Télécharger l’application
30.76% two named girl / Chapter 4: chapter 3

Chapitre 4: chapter 3

aku terbangun dengan wajah berseri dan sambil mengaum aku mengusap ngusap mata ku ,entah kenapa bayangan tadi malam saat aku bersama dengan Roland masih terbayang dikepala ku ,mata nya yang bewarna biru tua indah dan rambut hitam pekatnya dan juga tatapan sexy nya itu.--aggh-

aku pikirin apa sih ,sambil mengacak ngacak rambut panjang ku yang terumbai sepanjang kasur, aku bahkan tidak menyadari suara ku terlalu keras . tiba tiba pintu kamar ku didobrak pleh sesuatu yang kuat, lalu terlihat seorang laki laki pendek --oh itu Ivan . ia terlihat kehabisan nafas dan menghampiri ku sambil mengambil sapu di tangan nya ia melihat samping kanan dan kiri "kamu tidak apa apa? apa ada yang masuk ke kamar mu?" .aku tetap duduk di ranjang dan terkekeh kecil "tidak ada siapa siapa disini ,lagian kamu kenapa sih pakai dobrak dobrak pintu kamar ku segala?".

ivan meletakan sapu nya kebawah kasur ku dan membuka gorden jendela di kamar ku ,lalu ia menatap ku bingung ''bukankah kamu tadi menjerit aggh"? dia berusaha meniru gaya suara ku . aku tersipu malu dan memalingkan pembicaraan "ah.. aku mandi dulu ya air nya sudah hangat ternyata". Ivan memalingkan wajahnya dan pergi menuju kearah pintu "yaudah Sono mandi ,nanti habis mandi ke bawah ya sarapan , oiya untuk sementara pakai dulu baju ini'' sambil meletakan baju ganti itu ke kasur ku .dia segera pergi kebawah . aku beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. selesai mandi ,aku memakai baju yang telah disiapkan Ivan di atas ranjang kasur ku dan turun dari anak tangga satu persatu ,sampai di lantai terbawah aku mencium aroma roti Croissant ,makanan seperti roti yang bertanduk disajikan di meja makan yang sama seperti semalam. aku pun beranjak pergi ke meja makan dan duduk di salah satu tempat duduk yang tersedia. Zen dengan santai nya keluar dari kamar nya dan mengoleskan butter ke roti tawar yang tersedia di piring nya ,lalu duduk disamping ku sambil melahap roti nya. Zen menatap ku dan bertanya ''kenapa kamu tidak makan? jangan takut aku tidak akan memakan mu kok jika kamu makan hampir semua makanan disini". aku mengambil sebuah sosis dekat piring ku lalu ku makan dan aku menjawab "aku tidak mungkin makan banyak banget ,palingan aku hanya makan ini" .mendengar itu Zen terlihat speechless lalu ia mengambil roti croissant dan meletakan nya di piring ku , sambil menatap roti itu bergantian dengan wajah ku ia berkata "makan lah yang banyak kau terlihat kurus sejak semalam cobalah untuk gendut sedikit" .sebelum aku sempat menjawab, Ivan dan Roland memasuki ruang makan ,mereka duduk di depan ku dan Zen ,lalu ivan dengan tersenyum licik berkata "jangan Zen jika dia gendut dia harus lari 50 Km perhari kan kasihan". aku yang merasa di ejek ini pun menjawab Ivan "jadi kamu pengen aku gendut biar kamu ga jadi satu satu orang yang paling pendek disini?" Ivan pun mengelak dan berkata "ngapain juga aku merasa pendek paling aku ga sekurus lu ,makanya makan yang banyak" .setelah makan aku merasa bahwa kami bertiga makin dekat satu sama lain. aku merasa ada ikatan yang mengikat kami namun tidak terlihat ,entahlah mungkin perasaan ku saja . selesai makan Roland menjelaskan aturan yang tertera di mansion ini ,sebenarnya Roland ,Ivan ,dan Zen sedang terlibat di suatu projek khusus namun ia tidak menceritakan detail projek tersebut jadi aku tidak begitu tahu. Roland juga mengatakan bahwa mansion tua ini ditinggali hanya oleh mereka bertiga sebelum aku datang dan mansion ini dibersihkan oleh robot otomatis setiap harinya jadi tidak perlu membersihkan nya lagi. selagi mereka bekerja ,Roland menyuruh ku bermain di taman atau dimana pun yang Kusuka ,jadi aku berpikir aku akan bermain di dalam mansion. aku menjelajahi mansion besar itu mulai dari pintu depan mansion sampai pintu belakang mansion. aku membuka satu satu kamar mansion yang isinya kosong semua ,namun ada satu kamar yang berisi banyak sekali barang namun lebih gelap dari kamar yang lain ,dan barang barang itu terlihat sudah sangat lama dan kuno. karena penasaran aku mendekati kamar itu ,tiba tiba satu tangan terhempas ke tangan ku dari belakang ,reflek aku menjerit dan menghindar secepatnya --ahhhhhhhh-- ,saat aku membuka mata aku melihat Zen yang terlihat bingung di depan ku , sambil mengelus elus dada ku aku berkata "huftt ternyata hanya kamu ,kamu mengejutkan ku" .Zen dengan wajah nya yang masih bingung berkata ''kamu kenapa? kok bisa kaget gitu?" .aku dengan ragu menjawab "aku pikir tadi itu hantu''. ia dengan santai nya melepas wajah bingung nya menjadi tertawa dia berkata "apakah kamu takut hantu?" aku menjawab "i-iya emang kenapa kalo aku takut?" .dengan wajah meremehkan Zen menunjuk kearah belakang ku dan berkata ''ada seseorang dibelakang mu dia memiliki rambut hitam coba tebak itu siapa" aku tidak mempercayai nya dan berkata ''jangan menakut nakuti ku kita ada dua orang disini tidak mungkin dia muncul''. lalu dari belakang lagi lagi deja vu ,ada yang memegang pundak ku dari belakang ,--agghhhhh-- oke ini ketiga kalinya aku menjerit hari ini. Roland berkata ''ayo keluar disini banyak debu ,dan Zen jangan mengejek Estelle lagi ,dia masih belum terbiasa disini". Zen menatap ku dan mengangkat dagu ku dengan jarinya "maaf kan aku nona penakut'' ,sebelum aku mengejek nya balik ,Ivan yang entah dari mana muncul dan menghampiri kami ,lalu berkata "apakah salah satu dari kalian mau menemani ku ke pasar bersama? aku kekurangan bahan makanan" .namun tiada dari Zen dan Roland yang bisa pergi bersama dengan Ivan jadi aku mengancung kan tangan dan berkata "aku ikut!". dia menghembuskan nafas lalu menarik tangan ku ''baiklah ,tapi ingat jangan lepas kan tangan ku karena aku takut kamu bisa menghilang dalam lautan manusia'' . aku pun dengan menurut menjawab "oke!'' kami pun bersiap siap pergi ke pasar , dan aku sangat menantikan untuk pergi ke pasar karena mungkin saja aku dapat bertemu dengan banyak orang dan mungkin ada yang terasa familiar dan dapat mengembalikan ingatan masa lalu ku?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

thanks for reading

to be continued in chapter 4~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

di komen ya jika ada kesalahan atau yang lainnya.

______________________________________________


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C4
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous