"Tumben nelpon Ibu jam segini?" ibu bertanya melalui sambungan telepon.
Setelah menyelesaikan masalahku dengan Astro, Astro memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya dan aku menemaninya di studio. Aku melirik jam di sudut handphone, pukul 20.18. Sebetulnya aku merasa sungkan untuk menelepon Ibu di jam ini, tapi Astro meyakinkanku bahwa tak masalah jika aku menelepon Ibu selama belum terlalu larut.
"Faza kangen. Ibu lagi sibuk ya?"
"Ga sibuk kok sekarang. Ibu lagi nemenin ayah kerja. Faza udah makan?"
"Faza sama Astro udah makan kok. Ibu udah?"
"Ibu udah. Kalian baik kan?"
"Baik kok, Bu. Kenapa?" aku bertanya sambil melirik ke sebelahku. Astro sedang terlihat serius sekali melanjutkan deadline kampus yang seharusnya dikumpulkan beberapa hari lagi.
"Ga pa-pa, kemarin Ibu dapet firasat ga enak. Kayaknya Ibu harus refreshing biar ga kebanyakan mikir jelek begini."