapi suasana dimobil kembali ke keadaan awal yang terasa dingin dan sepi.
Sudah dua hari ini semenjak mereka berdua membuka paket paket itu,Reno kembali menjadi orang yang dingin dan cuek.Sikap manja dan manisnya hilang seketika dalam satu malam saja.
Lina yang sudah hafal akan sikap Reno hanya merutuki dirinya sendiri dengan caci maki.Lina menyesal kenapa dia begitu mudah terjatuh kedalam sikap Reno yang ia tau itu hanya sesaat,semua yang dilakukan Reno padanya hanya dilandasi oleh perasaan bosan Reno yang mungkin kemarin tengah beristirahat sejenak menjadi seorang playboy.
Ketika Reno kembali ke sikapnya yang biasa,Lina mencoba berlapang dada dan sadar diri akan statusnya seperti biasa.Karna hanya itu yang bisa ia lakukan,Lina ingin marah tapi ia tau sikapnya pun turut ikut andil untuk membiarkan Reno mempermainkannya.
"Akhh memang dari awal lebih baik seperti ini..."ucap Lina dalam hati karna Reno yang kembali ke awal.
"Aku janji untuk beberapa bulan kedepan takkan melibatkan lagi hati dan perasaan untuk hubungan ini.Aku lelah berharap bahwa aku bisa bahagia dengan orang yang mulai kusukai saat ini..."janji Lina pada dirinya sendiri.
Lina sebenarnya bukanlah tipe orang yang mudah jatuh cinta, selama ini dia hanya pernah jatuh cinta dua kali.Yang pertama saat sekolah dulu dan yang kedua pada teman kerjanya yang telah meninggalkannya tanpa pamit dan menikah disaat hubungan mereka masih berstatus pacaran.
Dan sekarang ketika dia mulai merasakan rasa itu harus pupus ditengah jalan karna sikap Reno yang membawanya terbang tinggi dan langsung menghempaskannya kebumi dengan cepat.Lina belum tau apakah dia benar mencintai Reno atau dia hanya menjadi korban karna kebersaam mereka selama ini.
Kemarin Lina tak bisa menolak sentuhan dari Reno karna diam diam ia menyukai itu,ada rasa bahagia disaat Reno bersikap manja padanya,ada suatu didalam diri Lina yang melarang Lina untuk menolak akan semua hal yang Reno lakukan.Tapi kini ia sadar karna kebodohannya sendirilah yang membuat Lina sedikit menaruh perasaan pada Reno.
"Aku harus belajar menjadi orang yang dingin seperti dia,yang hatinya tak mudah menghangat hanya dengan sentuhan kecil."gumam Lina dengan melihat bayangan Reno dari pantulan kaca mobil disampingnya.