Bab 71 | Kapal Pinisi
Jika dua orang saling mencintai, dua orang itu juga berpotensi besar untuk saling menyakiti.
***
Alta benar-benar putar balik ke jalan awal mereka masuk tadi. Atap mobilnya ia tutup. Tidak ada pembicaraan sama sekali di dalam mobil. Lamanda juga tidak nafsu lagi makan cemilan di mobil seperti tadi. Ia ingin sekali menangis karena Alta masih mendiamkannya. Sedangkan di sisi lain ia masih ingin menikmati pemandangan tadi karena jarang-jarang Lamanda ke luar kota. Apalagi ini pertama kali ia ke Bandung dan tidak ada jaminan suatu saat ia bisa kembali lagi ke sini.
Alta menepikan mobilnya di depan sebuah masjid kecil. Lamanda diam saja tidak berani bertanya. Dari sudut matanya, ia dapat melihat Alta melepas seatbeltnya.
"Lo sholat nggak?" tanya Alta.
Lamanda menggeleng kemudian tersenyum. "Lagi libur sholat."