Tubuh Anna yang dibawa Tio dengan cara didorong di atas kursi roda, dengan kedua tangan terikat pada pegangan kursi -agar tidak melarikan diri- menatap tajam keberadaan Diana.
Diana merundukkan tubuhnya menyentuh lengan terikat, "Apa yang kau lakukan padanya, Tio?" Suara perempuan paruh baya lembut dan menenangkan.
"Dia sangat sulit dikendalikan, aku hampir menyerah mencari cara supaya dia tenang," suara Tio membela diri.
"Lepaskan Tio," Pinta Diana. Mata perempuan bernama Anna menatap bengis pada Diana. "Buat apa kamu marah padaku?" lalu Diana meminta Nana berdiri dari duduknya. "Aku hanya dokter yang menjalankan tugasku,"
"Kau pasti sudah membuka aibku!!" gertak perempuan berpakaian pasien berjalan membuntuti Diana lalu duduk pada tempat pembaringan yang nyaman.
"Kau akan menjalankan terapi sialanmu lagi??" Cemoohan Anna.