Télécharger l’application
100% One Thing / Chapter 5: One Thing Ending Part

Chapitre 5: One Thing Ending Part

Flashback

Luhan keluar dari ruangan itu secara tiba-tiba tanpa waspada seseorang dengan kuatnya menariknya menjauh dari tempat itu

Luhan dengan kuar dengan cepat menghentikan genggaman dan langkah cepat itu

"Hentikan kris"bentaknya untuk menghentikan tarikan kris itu

"kau!!! Mengapa kau tak cerita dari awal hah!!! " geram kris sedikit berair mata

"untuk apa?! Lagian aku juga mempunyai alasan"ujar luhan sambil membuang muka.

"Kau !!sangat menjengkelkan aku sangat membenci mu!!"geram

Kris terhenti sejenak dan menghirup napas dalam-dalam

"..jadi... Kau ingat saat rumah kosong aku memasuki rumah dan tiba-tiba kau memutar balik tubuhku dan menarik ku menjauh meninggalkan rumah!berjuta alasan mengapa kau tak menjelaskan padaku agar aku tak balik ke rumah kau sudah tahu bahwa ibu kuh selingkuh... Dan kau tahu bahwa mereka (ayah dan ibu kris)saling membalas apa yang mereka lakukan tanpa sepengetahuanku kau tahu semuanya tapi mengapa kau tak menceritakan padaku."ungkap kris diikuti linangan air mata.

"heol... Apa kau akan mendengarkan ku tak usah ku ceritakan kau sekarang sudah tahu"luhan menepis tangan kris dan meninggalkan kris

Kris dengan cepat menahan lengan luhan

"kau gila! Beginikah kau membalas ku!!apa!! Kau mau melindungiku!!!kau kira aku anak kecil".geramnya dengan mata berapi

"terserah apa katamu kita sudah tak punya urusan apa-apa lagi kaingat"meninggalkan kris

"XI LU HAN ".TERIAK KRIS memenuhi rumahnya

Tetali luhan terus berjalan meninggalkan kris dangan tegar walau setets bulir air mata menghujani pipinya

Luhan pov

Aku tak mau kau tahu semuanya padahal aku sudah menyimpannya rapat-rapat agar kau tak tahu kini kau telah tahu semuanya maka terimalah kris sesuai keinginanmu aku pergi kau sudah dewasa sudah sepantasnya kau mengetahui nya

Author pov

Kris termenung di kamarnya, ibu yang dirindukannya sama saja dengan ayahnya di rumah nya. Ia sungguh tak mengerti mengapa kalakuan kedua orang tuanya seperti anak kecil satu sama lain membalas apa yang mereka lakukan.

luhan berusaha melindunginya tapi sama sekali ia tak tahu di dalam hatinya ia bertanya mengapa luhan menyimpan rahasia itu rahasia yang akan membuatnya menjadi gunung yang runtuh karena hujan. Bukan.

Kris bukan sebuah gunung jika ia sebuah gunung maka ia akan kokoh dan kuat tak akan runtuh karena hujan yang turun ia melainkan sebuah lumpur yang lembek yang mengeras maka dari itu luhan melindungi nya

Keesokan harinya di stasiun bus luhan dan ibunya sudah bersiap pergih ke kampung halaman mereka berisap menaikkan barang-barang mereka di bagasi bus kris entah datang dari mana menahan lengan luhan dan memutarnya kehadapannya dan memeluknya erat luhan yang sedikit lebih pendek darinya.

"jangan pergi!" gerutuk kris

"kris wu kita di depan umum lepas kan aku!"berusaha melepaskan pelukan itu

"kau yang membuatku begini!, aku tegas kuat! Telah kau lumpuh kan jadi kau harus bertanggung jawab! Aku tahu selama ini kau melindingiku, tapi aku telah buta oleh kemarahanku padamu... Aku tak melihat sama sekali perasaanmu"tangis kris di balik pelukan itu.

"ada apa denganmu kris? "luhan melepas pelukan itu.

"luhan Jika kau mau kembali dan memaafkan aku aku akan memanggilmu kakakku! Maka dari itu jangan pergi! Kau tahu kau tahu menjadi anak tunggal dari keluarga wu apakah menyenangkan aku kurang di perhatikan . Asal kau tahu aku ingin memiliki seorang saudata yang menemani hari-hariku yang sepi

Doa ku terkabul dan kau datang kau tersenyum di kala itu tiba-tiba ada buah bibir tentangmu aku jadi semakin membencimmu maafkan aku telah mempercayai buah bibir yang tak ada benarnya luhan maukah kau kembali?"

"tidak! Maafkan aku aku akan memegang teguh perjanjian kita... Aku aku tak bisa kembali... Aku hanya menengokmu kris aku sudah memaafkanmubjadi tenanglah... "

"tapi kau juga anak presdir. Wu mengapa kau harus pergi! Jika kau pergi aku akan ikut.Kau kira aku bahagia tinggal di keluarga semacam itu aku ingin seperti dulu dan memperbaiki kelakuanku padamu luhan.Aku mohon".kris memohon

"maaf! "luhan melepaskan genggaman kris dan berbalik menaiki bus.

Bis melaju meninggalkan kris. Wu akan tetapi kris tak mau kalah ia kembali ke mobil sportnya dan mengerjar bus yang di tumpangi luhan.

Ia hendak melambung bus agar bus berhenti akan tetapi ada sebuah mobil yang tersembunyi di balik bus itu yang pada saja itu juga kris tak melihatnya. Akibat kecepatan yang sangat kencang tak bisa langsung di hentikan tiba-tiba.

Kris menginjak kuat rem mobilnya sehingga menghasilkan bunyi Gesekan yang kuat antara keempat ban mobilnya.

Pikiran kris salah jika rem yang ia injak bisa berhenti dengan mulus akan tetapi sepertinya tidak, ia langsung membanting stir ke arah kiri.

Mobilnya berputar-putar dan menabrak trotoar dan terlempar dan terbalik-balik.

"kris... Wu...!! ".teriak luhan tragis melihat kejadian itu di depan mata kepalanya sendiri

Bus sudah berhenti.

Luhan langsung turun dan berlari keluar dan menghampiri mobil kris yang sudah terbalik, sedari tadi kris tak keluar dari mobilnya.

"kris.. Kris"panggil luhan berusaha membuka pintu mobil yang sudah poyot dan pecah. Di dalam mobil kris sudah berlumuran darah dan kaku tak sadarkan diri.

"kris wu!!! Bangunlah kris!! "gerutuk luhan menahan air matanya.

Dengan pelan-pelan ia menarik tubuh kris keluar dari mobil itu dan mengamankan kris yang sudah tak sadarkan diri takut terjadi ledakan.

"tolong hubungi 199!!!kumohon saudaraku sekarat tolong! "pintah luhan sambil derai air mata.

"kris kumohon! Bertahanlah!!! Bangunlah!!! Kris!! "ujar luhan tak sanggup.

Segenap kesadaran kris ia berusaha melihat luhan

"lu.. ".panggil kris dan lenyap dari kesadarannya.

"kris!! Kris!! "panggilnya terisak

(di rumah sakit)

Luhan mondar mandir tak tenang menunggu hasil dari dokter yang sedang memeriksa keadaan kris. Tak lama tuan wu datang, ia datang dengam wajah suram seperti takut kehilangan sesuatu.

Tuan. Wu membatalkan semua pertemuan dan kontraknya. Luhan melihat wajah kekhawatiran tuan. Wu pada kris. Inilah wajah khawatir seorang ayah pada anaknya, kata luhan dalam hatinya dan enyah dari sana.

"luhan! ".panggil tuan. Wu

"apa yang perlu ku khawatirkan lagi... Appanya sudah datang... Akan menghubungi eommanya... Aku permisi"ujar luhan melanjutkan langkahnya.

Tuan. Wu merasa sangat bersalah.

Luhan belum jauh dari ruangan operasi itu tim pemeriksa krispun keluar memberi kabar.

Luhan langsung balik memasuki ruangan untuk melihat pasti keadaan Kris

"kris! ?"panggilnya

"...kris?! "kata luhan hampir jatuh airmatanya.

Kris terlihat kaku dan masih belum sadar

"kris... Jika kau bangun aku, aku akan mengurung niatku pergi,...aku akan selalu...

Tidak aku akan mencoba bersama denganmu lagi... Jadi kumohon sadarlah...

Kris aku akan ikut apa yang kau mau..! Kau bilang aku pergi maka aku pergi, jika kau katakan padaku untuk jangan,!aku akan selalu di sini maka dari itu kumohon,?!aku sangat memohon padamu kris sadarlah"ungkap luhan meluapkan keinginannya ia berharap agar kris mendengar nya dan segera sadar.

Sudah satu minggu lebih luhan menjenguk kris dan selalu menjaganya di rumah sakit, akan tetapi kris belum kunjung sadar,pernah sekali eommanya kris datang menjenguk akan tetapi eommanya merasa sangat bersalah melihat putra semata wayangnya terdiam kaku, eommanya merasa sangat berdosa karena meninggalkan nya.

"kris. Wu".cetus luhan memanggil secara lembut.

Tapi tak ada jawaban kris hanya terdiam di ruangan icu yang sepi dan sunyi.

"ibumu kemarin datang.. Kau mendengar perkataannya kemarin? Ia bilang padaku agar aku jangan pernah meninggalkan mu... Agar agu menjagamu... Harusnya kau bangun dan marah?!ia kan? "jelas luhan hampir menangis.

"..hey...!!! Bagunlah aku lelah menjagamu dan menjengukmu! "

"jis! Karenamu aku tidak pergi sekolah dan bekerja! "pekik luban sedikit bercanda serius.

Kris hanya terdiam dangan mata tertutup, wajahnya tetap terlihat tampan walau sangat pucat.

"aku tidak akan kemana-kemana aku tidak akan meninggalkanmu lagi aku janji".kata luhan membuang wajah karna airmatanya hendak tumpah

"kyak!!!kau mau aku berjanji berapa banyak kali?! "imbuhnya mulai marah dan berkaca-kaca.

"jadi kumohon sadarlah ".nada mulai merendah.

Entah mungkin keluhan luhan atau memang saatnya kris belum sadar dari tidurnya yang lumayan panjang jari telunjuk dan tenganya yang lentik dan panjang bergerak kaku dan terhanti, kedua jarinya tak lagi bergerak belum sempat luhan melihat hal itu karena luhan sibuk berceloteh dan mengomel.

Belum sampai 3 menit bola mata kris yang tertutup kelopak matanya bergerak dan berputar. Balum juga luhaan tersadar akan tanda-tanda kris siuman

"kyak!!! Kris wu aku sudah di sini! Tapi mengapa kau tak kunjung sadar juga?! Heol... Kau selalu saja menyusahkanku... Mungkin aku pembawa sial bagimu jadi baik aku pergu"

Geram luhan mulai beranjak dari tempat duduknya.

"jangan tinggalkan aku, bukannya kau sudah berjanji?! ".kata-kata itu keluar dari mulut

kris dan menjadi satu radiasi yang mampu menghentikan langkah luhan yang hendang meninggalkan ruang vip itu. Luhan langsung berbalik dan memastikan dengan lasti apakah tadi itu benar suara Kris atau khayalannya karena ia terlarut mengingat kenangan nya bersama kris.

"Kris apakah itu kau? "tanya luhan memastikan keadaan kris

"ah tidak mungkin! ".picisnga tak yakin

Luhan memastikan dengan mengecek wajah kris dengan saksama

"masih seperti biasanya"ujar luhan yakin.

Setelah memastikan luhan kembali membalikkan badannya dan melanjutkan niatnya. Akan tetapi tangan kris langsing menggapai tangan luhan dan di pegang erat.

Luhan sangat kaget akan hal itu.

"aku merindukanmu lu".kata kris dengan suara parau dan memandang punggung luhan. Luhan berbalik dan melihat kris

"kris!? Kau sadar?! Aku harus menghubungi eommamu dan appa".kata luhan dengan cepat mengambil ponselnya.

"Jangan!untuk saat itu jangan beri tahu mereka!. Aku masih marah pada mereka... Sampai saat ini aku masih belum menerimanya.. Karena aku berlari padamu, aku ingin bersamamu luhan.. Hanya kau yang bisa ku percaya,, sebenarnya sudah semenjak kemarinaku sadar saat eomma, tapi aku tak mau menemuinya.. Kau tahu aku berusaha menahan airmata ku"jelas kris sambil terisak dari tangisnya.

"aku tahu kau akan begini, itulah sebabnya dari kita masih keciltak aku ceritakan padamu. Maaf kan aku Kris. Wu tak ku sadari kau yang paling menderita disini".ujar luhan mulai duduk di samping kris dan mengusap air matanya.

Mereka saling terdiam sejenak. "Lu"panggil kris.

"hm".dengus luhan menyahut. "ah tidak jadi"kata kris mengurung niatnya yang ingin ia katakan kepada luhan.

"aisht... Katakan sejak kapan kau jadi janggung begini? "keluh luhan.

"mengapa kau jadi cerewet sekali oh, kau tahu kau itu banyak omong sekali.. Tidutku tergangu karenamu".

"kyak! Tak sadar diri mengapa kau jadi pembohong begini? Jika sudah dari kemarin kau sadar diri berotahu aku dong supaya aku ngga perlu ngomel-ngomel kaya tadi dasar menyusahkan saja! ".geram luhan

"kyak! Sejak kapan pasien-pasien di marah-marah begini?! Bagaimanapun pasien tidak salah! "kata kris membela diri.

"sudah-sudah cukup sampai di sini perdebatan kita.. Bagaimana keadaan mu? "

"aku masih merasakan sakit. Tunggu kenapa kaki di perban keduanya? Dan benda apa ini di leherku? Jangan bilang tulang-tulangku patah!! "

"hmm. Tulangmu patah tapi kau masih bisa memutar lehermu dan berlari lagi tuan. Wu akan tetapi kau harus sembuh total "jelas luhan memberitahukan agar kris tidak cemas

"ah.. Syukurlah jadi, tuan. Xi kau harus jadi krukku sampai aku sembuh total karena aku tak mau menaiki kursi roda.. Nanti kegantenganku luntur"

"aku tak mau! Aku punya kesibukan tersendiri.. Akan ku panggilkan jihyo untuk menjagamu,melihatmu sudah sadar begini membuatku bisa kembali lagi beraktivitas"

"tidak mau kau !sudah berjanji tidak akan meninggalkan ku! "

"kyak! Itu tak benar! Tapi aku harus menjalankan tugasku! Lagi kau bukan anak kecil lagi yaish.. !!"gerang luhan sedikit marah.

"dari jihyo dan kau kau yang paling berharga bagi ku"jelas luhan kris mulai mengecil. Luhan terdiam mendengar apa yang diungkapkan kris ia tahu bahwa kris tak berbohong.. Ia mengingkapkan isi hatinya.

~Tamat~

Thanks for reading

Gimana partnya yg anding bagus ngga?

😉


Load failed, please RETRY

Un nouveau chapitre arrive bientôt Écrire un avis

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C5
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous