Télécharger l’application
57.14% Negai / Chapter 4: Thankyou

Chapitre 4: Thankyou

Setelah percakapan yang terjadi tadi, aku berpikir bahwa kehidupan seseorang pasti mendapatkan ujian dalam hidupnya tetapi dalam ujian itu terdapat banyak pelajaran yang dapat diambil. Mungkin aku adalah manusia yang lemah dan tidak bisa apa-apa. Tetapi, di dalam hidupku ada sebuah keinginan,harapan yang ingin aku capai yaitu kebebasan,kehangatan,dan kebersamaan bersama keluargaku kembali meski kedengarannya sangat sulit untuk mengembalikan masa-masa itu aku harus tetap berusaha dan yakin bahwa hari itu pasti akan ada dalam hidupku. Hal pertama yang harus aku lakukan adalah mengetahui dan memastikan keberadaan adikku apakah dia baik-baik saja atau tidak. Tapi,bagaimanaaku melakukan itu?.

*Teng Tong Teng Tong*

Bel pulang pun berbunyi semua muridpun segera meniggalkan kelas. Tetapi tidak denganku. Hari ini adalah bagianku untuk piket. Lagipula dirumah aku tidak ada kerjaan.

*Sunyi sekali disini. Apakah seperti ini suasana di sekolah saat tidak ada orang. Terdengar sedikit keramaian dari luar. Suasana ini menenangkan hatiku setelah seharian melepas lelah.*

Mataharipun semakin menurun dan senjapun mulai datang. Akupun segera menyelesaikan tugasku dan pulang. Sambil menikmati senja mungkin lebih baik aku membeli minuman yang dingin. Saat aku mau memasukkan koin pada mesin minuman aku mendengar suara.

"Hentikan!! Tolong hentikan!! Siapapun Tolong aku!!!"

"Percuma suaramu tidak akan didengar oleh siapapun HEHEHE"

Aku melihat seorang perempuan diganggu oleh beberapa kakak kelas.

*Kenapa masih ada orang di jam segini aku kira semua klub sudah pulang saat aku beres-beres tadi. Mungkin dia mengincar saat-saat seperti ini agar tidak ada saksi yang melihatnya sialan.*

(sambil mengintip di balik tembok)

Sebenarnya aku tidak ingin melibatkan diri sendiri dalah hal-hal seperti ini. Lagipula dari awal tidak ada yang peduli denganku dan juga adikku. Tetapi….

" Hoy!!! Apa yang kalian lakukan di tempat seperti ini?!"

*Apa yang aku lakukan?*

"Siapa kau?!"

"Cepat lepaskan dia"

*Kenapa aku masih di sini?*

"Aku tidak tau kenapa masih ada anak di sini tetapi, kalian berdua cepat tangkap anak itu!!"

Akupun berlari sekuat tenaga untuk memancing mereka tetapi itu sia-sia. Di belokan tempat aku mengintip tadi mereka menangkapku.

"Greb!!"

"Lepaskan aku!!"

"HEH tidak akan semudah itu. Lagipula kau sudah melihat kami akan ku tutup mulutmu itu!"

Mereka mulai menghajarku habis-habisan

*Kepalaku pusing. Apakah aku akan berakhir di sini? Aku… tidak kuat lagi*

"Kalian Sudah Cukup Hentikan…!!, kalau tidak aku akan menelepon seseorang untuk datang ke sini."

"Cih kalian kenapa tidak ada yang memegangi dia?, biarlah kita cukupi sampai di sini lagi. Woy Asahi kali ini kita akan pergi selanjutnya awas saja kamu!."

Setelah permpuan itu mengancam kakak kelas dia menuju ke arahku.

"Hey.. kamu sadarlah hey..!?"

"Syukurlah kamu nggak di…gang…gu…"

*Kakak….*

*Asagi??*

*Kakak....!!!*

"ASAGIII!!"

"Kamu sudah bangun?, syukurlah lukamu lumayan parah jadi kamu lama pingsannya"

"Heh?? Bu guru?? Kenapa aku ada di sini?"

"Tadi ada anak perempuan yang membawamu ke sini tapi saat bu guru ngambil obat dan peralatan buat kamu tiba-tiba dia pergi. Bu guru nggak sempet Tanya namanya juga. Terus kenapa kok kamu bonyok begini?"

"Tadi aku melihat perempuan yang di ganggu sama 3 orang kakak kelas dan aku mau nyelamatin dia."

"Syukurlah kamu baik-baik saja dan untung bu guru belum pulang. Tadi dia nitipin surat ini sama kamu nih."

"Eh?.."

TERIMAKASIH

"Apa isinya?"

"Eh.. bukan apa apa kok bu cuman ucapan terimakasih"

"Ohh.. yaudah kalau kamu udah agak baikan cepet bilang bu guru ya nanti ibu akan antar kamu pulang"

"Eh.. nggak usah bu saya baik-baik saja"

"Bukannya begitu ini sudah malam jalan sendirian bahayakan"

"Baiklah kalau begitu, terimakasih bu"

"Iya sama-sama"

Setelah sampai dirumah badanku sakit semua dan segera istirahat setelah makan dan mandi. Keesokan harinya aku ijin untuk tidak masuk hari ini karena tidak enak badan kepada bu guru. Karena bu guru tau keadaanku aku di perbolehkan untuk tidak masuk.

DI SEKOLAH

"Kenapa Shiro tidak masuk?"

"Entahlah, aku dengar dia tidak masuk gara-gara bertengkar dengan kakak kelas"

"Benarkah itu? Jangan bohong kamu?

"Aku Cuma denger-denger gitu"

"SEMUANYA DUDUK DI BANGKU MASING-MASING"

*Aku merasa bersalah karena kejadian itu Shiro-kun jadi tidak masuk*

*Kenapa Alice-san melihatiku terus?*

*Teng Tong Teng Tong*

*Grek!!*

Alice menuju ke bangku Asahi dengan wajah yang penuh curiga

"Asahi-san Aku ada perlu denganmu. Ayo ikut aku."

*************Bersambung**************


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C4
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous