Télécharger l’application
49.29% Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 70: Bersembunyi (II)

Chapitre 70: Bersembunyi (II)

Kirana masuk kedalam restoran dengan meneliti setiap sudut dan sekitarnya memastikan tak ada Raihan didekat tempat nya duduk.

"ada apa Bu, tumben ngajak makan siang?" tanya Kirana yang kini sedang memakan makan siang yang sudah dia pesan.

"Kii, ibu ngerasa ada yang kamu sembunyikan dari ibu?" ucap ibu nya lembut seraya menyuapi Raka.

Kirana kaget bukan main bahkan dia nyaris menelan bulat bulat makanan nya tanpa mengunyahnya. "ehemm, maksud ibu apa?" ucap nya gugup setelah meneguk minumannya. "nak ibu ini ibu kamu, ibu yang negelahirin kamu dan bahkan ibu tau sifat kamu, kamu bukan orang yang memendam amarah begitu lama, keras kepala iya itu memang kamu, tapi sikap dingin dan acuh tak acuh mu, membuat ibu bingung nak dengan perubahan itu, ibu merasa kau sedang bersembunyi, kau sedang berlari dari sesuatu, kau terlihat seperti menyembunyikan diri mu nak" ucap ibu Kirana begitu dalam, Kirana diam dia bingung harus berkata apa, "ibu merasa ada sesuatu yang kamu dan Farhan sembunyikan, dan ibu melihat ketulusan dimata Farhan, tidak bisa kah kamu jujur pada ibu dan bersikap sedikit baik pada Farhan nak?" lanjut ibu nya. "Bu tidak ada yang Kirana sembunyi kan, ibu tau itu Kirana tak bisa menyembunyikan apapun dari ibu" ucap Kirana gugup karena berbohong. "baik lah, ibu percaya, tapi Farhan, tidak bisa kah kamu menghilangkan sikap dingin mu terhadap nya?" sahut ibu nya, yang kali ini Kirana bingung harus seperti apa menjawabnya . "Bu, Kirana mohon, jangan mengungkit urusan sikap, hati, dan perasaan Kirana lagi, Kirana sudah dewasa Bu,,, Kirana tau tindakan Kirana, jika ibu berpikir ini salah , maaf kan Kirana Bu, tapi saat ini , ini lah diri Kirana" sahut Kirana sendu ke ibu nya menunduk dan menahan air matanya, "Kirana ke toilet dulu Bu" ucap nya setelah diam sejenak, dia merasa dia tak akan bisa menahan air matanya.

Saat keluar dari toilet, tak sengaja Kirana melihat Raihan berjalan ke arahnya , bisa jadi dia juga mau ke toilet, tak ingin ketahuan Kirana pun berbalik dan kembali kedalam toilet. Kirana memegangi dadanya, jantung nya terasa mau lompat keluar, Kirana mencoba mengatur nafasnya "hufftt, tenang Kirana, tenang" gumam nya pada dirinya sendiri. "dia tak melihat mu, kalaupun.dia sempat melihat dia tak akan mengenali mu, jadi tenang lah" gumamnya lagi.

Kirana keluar dari toilet namun sebelum keluar dia memastikan bahwa tak ada Raihan disana. Kirana pun kembali ke meja tempat nya makan.

"Bu, sudah selesaikan?" sahut Kirana terburu buru.

"iyaa, sudah" sahut ibu nya.

"ayooo, Kirana antar pulang, Kirana masih harus kembali kekantor" sahut nya, dia pun dengan segera mengambil tas nya, membayar di kasir, dan meninggalkan restoran.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C70
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous