[rikio pove]
keesokan paginya aku pun bangun dengan
tsurara tidur disampingku dengan wajah yang puas karena jariku yang terampil dalam memuaskan nafsu birahinya
setelah puas melihat tsurara aku pun langsung pergi kekamar mandi dan segera mandi dengan bersih
setelah mandi aku kekamarku dan melihat tsurara yang sudah bangun dan dan pergi juga dengan cepat kekamar mandi untuk segera mandi dan setelah selesai mandi dia segera berpakaian dan segera melihat tsurara
bangun dengan wajah imutnya membuatku berhenti sejenak dan secara jahil mendekati tsurara yang baru bagun dengan telanjang aku pun memperlihatkan adik laki lakiku yang masih kecil di depan mata tsuraramembuat tsurara menjerit sampai sekampung*ahem* maksudnya sampai seruangan disisi lain aku hanya ketawa keras
melihat reaksiku tertawa membuat tsurara semakin memerah karena malu
"hahaha tsurara nee-chan sangat imut saat malu hahaha"tawaku keras disisi lain tsurara masih malu akhirnya berkata
[Normal pove]
"moo...rikio-kun sangat jahat jadi bertanggung jawablah dengan menikahiku kalau kau sudah dewasa"kata nya masih dengan nada gagapnya
dengan rikio yang terdiam dan menjawab dengan ekspresi serius"baiklah hime aku pasti akan bertanggung jawab denganmu"
"ah rikio-chan siapa yang mengajarimu kata kata itu "lagi lagi tsurara menjawab wajah memerah dan terkejut
"zen nii-chan lah yang mengajari saya"jawab
rikio dengan wajah polos sambil menyalahkan
zen (A/N:rip:p)
"apa ternyata si burung bodoh itu yang mengajarimu kata kata itu dasar dia memang seorang pengajar yang baik*ahem maksudku pengajar yang buruk mengajarimu kata kata yang seharusnya tidak diharuskan untuk anak kecil"kata tsurara yang hampir keceplosan
"hahahaha baiklah tsurara nee-chan aku mau main diluar dulu ya"kata rikio dan segera meninggalkan tsurara
dan segera kembali karena"fiuh hampir saja aku lupa memakai pakaianku"kata rikio dengan polos membuat tsurara jadi tak berkata dan hanya terdiam saja
setelah selesai berpakaian rikio pun keluar dengan semangatnya dan segera rikio sampai ke depan gerbang dan melihat lihat dia melihat seorang seorang perempuan cantik berpakaian kaos hitam rok hitamnya yang sepanjang lutut dan rambutnya yang hitam berkilau dan rambutnya yang panjang tanpa diikat membuat rambutnya ditiup oleh angin
"hei onee-chan sedang apa disana?"tanya rikio ke perempuan tersebut membuat siperempuan misterius itu menoleh ke belakang memperlihatkan seorang anak kecil berumur 6-7 tahun berambut oren nya yang sangat halus dengan mata berwarna oren,dan berpakaian warna oren dan merah membuat
aura nya semakin lucu
disisi lain perempuan tersebut hanya terdiam dan memerah dan mulai berbicara dengan gagap"anu saya disini hanya melihat pemandangan disekitar yang sangat indah disini ,hmm dan kamu?"katanya dan bertanya ke rikio
"rumahku dan tempat ini sangat dekat oleh karena ituaku disini untuk berlatih pedang dan terkadang juga bermain disini dengan teman temanku"kata rikio dengan semangat
"teman?"tanya nya lagi ke rikio
"ya teman temanku"kata rikio sambil melanjutkan"dia dia raw,ini Tx:43,worn,61,dan dia adalah xdy:4092"kata rikio sambil menunjuk pohon besar,burung gereja,kupu-kupu,ikan yang didanau yang tiba tiba datang mendekati rikio dan yang terakhir burung elang yang besar mendekatinya dan menaiki pundaknya
disisi lain perempuan tersebut hanya tercengang melihatnya karena melihat kemampuan rikio yang bisa berteman dan berbicara dengan tumbuhan dan hewan
"yah mereka sangat keren kan oh aku lupa memperkenalkan diri namaku adalah rikio,nura rikio dan kamu nee-chan"tanya rikio ke perempuan tersebut
"nama ehm namaku adalah hagoromo gitsune"kata gitsune memperkenalkan diri ke rikio
"ah gitsune yaa nama yang sangat cantik nee-chan"kata rikio sambil tersenyum
"hmmm jadi boleh kupanggil rikio-kun dan kamu boleh juga memanggilku dengan nama saja atau embel embel chan saja"kata gitsune
dengan wajah memerah
"unm baiklah tsunee-chan"kata rikio dengan memanggil seeorang yokkai hagoromo gitsune dengan panggilan tsune-chan sungguh anak yang berani
"tsune?"bingungnya dan juga masih bisa terlihat dengan wajah merahnya
"iya tsune karena itu terdengar sangat imut jadi saku panggil onee-chan dengan tsunee"kata rikio dengan suara gembira dan semangat
"iiimut"kata nya mulai memerah dan tidak tahan lagi dan segera jatuh karena tidak bisa menahan rasa malu dan senangnya tapi saat mau jatuh tiba tiba dia mendengar suara rikio
yang sangat khawatir dengan gitsune
"kamu baik baik saja kah tsune-chan"kata rikio dengan hawatir dengan gitsune yang tiba tiba mau jatuh dan mengira dia saat ini lagi sakit
oh posisi rikio dan gitsune saat ini adalah rikio saat ini memegang gitsune dengan
gaya putri yang legendaris dengan mata mereka yang saling bertatapan membuat gitsune berfantasi sendiri dalam pikirannya