"Kenapa tak mengatakan padaku kamu akan kemari," suara lily menuntut.
Aruna hanya tersenyum, menoleh ke arah etalase, "tolong berikan pita itu," jarinya menunjuk sebuah jepit pita kecil, "padaku,"
Lily lekas menoleh pada seorang front office yang sempat menolak permintaan Aruna. Dan dengan segera perempuan tersebut lekas memenuhi permintaan Aruna. kini jepit pita telah sampai pada telapak tangan perempuan yang wajah, kaki dan hampir seluruh tubuhnya membengkak besar akibat kehamilan yang mulai dekat dengan hari persalinan.
Dia yang mendapatkan apa yang ia mau lekas menyematkannya pada sudut rambut. mungil dan cantik, pita kecil tersebut bersarang di sana, dia sela-sela rambut aruna.
"Aruna ayo kita.." Lily meminta waktu lebih aruna sadar itu, tapi perempuan hamil ini juga menyadari bagaimana gundahnya ajudan suaminya menunggu dirinya terutama Herry. Untuk itu aruna menggeleng ringan.