Suzy menatap bunga mawar yang selalu ia rawat dan ia taruh dibawah jendela kamarnya. Walaupun Sebentar lagi akan benar-benar layu setidaknya Suzy harus tetap merawat mereka dan menaruh kelopak yang berjatuhan ke tempat yang nyaman.
Hari ini Jihyun oennie akan mampir ke kossannya untuk menemuinya. Perempuan itu kini sangat sibuk karena pekerjaannya menjadi designer. Ia juga memiliki usaha butik yang besar yang terletak disalah satu tempat pusat perbelanjaan di Seoul.
Jihyun selalu meminta Suzy untuk datang ke butiknya namun Suzy sering menolak karena ia tidak ingin diberikan setumpuk baju secara gratis olehnya. Ia selalu tidak nyaman dengan pemberian cuma-cuma seperti itu.
Suara bell berbunyi dan Suzy membukakan pintu. Ia langsung menerima pelukan dari Jihyun. Mereka sangat senang karena sudah lumayan lama tidak bertemu akibat kesibukkan Suzy saat Ujian kemarin.
Suzy membawa Jihyun masuk kedalam dan benar dugaan Suzy. Ia membawa beberapa paper bag butiknya dan menyengir.
"tidak ada penolakan", ujarnya dan langsung melesat kedalam kossan.
Suzy keribetan membawa paper bag itu.
"ini terlalu banyak oennie", keluh Suzy merasa tidak enak hati.
"kau bisa berbagi dengan Jin Na dan Na Ri. Lagi pula ini barang-barang yang tidak laku dari butik".
Suzy mengecek satu persatu dan tahu bahwa Jihyun berbohong, "aku turut prihatin betapa tidak lakunya butikmu ini".
Suzy mengambilkan minuman dari kulkas kecilnya dan memberikannya untuk Jihyun yang habis menatap bunga mawar dibawah jendela.
Jihyun membuka botol minumannya dan menenggaknya, "huh dasar bocah kurang ajar. Ke Korea bukannya pulang malah sibuk sendiri. Akan aku pukul dia nanti".
Suzy tertawa, "maafkan aku".
"aku menonton semua video itu diyoutube berkali-kali. Adikku sudah dewasa sekarang".
Suzy masih merasa malu saat mengingat moment itu.
"tapi setelah hari itu, kehidupanku berubah huh melelahkan".
"ada apa? ceritakan padaku? kita sudah lama tidak bertemu. Ayolah ceritakan".
Suzy menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu saat ia kembali ke kampus. Saat itu ia terlambat untuk masuk kelas sehingga ia hanya memakai baju seadanya untuk pergi kekampus. Ia menggunakan kaos dan celana pendek dengan tanpa make up. Kebetulan kelas itu memang membebaskan para murid untuk memakai baju apa karena dosennya terkenal santai dan wild.
Ia berhenti berlari saat seseorang dengan lantangnya berteriak.
"PEREMPUAN ITU PACARNYA PARK JI MIN? MUNGKIN JIMIN SEDANG SAKIT JIWA".
Suzy melihat kearah segerombolan perempuan yang langsung berlari saat Suzy menatap ke arah mereka. Suzy melanjutkan berlari agar sampai ke dalam kelas. Namun ia merasa menyesal bergaya dan tanpa make up seperti ini. Ia lupa bahwa sekarang semuanya pasti sudah tahu bahwa ia adalah pacar dari seorang idol ternama di Korea.
Suzy telah selesai menyelesaikan kelasnya dan tiba-tiba beberapa teman-temannya berkumpul dimejanya.
"Bagaimana perasaanmu Lee Suzy? Dari kapan kalian berhubungan?".
"apa itu benar-benar kau?".
"Bagaimana caranya bisa menggoda idol sepertinya? Tolong beritahu aku".
Suzy berdiri dan bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan mereka yang tanpa hentinya bertanya. Beruntung saat itu masih ada yang waras yang menyelamatkannya.
Cha Song Joo dan Lee Eun Sang membawanya keluar kelas walaupun mereka disoraki.
"Sabar ya Lee Suzy. Aku tidak menyangka ternyata banyak anak kelas yang seperti tadi", ujar Cha Song Joo perihatin dengan Suzy yang masih shock.
Suzy menutup wajahnya, "bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan?".
"mungkin kau harus menanyakan ini dengan pacarmu itu?", ujar Eun Sang.
"dia masih sibuk dengan konsernya. Aku tidak mau mengganggunya".
"apa kalian tidak membicarakan hal ini? Nyawamu bisa bahaya apalagi kalau mereka punya haters ataupun sasaeng", Eun Sang menambahkan lagi dan Song Joo menyenggol sikunya karena Eun Sang terlihat sekali bahwa ia jengkel terhadap pacar Suzy.
Suzy melihat ke arah Eun Sang dan Song Joo, "terima kasih kalian telah mengkhawatirkanku. Kurasa benar katamu Eun Sang, aku akan membicarakan saat Jimin memiliki waktu".
"baiklah, untuk saat ini kau tidak boleh lepas dari kita berdua", ujar Song Joo.
Hingga hari ini Suzy tidak nyaman untuk pergi kesana kemari sendirian. Ia pun harus mengendap-endap saat pulang ke kossannya. Bangtan Flowers memang sangat terkenal saat ini. Sehingga banyak sekali fans fanatik yang tidak menyukai hubungan mereka berdua. Kebanyakan mereka adalah perempuan-perempuan yang memang terlalu terobsesi dengan para idol. Namun ada juga hanya penasaran dan ingin memiliki kidah cinta seperti Suzy sehingga sangat tertarik untuk bertanya-tanya pada Suzy. Namun karena mereka memberondong pertanyaan, itu membuat Suzy tidak nyaman.
Belum lagi saat tiba-tiba ada wartawan yang menghampirinya. Belum seminggu saja ia sudah kelelahan.
"whoa!! Park Ji Min memang otak udang. Bisa-bisanya ia tidak memikirkan hal ini".
"tapi kurasa Jimin tidak seceroboh itu karena beberapa kali aku merasa dijaga oleh beberapa orang dan bukan hanya aku saja yang merasakan namun teman-temanku pernah melihat orang-orang tidak dikenal yang diam-diam membelaku saat ada yang ingin mengambil fotoku atau merekamku. Aku sih tidak tahu apa itu benar-benar menjagaku atau hanya orang-orang baik saja".
Jihyun bergumam sendiri memikirkan hal tersebut, "Tapi apa kau merasa dirugikan atas hal ini? Kau harus jujur Suzy".
Suzy tersenyum, "Untuk saat ini aku lelah namun aku tahu saat dari awal aku menerima perasaan Jimin sebelum ia debut. Aku sangat yakin bahwa mereka akan sukses dan hal ini sudah kufikirkan apalagi saat kami berpisah. Kalau aku tidak menerima hal ini, untuk apa aku menonton konsernya dan menerima perasaannya didepan berjuta-juta pasang mata".
Jihyun memeluk Suzy. Ia bersyukur memiliki Suzy disisinya dan disisi Jimin. Perempuan ini memang selalu memiliki hati yang murni.
"Aku harus kuat seperti Jimin yang selalu kuat diluar sana".
Jihyun setuju dengan Suzy.
"Baiklah. Sekarang kita harus pesan tteokboki pedas. Aku sudah lapar".
Hari ini mereka hanya akan menghabiskan waktu dikossan Suzy karena Jihyun tidak ingin kelelahan akibat harus menghindari orang-orang yang menyebalkan seperti cerita Suzy.
❤❤❤
Bangtan Flowers benar-benar lelah namun mereka tidak henti-hentinya bersyukur atas kesuksessan mereka diatas panggung. Tinggal 2 konser lagi mereka akan selesai menyelesaikan musim kali ini dan akan melanjutkan untuk beristirahat dan mempersiapkan project baru.
Mereka akan banyak diundang diacara-acara music award dikorea yang memang selalu rutin diadakan.
Manager mereka sudah memperingatkan Jimin bahwa pasti banyak yang bertanya seputar hubungan mereka dan Jimin tidak boleh lelah akan hal itu. Mereka tahu bahwa kadang Jimin sulit mengendalikan emosinya. Sehingga ia benar-benar harus diwanti-wanti.
Bangtan Flowers pun sampai di hotelnya. Mereka masuk kekamarnya masing-masing. Sekarang mereka selalu dapat kamar masing-masing dan bisa melakukan apapun yang mereka inginkan.
Jimin selalu rutin memvideo call Suzy sebelum tidur. Namun ia harus menerima resiko bahwa kadang Suzy tidak mengangkatnya karena sudah tidur. Karena mereka tidak bisa menetapkan waktu untuk berkomunikasi.
"hallo... bagaimana hari ini? ceritakan padaku? Apa masih banyak yang mengganggumu?", tanya Jimin langsung saat Suzy menerima panggilan videonya.
"sabar Park Ji Min. Tanya aku satu persatu. Otakku terlalu lelah untuk mengingat karena selalu praktek dikampus hahaha".
Jimin membenarkan posisi tidurnya, ia hanya mengenakan kimononya dan rambutnya masih basah karena habis mandi, "baiklah. Ceritakan lebih dulu apakah lelaki-lelaki itu masih mendekatimu?".
"hmm pertanyaanmu langsung berbeda ya".
"ayo jawabbbb".
"Bahkan melihatku saja mereka sudah malas dan sebaliknya sekarang para perempuan yang mendekatiku".
Jimin terkekeh, "pasti kau disuruh menjadi konsultasi cinta mereka ya? Kau bisa dapat banyak uang loh dari situ".
"sembarangan! kau fikir aku apa. Mereka tidak tahu bagaimana cerita menyedihkan dan menyebalkan kita jaman dahulu. Kalau mereka tahu, belum tentu mereka ingin ada diposisiku tahu".
Jimin tertawa mengingat betapa menyebalkannya ia dahulu, "Lee Suzy".
"ya?".
"saranghaeyo".
"Jangan memasang wajah serius seperti itu. Kau membuat aku ingin memelukmu".
"Bertahanlah sebentar lagi".
"oh ya... Sebenarnya berapa body guard yang kau pasang disekelilingku sih? mengapa mereka selalu berganti-ganti?"
Jimin menutup wajahnya, "oopss ketahuan".
"jangan membuang-buang uangmu Park Ji Min. Body guard itu sangat mahal!"
"hahaha kau lupa aku itu siapa walaupun aku bukan idol terkenal? dan apa kau lupa julukan group kami itu apa? Jangan membuatku menyombongkan diri karena ingin membuatmu aman".
Suzy menghela nafas, "baiklah tapi tetap saja. Bagaimanapun juga ini tandanya aku harus berhati-hati dan harus terbiasa dengan keadaan ini".
"sudahlah Lee Suzy. Aku masih belum bisa meraihmu dengan kesibukkanku entah sampai kapan jadi jangan membuatku semakin merasa khawatir membiarkanmu sendirian saat kau sudah resmi menjadi kekasihku", tatapan mata Jimin berubah menjadi sedih.
"Mommy juga selalu tahu apa yang kita butuhkan. Jadi hiduplah seperti biasa dan kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Aku hanya ingin kau kuat".
Suzy benar-benar tersentuh dengan ucapan Jimin. Rasa rindu menyeruak didadanya namun lagi-lagi mereka terbatas oleh ruang dan waktu. Suzy hanya butuh kekuatan dalam menjalani hubungan dengan Jimin dan karena itu adalah permintaan Jimin ia tidak akan ragu-ragu lagi sekarang.
Merekapun mengakhiri video call mereka dengan ucapan penuh kasih sayang. Mereka menaruh handphonenya dan bersiap untuk tidur. Mereka akan menguatkan diri satu sama lain. Mereka pernah terpisah dan lost contact. Kali ini walaupun mereka jauh tapi mereka tidak akan menutup mata satu sama lain.
Jimin bertekad untuk selalu melindungi Suzy seperti ia memberikan yang terbaik pada Armies. Karena cinta dari keduanya bukan hal yang dapat Jimin pilih walaupun tetap saja untuk saat ini dan beberapa tahun kedepan Suzylah yang harus mengalah.
Namun, karir Jimin bukan hambatan bagi Suzy. Ia tidak akan menyerah begitu saja. Seperti Jimin, ia akan meraih impiannya sendiri dan membiarkan dunia yang mengatur waktu kapan mereka harus bersatu secara utuh dengan impian mereka yang berbeda.
Suzy dan Jimin yakin dan percaya bahwa mereka akan memiliki waktu yang pas untuk bersatu dengan utuh walaupun dunia mereka berbeda.
❤❤❤