Télécharger l’application
50% Untukmu / Chapter 4: Chapter 3

Chapitre 4: Chapter 3

Aku berada di rooftop bersama Jeon Ji.

Aku coba menenangkan Jeon Ji yang sedang menangis tapi dia tak tenang-tenang juga.

"Aaaaaa.... "

"Sudahlah Jeon Ji ini bukan salahmu"

"Tidak ini salahku seandainya tadi aku lihat-lihat waktu jalan pasti aku gak akan menabrak kakak kelas Kang Daniel....aaaaa.... "

"Sudahlah Jeon Ji tenang"

"A, tenang kau suruh aku tenang setelah apa yang terjadi. Aaaaa.... Bagaimana aku bisa tenang Kimi aku sudah membuat kesalahan aku sudah menabrak kakak kelas Kang Daniel dan membuatnya marah. Bagaimana mau tenang Kimi? mau tenang dari mana coba? aaaaaa... "

"Aku juga membuatnya marah tapi aku biasa-biasa aja tenang-tenang aja kok"

"Kan kamu,kalau aku gak "

"Sudahlah semua pasti akan baik-baik saja "

"Ah, baik-baik saja adanya tambah buruk, Aaaaaa..... Tidak!Pasti besok aku akan jadi pembicaraan anak-anak lain,terus aku akan dikejar oleh anak-anak lain,terus kejadian tadi besok pasti udah ada di sosmed. A...... Bagaimana ini Kimi namaku besok akan tercemar?Bagaimana ini Kimi? Bagaimana? "

"Sudahlah Jeon Ji tidak hanya kamu saja yang namanya akan tercemar aku jugakan. Sudah sekarang lihat aku, sekarang coba tenangin dirimu percayalah pada Tuhan kalau semua akan baik-baik saja,Oke"

Aku suruh Jeon Ji melihat kearahku dan dia melihat kearahku. Aku memegang bahunya dan coba menenangkannya. Dan membuatnya percaya dengan kata-kataku.

"Ya aku akan coba tenang "

"Baik, bagus sekarang tarik napas lalu buang "

"Haaa.... Hu.... Ha... Hu... "

"Sudah lebih tenang sekarang "

"Sudah, tapi masih sedikit belum tenang "

"Kalau begitu sekarang kamu tutup matamu dan bayangkan hal-hal yang menyenangkan dan anggap kejadian yang tadi tidak pernah terjadi sama sekali tidak pernah terjadi"

Jeon Ji menutup matanya dan membayangkan hal-hal yang menyenangkan. Aku bisa melihatnya dari senyum kecil yang terukir di bibirnya.

"Sudah jauh lebih tenang sekarang "

"Sudah, terimakasih Kimi "

Aku mengambil 2 bungkus coklat dari sakuku. Dan aku berikan 1 bungkus coklat kepada Jeon Ji.

"Jeon Ji "

"Ya"

"Apa kau suka coklat?"

"Aku suka sekali coklat"

"Kalau begitu apa yang aku punyai ini di tanganku "

"Wah coklat "

"Nih, untukmu"

"Makasih Kimi"

Jeon Ji langsung menbuka bungkus coklat itu dan memakannya. Aku juga membuka dan memakan coklat yang satunnya.

"Em manis"

"Manis ya "

"Ya manis banget coklatnya,dari mana kamu dapat coklat ini? "

"Entah, tau-tau ada di sakuku "

"O.... "

"Kimi"

"Ya"

"Kenapa kamu lakukan itu tadi?"

"Lakukan itu tadi yang mana? "

"Kenapa kamu melempar nampanmu ke wajah kakak kelas Kang Daniel?"

"Ya habisnya aku kesal sama dia. Dia yang salah kenapa dia marahin kamu seharusnya dia yang minta maaf kekamu bukan marah-marah seperti itu"

"Tidak hanya itu, mentang-mentang dia kaya lalu dia bisa merendahkan kita gitu. Dasar!"

"Aku bersumpah jika aku bertemu dia lagi aku bakal tendang mukanya yang sok tampan itu"

"Kimi "

"Ya"

"Kenapa kamu tadi melawan kakak kelas Kang Daniel? Seharusnya kamu tadi gak perlu melawannya memang aku yang salah kenapa aku tadi gak lihat - lihat waktu jalan "

"Kau kira aku akan diam saja melihat temanku di tidas begitu. Tak akan! Aku pasti melawannya. Dan akukan sudah bilang itu bukan kesalahanmu Jeon Ji itu kesalahan dia. Kenapa dia lari-lari gak lihat-lihat?,seharusnya dia yang minta maaf bukan kamu "

"Akukan juga salah, aku sudah buat baju kakak kelas Kang Daniel kotor"

"Sudahlah, itu bukan salahmu memang pantas dia mendapatkan itu dia yang nambrak dia yang kenakan"

"Baiklah"

Melihat ke sekeliling dan coba menikmati hembusan udara di sekeliling itu yang aku lakukukan.

Dan itu juga dilakukan Jeon Ji.

"Pemandangan dari atas sungguh indah ya "

"Ya"

Aku memejamkan mata dan coba menikmati udara yang berhembus di sekitarku.

"Udara hari ini sejuk ya "

"Ya"

"Jeon Ji "

"Ya "

"Apa kau tau?,aku rasanya ingin melepaskan semua beban ini "

"Bagaimana caranya? "

"Aku benci kamu kakak kelas Kang Daniel........ "

Aku berteriak untuk menunjukan kepada Jeon Ji bagaimana cara untuk melepas semua beban yang aku alami hari ini.

"Maksudmu dengan teriak semua beban akan lepas"

"Yups,pintar kamu Jeon Ji, sekarang coba "

"Baiklah, Aku benci kamu kakak kelas Kang Daniel....... "

Jeon Ji teriak dan suaranya menggema dimana-mana.

"Bagaiman sekarang sudah terasa ringan? Sudah tiada beban lagikan"

"Ya"

"Jeon Ji "

"Ya"

"Jeon Ji bagaimana kita coba bersama-sama?kita teriak bersama-sama"

"Baiklah, Ayo! "

"Ayo! "

"Kita hitung "

"1,2,3"

"Kami membencimu kakak kelas Kang Daniel...."

Aku dan Jeon Ji berteriak bersama-sama.

Setelah itu aku tertawa bahagian bersama.

Melihat senyum yang terukir di bibir Jeon Ji membuatku lega.

Awalnya aku berpikir akan sulit untuk menenangkan Jeon Ji.

Karena melihat ekspresi saat dia menangis sepertinya aku tidak bisa menenangkannya.

Tapi saat aku coba menangkannya. Akhirnya dia bisa tenang.

Ternyata di luar perkiraan. Aku kira bakal sulit menenangkannya ternyata semudah menenangkan bayi waktu nangis.

10.30

Di waktu yang sama tapi di tempat yang berbeda.....

Di kamar mandi tepat nya di depan cermin. Daniel sedang berdiri didepan cermin wastafel sambil melihat kaearh cermin.

"Dasar!! "memukul wastafel

Daniel membuka kran dan membersihkan mukanya.

Setelah membersihkan mukanya melihat karah cermin lagi dengan tatapan muka marah.

"Awas kalian berdua" guma Daniel

10.45

Bel berbunyi.

"Kring, Kring, Kring"

Anak-anak masuk ke kelas mereka masing termasuk aku dan Jeon Ji.

Di kelas aku dan Jeon Ji langsung duduk di tempat duduk kita masing-masing.

Saat aku menuju ke tempat duduku banyak anak yang membicarakan tentang kejadian tadi"Ih,dasar anak baru udah buat ulah sama kakak kelas","Ya ya gak tau malu dia ","Dasar gak tau malu","Anak baru hari pertama udah buat ulah saja Dasar! " itu kata-kata yang keluar dari mulut mereka.

Mereka membicarakan ku tentang kejadian tadi seperti itu dalam tanda kutip "Apa dia kira dia bener selalu bener gitu " . Padahal Gak!! . Jika mereka di posisiku pasti mereka juga akan berbuat seperti aku.

Sampai di tempat duduku aku langsung duduk, meletakan kepalaku di meja, gak memperdulikan mereka-mereka, beranggap kejadian tadi tidak pernah terjadi, dan terakhir menikmati dunia sendiri.

Tak lama guru masuk ke kelas dan memulai pelajaran"Pagi anak-anak ", aku mendengar suara bu guru langsung dalam posisi siap"Pagi Bu","Keluarkan buku kalian mari kita mulai pelajarannya","Baik Bu".

Aku membuka tasku yang ada di atas meja dan mengeluarkan buku ku dari tas.

12.00

Waktunya makan siang.

Bel berbunyi"Kring,Kring,Kring " dan suara sorakan kegembiraan dan kemerdekaan dari anak-anak pecah"Ye,YeYe","Makan Siangggggg!!!","Horeeeee!!!.....","Yepiiiiii!!..... ".

"Selamat siang Bu"semua memberi salam pada bu guru,"Selamat siang semua, selamat makan siang" bu guru meninggalkan kelas dan anak-anak lain keluar menuju ke kantin.

Aku mengambil tasku dan membuka tas ku untuk mengambil bekal makan siangku. Aku mencari-cari,memerikasa-meriksa, membongkar-bongkar isi tas ku dan......

Bekal makan siangku tidak ada di tas alias mungkin tertinggal. Karena bekal makan siangku tertinggal aku memilih diam di kelas tidak melakukan apapun. Aku menaruh kepalaku di meja dan masuk ke duniaku alias dunia hayalanku.

Tak begitu lama ada seseorang yang memanggil nama ku tapi aku tak menghiraukan panggilan itu "Kimi!! " Suara itu berulang kali memanggilku tapi aku tak perduli "Kimi!, Kimi!!,Kimi!!! Lee Kimi Yi!!!!, Ki.... mi.....!! "

"Kimi"

Ada seorang menepuk pundakku dan mengagetkanku.

"Ha Apa?!! "

"Kimi! Kenapa kamu aku panggil gak respon sih? Aku capek tahu panggil kamu dari tadi, ih! "

"Oh, jadi yang panggil tadi itu kamu "

"Yalah siapa lagi?!!! "

"O ya maaf aku gak tau aku kirain siapa"

"Huf!!" Jeon Ji terlihat kesal karena aku tidak merespon panggilannya memalingkan pandangannya kearah lain sambil menggerutu dengan suara pelan,"Jeon Ji janganlah marah aku gak tau aku minta maaf aku janji gak akan mengulangi kesalahan seperti ini lagi" aku hanya bisa meminta dan meminta maaf ke pada Jeon Ji dan hanya bisa menundukan kepala dan mengakui kalau aku bersalah.

"Baiklah aku maafkan tapi lain kali kalau aku panggil kamu harus langsung respon oke","Ya aku janji " aku senang mendengar kata-kata Jeon Ji aku kira dia akan marah denganku dan gak mau memaafkanku atau lebih buruknya lagi dia gak mau lagi berteman ternyata sebaliknya dia gak marah sama aku dan mau memaaflanku.

"Kimi ayo kita makan siang"

"Aku tidak bawa bekal makan siang "

"O.... Ya udah, bentar ya "

Jeon Ji pergi ke tempat duduknya dan kembali ke tempat dudukku dengan membawa kotak berwana coklat.

"Boleh aku duduk disini"

"Boleh"

Jeon Ji langsung duduk di bangku yang berada di sebelahku. Dia membuka kotak itu dan isi kota itu Kimbap, 10 buah Kimbap. Jeon Ji menawarkan kepadaku tapi aku ragu-ragu untuk mengambilnya,"Kau mau", "Em.... ","Sudahlah ambil saja tidak usah ragu-ragu","Baiklah, makasih" aku mengambil satu Kimbap itu dan memakannya , "Gimana? Enak" ,"Em... Enak", "Benarkah? " , "Ya enak banget " Jeon Ji mengambil 1 buah Kimbap dan memakannya, "Enak bukan" , "Ya enak ".

Aku dan Jeon Ji makan bersama dikelas sambil mengobrol " Kamu mau lagi nih ambil saja" aku mengambil satu lagi Kimbap dan memakannya "Makasih" Jeon Ji mengambil 1 buah Kimbap lagi dan memakannya "uhuk uhuk" , "Kenapa kamu?kamu tersedak ya " , "Ya uhuk uhuk air uhuk uhuk air ", "Iya ya bentar " aku segera mengambil tasku dan mengambil botol minumku " Nih", "Uhuk tolonh bukakan uhuk ", "Ya ya " aku langsung membuka tutup botol itu dan memberikannya ke Jeon Ji " Nih minum " Jeon Ji langsung mengambil botol minumku dan meminumnya.

"Ah hu "," Gimana udah gak tersedak lagi?","Hu... Udah ","Syukurlah " Ha.. rasa tersedak ini membuatku haus" Kamu haus? minum aja air minumku " Gak, aku mau jus ayo ke kantin " Gak ah aku di sini aja "Ayolah kimi temani aku "Maaf Jeon Ji aku mager " Baiklah karena kamu gak bisa di halus maka aku kasar ayo mau gak mau kamu harus ikut ",Jeon Ji berdiri menarik tanganku dan memaksaku untuk menemaninya ke kantin "Tapi , tapi Jeon Ji " Gak ada tapi tapi pokoknya kamu harus temani aku ke kanti mau gak mau harus "Jeon Ji Kimbap mu bagaimana?" Oh, ya " Jeon Ji kembali dan menutup kotak bekalnya tapi dia masih memegangi tanganku terus.

"Sudah ayo " Tapi Jeon Ji " Jeon Ji tidak menghiraukan perkataan ku di terus menariku dan memaksaku untuk menemaninya ke kantin.

Kantin

Sampai di kantin langsung menuju ke kasir dan memesan Jus "Mau pesan apa? "1 Jus mangga, Kimi kamu mau apa? " Ha, aku " Ya kamu mau apa?biar aku pesankan "Gak ah aku dini cuma menenin kamu doang kan gak usah " Udah pesan saja aku teraktir " Ya sudah aku pesan Jus yang sama seperti kamu saja " Tambah 1 lagi Jus mangganya " Baik " Menunggu dan menunggu itu yang aku lakukan dengan Jeon Ji. Menunggu pesanan kami yang sedang di buat oleh pelayan. "2 jus mangga siap " Jeon Ji mengambil 1 gelas yang berisi jus mangga dan memberikn 1 kepadaku dan yang satu di ambilnya "Kimi ini untuk mu " makasih " Nih uangnya " makasih selamat meniknati jus kalian" aku dan Jeon Ji pergi dari tempat kasir itu dan mencari tempat duduk.

Melihat sekeliling dan melewati setiap bangku yang telah terisi. Mencari tempat duduk yang kosong.

"Dubrak.... "

Saat aku mencari tempat kosong aku mendengar seperti suara barang jatuh atau apalah karena suara itu membuatku berhenti sejenak dan memikirkan suara apa itu? Darimana suara itu berasal? Aku mencari sumber suara dan aku menemukannya. Sumber suara itu dari gerumunan anak-anak murid yang tengah menggerumuni seseorang. Dan sepertinya seseorang yang di gerumuni anak anak murid itu sedang bertengkar. Aku mendekati gerumunan anak anak murid itu "Kimi kau mau kemana? " Jeon Ji bertanya kepada ku aku mau kemana tapi aku tidak menjawab pertanyaan karena sangat penasarannya aku tidak sempat menjawab pertanyaan.

Aku menerobos gerumunan itu sambil membawa segelas jus di tanganku. "Permisi, permisi, permisi" aku berhasil menerobos gerumunan itu dan apa yanh ku dapat aku melihat 4 cowok didepanku 1 cowok yang marah dan sedang menghajar seorang siswa yang juga cowok dan 3 cowok yang lain hanya melihat dan berdiri di belakang cowok yang sedang memukuli atau menghajar siswa cowok. "Berhenti!! "

Cowok yang sedang menghajar siswa yang juga cowok itu seketika berhenti. Dia melihat kearahku dan aku terkejut saat cowok itu melihat kearahku. Kenapa aku terkejut? aku jawab karena cowok yang sedang melihat kearahku adalah..............

Kakak kelas Kang Daniel

Saat aku melihatnya dan dia melihat kearahku aku hanya bisa diam.

Kenapa aku bertemu dengan dia lagi sih? Kenapa harus dia sih? kenapa aku harus bermasalah lagi dengan dia lagi? Kenapa harus dia dan dia? Mati gw? Aku gak mau bermasalah lagi dengan dia. Aku gak mau! Apa aku kabur aja? Atau melawan dia. Jika aku lawan malah jadi tambah lagi masalah jika aku gak lawan aku di kira pengecut nanti. Bagaimana ini haruskah aku lawan atau tidak. Ah, aku bingung. Bagaimana ini?Apa yang harus aku lakukan?

Seluruh tubuhku terbujur kaku aku tidak bisa berbuat apapun. Aku tidak bisa bergerak maupun berbicara. Aku seperti patung saat itu.

Bersambung...

Huh!

Hai semua

Untuk bagian hari ini segini dulu ya

Karena menurutku bab untuk hari ini udah terlalu banya jadi segini dulu ya. Semoga kalian suka ya dengan ff kali ini.

Kalau suka jangan lupa vote dan shere ke teman atau akun sosmed kalian ya.

See You

Jc


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C4
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous