Télécharger l’application
71.79% Bangtan Over Flowers (BTS) / Chapter 28: CHAPTER XIV

Chapitre 28: CHAPTER XIV

Suzy bangun sangat pagi, matahari belum muncul dan Suzy sudah harus bangun. Ia bekerja dengan 2 orang asistant yang umurnya berbeda dengan dirinya dan Suzy memanggil mereka dengan panggilan ahjumma. Mereka orang yang ramah dan juga tidak segan untuk memberitahu Suzy jika melakukan kesalahan. Mereka kagum dengan Suzy yang sangat muda tapi terbiasa dengan pekerjaan rumah maupun mengurus keperluan orang. Suzy pun bercerita bahwa memang ibunya adalah seorang assisten rumah tangga sehingga ia pun selalu membantu ibunya bekerja.

Suzy hanya akan mengurusi keperluan Bangtan Flowers seperti makan, baju mereka, camilan, waktu bangun dan waktu tidur, dan hal-hal pribadi mereka.

Sehingga sekarang Suzy sedang sibuk membuatkan sarapan untuk mereka. Mereka tidak boleh makan makanan sembarangan dan pagi hari mereka harus makan buah. Namun seperti Jimin dan V sangat sulit sekali makan buah. Jadi hari ini Suzy tidak akan tolerir lagi. Ia tidak mau kena marah oleh Pak Byun karena memberikan mereka makanan berat saat pagi. Kecuali untuk Jimin yang masih harus meningkatkan nafsu makannya.

Setelah semua rapih tertata di meja makan, Suzy mengambil baju-baju yang sudah siap untuk mereka pakai. Suzy harus masuk kedalam kamar mereka dan merapihkan baju-baju itu kedalam lemari sesuai nama pemiliknya. Sehingga baru beberapa hari disini Suzy sudah paham bagaimana Bangtan Flowers tidur.

J-hope yang tidur bersama Suga akan selalu tidur tanpa baju namun Suga selalu rapih dengan piyama yang bermacam-macam. Bahkan Suga memakai tutup mata. Beda sekali dengan J-hope yang tidur seperti jarum jam yang memutar.

RM juga sama, ia memang terlihat dewasa biasanya namun saat tidur, ia memiliki gaya-gaya yang aneh yang kadang membuat Suzy keluar lagi hanya untuk tertawa. RM tidur bersama Jin namun Jin selalu menutup dirinya dengan selimut.

Sedangkan V, Jimin dan Jung Kook seringkali tidur bertiga ditempat tidur Jimin yang agak besar. Mereka bertiga satu kamar dan memiliki tempat tidur tangga untuk Jung Kook dan V tapi sepertinya mereka berdua lebih nyaman tidur memeluk Jimin yang selalu terlihat sangat pasrah.

Setelah Suzy beres merapihkan baju-baju mereka. Waktuna Suzy melihat list latihan mereka dan membangunkan mereka untuk olahraga pagi sebelum melakukan aktifitas. Ini adalah hal tersulit bagi Suzy.

Ia selalu kewalahan saat membangunkan Jimin dirumah namun disini ia lebih membatin lagi. Apalagi saat ia membangunkan RM yang selalu mengigau apapun, kadang igauannya membangunkan Jin yang akan langsung tertawa.

Jung Kook sangat sulit untuk bangun dari tidurnya. Suzy sampai meminta izin untuk menyipretkan air dan Pak Byun dengan senang hati mengizinkan karena ia tidak ingin Jung Kook kebiasaan untuk bangun siang.

J-hope memiliki kebiasaan untuk tidak ingin mandi, dan langsung sarapan.

"oppa, jangan selalu jorok. kasiankan teman-temanmu", ujar Suzy saat ia melihay J-hope yang masih menguap namun memasukkan pancake kedalam mulutnya.

Semuanya tertawa mendengar komplen Suzy. Tidak ada yang berani melarang J-hope seperti itu.

"kalian itu ya benar-benar sangat menyebalkan saat pagi hari. Aku heran kenapa kalian begitu terkenal padahal belum debut", ujar Suzy sembari mencuci piring.

"karena ada aku yang tampan", kata Jimin sembari mengedipkan sebelah matanya ke Suzy.

"arrghhhh menjijikan", kata Jin yang melihat Jimin menggoda Suzy.

"Suzy kau akan bangga saat kau dengar lagu-lagu yang kami garap bersama", ujar RM dan meneguk jusnya.

Suzy mengangguk, "baiklah, aku akan tunggu. Ayo sekarang kalian harus olahraga. Keburu siang dan Pak Byun akan mengomeliku lagi. Cepat".

"kasih aku ciuman pagi dulu", kata Jimin yang berpura-pura lemas padahal ia sudah sembuh.

Suzy melotot ke arah Jimin karena ia malu, J-hope merangkul Jimin dan menyuruhnya cepat pergi sebelum Suzy melempar dia dengan piring.

Suzy sibuk merapihkan seluruh kamar. Padahal ia tidak kebagian pekerjaan itu namun ia senantiasa menolong ahjumma. Sementara Bangtan sudah pergi ke tempat mereka latihan sesuai jadwal diperusahaan mereka.

Asrama ini mendadak sepi ketika mereka semua sibuk dengan latihan, maupun persiapan. Suzy sudah merapihkan semua pekerjaannya. Ia hanya akan menunggu kabar siapa saja yang akan pulang terlebih dahulu ke asrama.

Handphone Suzy bunyi saat Suzy sedang belajar dikamarnya.

"hallo, ada apa RM oppa?".

"Suzy, maaf merepotkan, bisakah kau ambilkan tasku di kamarku. tas berwarna hitam. ada hal penting didalamnya dan aku tertinggal. aku butuh cepat. tolong kemari secepatnya, akan kukirimkan alamatnya".

"baiklah. aku akan segera kesana".

Suzy sampai disebuah perusahaan dimana tempat Bangtan Flowers akan bernaung. Pak Byun menghampirinya dan mengajak Suzy untuk melihat kedalam. Awalnya Suzy menolak namun Pak Byun sama sekali tidak keberatan jika Suzy ingin melihat bagaimana mereka mempersiapkan dan kebetulan sekarang sedang giliran Jimin untuk rekaman.

Suzy masuk kedalam ruang rekaman dan memberikan tas yang dimaksud RM.

"terima kasih Suzy. oh ya, kau boleh duduk dan pulang lebih dulu kalau kau sudah bosan", kata RM dengan sangat baik lalu ia melanjutkan lagi.

Jimin terkejut saat menangkap sosok Suzy. Ia merasa sedikit grogi. Suzy hanya tersenyum ke arahnya. Ia menikmati suara Jimin yang merdu bernyanyi.

Seringkali ia memejamkan mata, seperti merasakan sesuatu dan meluapkannya lewat nada-nada yang ia capai dengan baik dan sesuai yang RM dan producer mau. Ia mendapatkan banyak pujian.

Jimin keluar dari ruangan itu dan bersalaman lalu menghampiri Suzy.

"hi, apa yang kau lakukan disini?", tanya Jimin yang duduk disampingnya dan menatap Suzy dengan senang.

"tadi aku menolong RM oppa dan diajak kesini untuk melihat kalian oleh Pak Byun".

"oh begitu. Bagaimana suaraku? apa merusak telingamu? hehe".

"haha jangan merendah untuk meroket", Suzy memperingatkan.

Pak Byun masuk kedalam ruang rekaman, dibelakangnya ada seorang perempuan yang sangat cantik. Tinggi dan juga kulitnya sangat bersih. Jimin pun berdiri menyambut mereka seperti RM.

"sebentar ya", kata Jimin dan Suzy kembali duduk.

Suzy memperhatikan perempuan itu ternyata bernama Seulgi. Dia sangat cantik dan sepertinya baru kenalan dengan Jimin hari ini. Jimin, RM dan Seulgi mengobrol sembari tertawa-tawa.

Sebetulnya Suzy tidak nyaman karena pembicaraan mereka terdengar oleh Suzy yang agak kesal karena Seulgi sering memuji Jimin. V, Jung Kook dan juga Jin masuk kedalam ruangan dan bergabung dengan mereka bertiga.

Saat V melihat Suzy sedang duduk dan bermain handphone, ia menghampiri Suzy.

"Lee Suzy, sedang apa kau disini?", sapanya dan duduk disamping Suzy. Ia minum air putih dan terlihat lelah.

Suzy dengan sigap mengambil tissue dan menyeka keringat V, karena itu yang biasa ia lihat ketika menonton behind the stage, para artis tidak pernah melap keringatnya sendiri.

Namun V bersikap berbeda, ia menatap Suzy membuat Suzy jadi tidak enak, Suzy memberikan tissuenya tapi V tidak mau dan tetap meminta Suzy yang menyekanya.

Jimin menangkap hal itu namun ia tidak enak kalau meninggalkan Seulgi yang masing bertanya-tanya dengannya juga. Seulgi adalah seniornya di perusahaan ini sehingga ia harus menunjukkan rasa sopan santunnya walaupun ia sangat kesal melihat V dan Suzy.

"ngomong-ngomong, perempuan itu siapa?", tanya Suzy.

"oh dia adalah senior kami. Dia girl group Cheese Cake, apa kau tidak tahu?", tanya V tidak percaya.

Suzy menggeleng, "aku tidak mengikuti trend. mianhae".

V terkekeh, "baiklah. tapi kau harus menjadi fans pertama kami. okay?".

"haha baiklah".

Suzy menikmati semua suara Bangtan Flowers saat rekaman kecuali bagian rappnya karena mereka memiliki jadwal yang berbeda. Jimin tidak ikut menemaninya karena harus latihan dan Seulgi pun ikut latihan untuk membantu Jimin.

***

Semenjak hari itu RM sering sekali mengajak Suzy untuk ikut membantu di perusahaan karena Suzy yang bilang tidak keberatan untuk menemani mereka. Suzy senang saat ikut berpartisipasi walaupun hanya membantu mereka untuk membelikan minum, makan atau apapun.

Jimin selalu sibuk dan tidak pernah mengizinkan Suzy untuk ikut. Ia juga selalu mengambil semua yang ia butuhkan senditi. Ia bilang tidak ingin membuat Suzy repot saat Suzy menanyakan hal itu.

Siang ini Suzy mendapatkan waktu luang karena RM dan kawan-kawan sudah mendapatkan makan siang dari klien mereka. RM meminta Suzy untuk membawakan bagian Jimin keruang latihannya karena Jimin sangat sibuk berlatih disana.

Entah mengapa Suzy merasakan jantungnya berdebar lebih cepat karena ia mengetahui bahwa Seulgi masih membantu Jimin untuk latihan.

Suzy masuk kedalam ruangan dan mendapati Jimin sedang disuapi oleh Seulgi. Perempuan itu tertawa-tawa.

Jimin yang tidak bisa mengeluarkan sikap kasarnya, ia menyesal karena tepat pada saat Seulgi menggodanya untuk menyuapi dan bercanda, ternyata Suzy datang keruangan mereka dan menaruh kotak makanan dengan kasar.

Jimin benar-benar merasa tertangkap basah.

"apa-apaan sih kau ini", Bentak Seulgi ke arah Suzy yang diam saja, "berani-beraninya kau membanting makanan didepanku. Siapa sih dia?", tanya Seulgi kepada Jimin.

Jimin tidak mungkin berkata bahwa mereka berpacaran karena itu akan memberatkan Suzy nantinya, ia benar-benar sudah tidak tahan dengan seniornya ini.

"aku tidak punya selera makan. aku mau keluar dulu", ucap Jimin yang langsung keluar.

Suzy masih disana dan berusaha untuk mengerti mengapa Jimin tidak membelanya. Seulgi langsung duduk dan melanjutkan makannya.

"huh baru saja mau jadi penyanyi sudah jual mahal. dia fikir aku mendekatinya karena dia hebat. sombong sekali", gumam Seulgi. Ia menyadari Suzy masih ada dihadapannya, "tunggu apalagi kau? sana keluar", usir Seulgi dan Suzy keluar dari ruangan itu.

Suzy terkejut saat ia keluar dari ruangan latihan Jimin menariknya dan membawanya ke tangga darurat yang sepertinya jarang dilewati oleh orang-orang.

"maaf aku tidak bisa membelamu", ujar Jimin.

"aku tidak minta di bela".

"baiklah. Tapi kenapa kau semakin sering kesini?".

"kenapa? kau takut kupergoki lagi?", Suzy terang-terangan menyindir Jimin.

"ha? apa sih maksudmu? memangnya apa yang ku lakukan?".

Suzy diam, ia tidak tahu harus menjawab apa.

"lebih baik kau pedulikan member lain, hingga menyeka keringat mereka dan kalau bisa kau juga menyuapi mereka makan", balas Jimin.

"menyuapi? seperti yang kalian lakukan tadi ya?".

Jimin melotot, "setidaknya aku menyeka keringatku sendirian".

"ah sudahlah. Aku akan selalu kesini mulai sekarang!!! dan kau silahkan bermesraan dengan seniormu itu. aku tidak peduli", Suzy berlari meninggalkan Jimin. Ia sangat kesal dengan pembicaraan mereka. Terlebih ia sangat kesal saat mengingat Seulgi, rasanya ia ingin menjambak wanita itu yang berkata mengenai Jimin namun Jimin tetap menyebalkan seperti biasa.

***


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C28
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous